Roket Lapan RX-420 (photo : Kaltimpost)
GARUT - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), hari ini melakukan uji coba peluncuran roket di Stasiun Peluncuran Roket Cilauteureun, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (2/7). Kali ini dua jenis roket yang dilakukan uji coba terbang itu, yakni roket Jenis RX-420 satu buah dan RX-100 dua buah.
Peluncuran dilakukan dengan pengamanan ketat aparat keamanan. Dalam kesempatan itu turut hadir Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman.
Ketiga roket itu berhasil diterbangkan dengan mulus. Roket pertama yang diluncurkan jenis RX-420 yang dilepaskan oleh Kepala LAPAN Dr Adi Sadewo. Peluncuran kedua disusul dua unit roket jenis RX-100 yang dilepas oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Marzan A. Iskandar dan perwakilan dari PT Dirgantara Indonesia.
RX-420 merupakan roket terbesar yang dibuat LAPAN. Misi peluncuran kali ini untuk mengetahui kualifikasi sistem roket ini. Karena sebelumnya roket ini telah berhasil diuji static pada 23 Desember 2008 di Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut. “Roket ini disiapkan untuk roket pengorbit satelit,” ujar Elly Kuntjahyowati di Garut.
Roket berdiameter 420 milimeter ini dirancang sebagai booster atau roket pendorong satelit yang akan diluncurkan pada 2014 mendatang. Rangkaian uji terbang kali ini juga untuk memperoleh spesifikasi teknis persyaratan roket pengorbit satelit. Untuk meluncurkan satelit diperlukan empat tingkat roket.
Rencananya LAPAN akan menggunakan roket jenis RX-320 yang telah diuji coba pada tahun 2008 dan roket RX-420 yang disimpan disisi kanan dan kiri untuk mendorong satelit ke angkasa. Oleh karena itu, rencananya pada tahun depan LAPAN akanmelakukan uji coba RX-420 dengan dua tingkat. “Roket yang kami buat itu harus dapat mendorong satelit dengan daya jangkau minimal 3.600 kilometer,” ujarnya.
Baca Juga :
Roket RX-420 Dibuat Dari Bahan Lokal
Suasana salah satu peluncuran roket (photo : Kaskus Militer)
GARUT - Instrumen roket RX-420 yang diujicobakan di Stasiun Peluncuran Roker Cilauteureun, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat sepenuhnya memakai bahan lokal. Menurut Menteri Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman, daya jelajahnya pun 100 kilometer dengan kekuatan yang empat kali lebih cepat dari kecepatan suara.
"Karena itu, peluncuran kali ini juga untuk menguji roket untuk menembus daerah subsonik dan supersonik. Karena daerah tersebut memiliki panas di atas 1.200 derajat celcius. Cukup besar dibandingkan yang lainnya,” kata Kusmayanto di Pameungpeuk, Garut, Kamis (2/7).
Menurutnya, instrumen roket yang dibuat Lapan tersebut sepenuhnya menggunakan bahan baku lokal. Hal itu untuk mencegah terjadinya embargo dari negara lain, bila negara yang digunakan bahannya untuk roket bermasalah dengan Indonesia. “Bahan roket ini bisa kita beli di pasar,” ujarnya.
Pembuatan roket itu memakan waktu selama tiga bulan. Spesifikasi roket itu, berdiameter 420 mm, berat luncur 1000 kg, panjang roket 6200 mm, jenis propelan solid-komposit, waktu bakar 13 detik, waktu terbang 205 detik, maksimum kecepatan 4,5 mach, prediksi jangkau 101 km, prediksi ketinggian 53 km, muatan: diagnostik,GPS, altitudemeter, gyro, 3-axis accelerometer, processor dan baterai.
Sedangkan spesifikasi roket RX-100 diantaranya, diameter 110 mm, berat luncur 30 kg, panjang roket 1900 mm, jenis propelan solid-komposit, waktu bakar 2,5 detik, waktu terbang 70 detik, maksimum kecepatan 1,7 mach, prediksi jangkau 11 km, prediksi ketinggian 7 km, muatan: diagnostik, GPS, altitudemeter, gyro, 3-axis accelerometer, processor dan baterai.
bagus dunk kalo' gitu.... hebat jg yachh...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskasihan...kasihan...kasihan
BalasHapushari gini daya jangkau cuma 11km saja
negara lain daya jangkau roketnya sudah lintas negara bahkan lintas benua
ini akibatnya kalau negara dipimpin sama orang2 korup macam MPR/DPR.Dana pertahanan negara juga di embat.TNI mati2an jaga pertahanan negara dari seranagn luar...
e...e..e..dari dalam palah isinya rayap bin tikus bin korup semua.tapi ngga papa semangat terus TNI.kalu bisa bikin rudal kaya korea utara.
Semangat. Kalau lewat pesawat lebih hemat
BalasHapus