TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana Bernard Kent Sondakh mengungkapkan Korps Marinir TNI AL telah membeli
12 Panser Amfibi BTR 80 A. Panser sebanyak 12 buah itu merupakan senjata baru
yang dibeli dengan harga US$ 4,5 juta. “Saya tidak pernah mau beli barang
bekas,” kata Sondakh kepada wartawan usai peringatan HUT Korps Marinir ke-57
dan serah terima jabatan Komandan Korps Marinir di Markas Kesatriaan Marinir,
Cilandak, Jakarta ,
Jumat (15/11/).
Menurut Sondakh, pembelian 12 panser Amphibi buatan Rusia
ini direncanakan sejak dirinya menjabat sebagai Asisten Perencanaan pada tahun
2000. Dananya diambil dari kredit impor dengan harga per buah US$ 550 ribu. Kent
menambahkan pembelian ini juga mutlak diperlukan karena banyak persenjataan
Marinir yang sudah tua. Dia berharap dengan pembelian senjata itu kemampuan
pasukan dan profesionalisme TNI AL dapat ditingkatkan.
12 Panser Amphibi sebagai kendaraan tempur mampu digunakan
secara efektif di berbagai medan
dan beragam iklim. Panser beroda delapan ini memiliki fungsi serba guna dalam
sebuah operasi tempur. Cocok untuk pengintaian dan patroli. Sondakh
mengungkapkan, Marinir kini sedang melakukan kontrak pemesanan dengan membeli
empat buah roket multilaras (40 laras), yang diharapkan akan datang Maret 2003
mendatang.
Selain membeli 12 tank panser, dan memesan peluncur roket
multilaras, TNI AL juga akan memperkuat pasukan dengan 16 helikopter dan
kendaraan taktis lainnya. “Diharapkan semuanya tahun depan akan selesai.
Anggaran tahun depan akan diprioritaskan untuk senjata mesin dan senjata
serbu,” kata dia. Disinggung mengenai perbaikan kapal perang eks Jerman Timur,
KSAL mengatakan, 8 dari 16 kapal perang tersebut telah selesai perbaikan dan
pengecatan. April 2003, semuanya diperkirakan selesai.
(Tempo)
"tidak boleh bekas" mantaf jendral.
BalasHapus