16 Maret 2012

TNI AL Terus Revitalisasi Alutsista

16 Maret 2012

Kapal perusak kawal rudal PKR-105 (photo : Defense Studies)

JAKARTA- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut terus melakukan revitalisasi pada alat utama sistem senjata untuk menjaga wilayah laut dari segala ancaman karena peralatan yang ada sudah berusia di atas 30 tahun yang fungsinya mulai berkurang.

"Secara kuantitas, alutsista TNI sebenarnya sudah mencapai kekuatan pokok minimal (minimum essential forces/MEF). Namun, karena usianya yang sudah tua, fungsi alutsista TNI AL masih jauh dari MEF. Oleh karena itu, saat ini kita sedang gencar mendatangkan alutsista baru," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno di Monumen KRI Harimau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat.

Kasal Laksamana Soeparno mengatakan, selain menambah alutsista baru, strategi TNI AL ke depan adalah memelihara semua alutsista yang ada, merevitalisasi kemampuan alutsista yang sudah lama, merelokasi alih fungsi sesuai kebutuhan alutsista dan menghapus alutsista yang sudah tua.

"Prioritas pengadaan alutsista kami adalah produk dalam negeri," ujarnya.

Kekuatan alutsista TNI AL sendiri saat ini terdiri atas kapal perang sebanyak 151 unit, pesawat sebanyak 54 unit, dan kendaraan tempur sebanyak 339 unit.

Sementara alutsista yang saat ini sedang dipesan adalah tiga kapal selam diesel elektrik buatan Korea Selatan. Pengadaan kapal selam ini diperkirakan akan selesai pada 2015 dan 2016.

"TNI AL juga akan memesan kapal selam dari PT PAL," katanya.

Selain itu, lanjut Soeparno, TNI AL juga akan membeli empat kapal perusak kawal rudal dari PT PAL. Pesanan dari industri dalam negeri berikutnya adalah 16 kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 40 meter dan empat unit kapal cepat rudal Trimaran.

"KCR 40 meter diperkirakan akan selesai akhir 2014," ujarnya.

TNI AL juga telah memesan 15 kapal cepat rudal dengan panjang 60 meter, dua kapal survei, kapal latih pengganti KRI Dewaruci yang diharapkan tiba sebelum 5 Oktober 2014 dan 12 kapal angkut tank (LST).

Tak hanya itu, TNI AL juga memesan 11 helikopter antikapal selam, enam helikopter antikapal permukaan, helikopter angkut dan 54 tank amfibi.

Bahkan, TNI AL juga akan mendapat hibah kendaraan angkut personil (Armor Personel Carrier/APC) 10 unit dari Korea Selatan.

"Kita berharap ada tambahan hibah sebanyak 25 unit," katanya seraya menambahkan TNI AL juga akan mengajukan pengadaan tiga kapal "multi role light frigates" dari Inggris. (ant/hrb)

2 komentar:

  1. TNI-AL = KS Chang Bogo maybe salah pilih, korea sendiri sebagai pembuat tidak menambah dari kelas ini malah membeli dari German U-214 "why??"...........Chang Bogo tipe coastal submarine, kedodoran jika harus di samudera dan laut dalam dan tidak masuk dalam top 10 kapal diesel electric terbaik( scorpene no 3, kilo no 2 ), kapal besar sebagai Flangship tidak ada, program korvet national tidak jelas, KRI klewang kelewat mimpi dan akhirnya terbakar, kapal perang TNI sdh uzur dan tidak High Treat karena mayoritas mengandalkan meriam, torpedo tanpa Rudal, kalaupun ada rudal, kapal sdh uzur dan cuma 2-3 unit, semua kapal combatan utama Tonase masih dibawah 3000 ton sehingga sekali terkena torpedo, exocet atau harpoon lsg " abadon ship" alias tenggelam......please diskusi dengan rakyat, hindari korupsi dan kolusi dalam pengadaan dan pemilihan alutsista, sehingga rakyat bangga dengan TNI-AL....

    BalasHapus
  2. DOWNLOAD TOP PC GAMES OF ALL TIME FROM THIS WEBISTE GUARANTEED COMPLETE VERSIONS FOR PC-->> www.argames786.blogspot.com

    BalasHapus