Anoa 6x6 buatan PT. Pindad Indonesia (image : Defense Studies)
BANDUNG (SI) – Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi berkunjung ke Kota Bandung kemarin.
Didampingi Panglima Tentera Udara Malaysia Jenti Tan Asri Sri Dato Sri Azizan bin Ariffin,Zahid mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Pindad. Zahid mengaku kunjungannya untuk melihat dan membahas industri pertahanan.Dia juga mengatakan kerja sama bidang pertahanan dua negara sangat diperlukan.
Pertukaran perdagangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menjadi yang utama. “Kita melihat apa yang ada di sini, dan ternyata ada kendaraan tempur 6X6, sementara kita memiliki industri yang memproduksi 8X8.
Zimbru 2000 8x8 produksi Boustead Heavy Industry Sdn Bhd, Malaysia (image : Defense Studies)
Jika kita membutuhkan kendaraan tempur 6X6, maka lebih baik kita ambil dari PT Pindad tidak ke negara lain,begitu pun juga Indonesia jika membutuhkan 8X8. Kita bekerja sama sebagai negara ASEAN,”kata Zahid. Menurut dia, kerja sama pertanahan sesama negara ASEAN harus segera direalisasikan.
ASEAN memiliki 500 juta penduduk dan jika kekuatan pertahanan dan persenjataan dibangun bersama,membuat negara-negara di kawasan ASEAN menjadi lebih kuat.“Saya dengar negara-negara di Eropa sudah melakukan ini atas inisiatif dari Uni Eropa (UE).
Jadi untuk ASEAN Community juga bisa membangkitkan ini. Kita sudah bicarakan tadi, umpamanya ada komponen-komponen tertentu yang kita bisa produksi dapat dikirim ke sini agar dapat digunakan untuk memproduksi kendaraan tempur,” tambah Zahid.
Dia akhir pembicaraan, Zahid juga sempat melakukan test drive kendaraan tempur produksi PT Pindad Anoa 6X6. Direktur Utama PT Pindad Adik Aldvianto mengaku siap bekerja jika ada kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia di bidang industri pertahanan. “Implementasinya berupa offset program. Misalnya, jika Malaysia membutuhkan peralatan, mereka membeli ke kita. Begitu pun juga dengan kita harus membeli kepada Malaysia,”jelas Adik.
Untuk senjata, kata dia, Malaysia sudah mengirim tim uji ke tempatnya. Hasilnya,Malaysia tertarik membeli beberapa persenjataan yang diproduksi PT Pindad. Senjata produksi dari Indonesia itu akan digunakan untuk pasukan khusus Malaysia. (krisiandi sacawisastra)
(Seputar Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar