16 September 2009
CN-235 MPA ASW (photo : Defense Studies)
KSAL: CN-235 MPA Pengganti Nomad, Baru Selesai Tahun 2011
JAKARTA, kompas..com - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, tiga pesawat intai maritim CN-235 MPA dari PT Dirgantara Indonesia pengganti Nomad, akan selesai dalam dua tahun ke depan.
"Satu unit selesai dan diterima pada tahun 2010 dan sisanya dua unit pada tahun 2011," kata Tedjo Edhy Purdijatno, usai berbuka puasa bersama dengan media massa di Jakarta, Selasa (15/9) malam. Ketiga pesawat CN-235 MPA itu sudah selesai lengkap dengan berbagai fasilitas sebagai pesawat intai maritim.
KSAL menegaskan, hingga kini pihaknya masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat intai maritim TNI Angkatan Laut jenis Nomad P-837 di Sekatak, Kalimantan Timur pada 7 September 2009.
"Proses penyelidikan masih dilakukan oleh tim Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal), sedangkan tujuh Nomad kini menjalani pengecekan ulang dan tidak boleh diterbangkan," katanya.
Pesawat Nomad P-837 merupakan buatan Australia pada 1982. TNI Angkatan Laut memiliki dua unit Nomad P-837 bernomor seri N24A-135, dari keseluruhan Nomad yang dimiliki sebanyak 42 unit.Dari 42 unit tersebut, 23 unit telah disisihkan dan 19 unit lainnya masih dapat dioperasionalkan. Namun dari 19 unit tersebut, hanya 14 unit yang disiapkan sesuai dengan anggaran yang tersedia. Dari ke-14 unit itu hanya delapan unit yang dinyatakan siap dan kini tinggal tujuh unit menyusul kecelakaan yang terjadi pada awal September.
Pesawat Nomad terbagi dalam empat jenis, yakni N-22S, N-22B, N-22MK 1 dan N-24, dengan tahun pembuatan beragam yaitu tahun 1974, 1981 dan 1984. Data teknis Nomad: memiliki panjang 14,34 m, lebar/wing span 5,53 m, kecepatan maksimum 166 knot, jarak jelajah 900 mil laut, kemampuan lama terbang lima jam dengan mesin turbo prop.
(Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar