24 Desember 2016

Calon Awak KRI Bima Suci Tiba di Vigo, Spanyol

24 Desember 2016


Kapal latih KRI Bima Suci (photo : Atlantico)

Komandan Satgas Yekda Kapal Layar Latih Sambut Kedatangan Cawak Inti Kapal Layar Latih Bima Suci di Kota Vigo, Spanyol

Setelah menempuh perjalanan selama 30 jam, sepuluh Calon Pengawak (Cawak) Inti Kapal Layar Latih Bima Suci pada hari Rabu (21/12) pukul 20:00 waktu setempat, tiba di Kota Vigo, Spanyol. Kedatangan Cawak Inti ini disambut oleh Komandan Satgas Yekda Kapal Layar Latih (Dansatgas Yekda KLL), Laksamana Pertama TNI Sutarmono, M. Si. Han. Beserta seluruh Staf serta perwakilan dari Galangan Kapal Freire. Dansatgas Yekda KLL mengucapkan Bienvenido dalam bahasa Spanyol yang artinya Selamat datang kepada Komandan Cawak Kapal Layar Latih Bima Suci, Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji.

Sebelum mendarat di Kota Vigo, Cawak Inti melaksanakan transit di Amsterdam Airport Schiphol di Kota Amsterdam, Belanda selama 3 jam dan Adolfo Suarez Madrid-Barajas Airport di Kota Madrid, Spanyol selama 8 jam. Atase Pertahanan RepubIik Indonesia di Madrid, Kolonel Nav Joko Winarto beserta Staf dari KBRI di Madrid turut menyambut Cawak Inti di Madrid.

Sepuluh Cawak Inti ini terdiri dari enam orang Perwira dan empat orang Bintara terpilih. Dansatgas Yekda KLL tampak terlihat akrab dengan empat orang Bintara Cawak Inti yang merupakan mantan Anak buah beliau pada waktu menjabat sebagai Komandan KRI Dewa Ruci pada tahun 2004 s.d. 2008. Cawak inti ini merupakan gelombang pertama dari dua gelombang kedatangan Cawak Kapal Layar Latih Bima Suci yang dijadwalkan dimana nantinya mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh Satgas Yekda KLL serta Galangan Kapal Freire sampai Kapal Layar Latih Bima Suci tiba di Indonesia. (TNI AL)

KRI Bima Suci berdimensi panjang 111,20 meter dan lebar 13,65 meter melebihi KRI Dewaruci yang memiliki panjang 58 meter dan lebar 9,5 meter, yang terdiri dari tiga lantai. (photo : Antara)

Bulan depan semua tiang layar KRI Bima Suci lengkap terpasang

Jakarta (ANTARA News) - Setelah peluncuran badan kapal KRI Bima Suci sukses dilaksanakan 17 Oktober lalu di Vigo, Spanyol, semua tiang kapal layar tiang tinggi TNI AL itu akan terpasang sempurna pada Januari 2017. 

"Tiang-tiang layar ini dibuat perusahaan khusus tiang layar kapal di Jerman,” kata Kolonel Victor Laban, salah satu pejabat di Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Layar Latih TNI AL, dari Vigo, kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu. 

Menurut dia, badan kapal KRI Bima Suci yang berkelir putih dengan guratan garis-garis biru di haluan kapal itu masih ditambat di galangan kapal Contruccon Navales Freire di Vigo itu. 

"Proyek pembangunan kapal latih baru TNI AL ini berjalan terus, di antaranya di bagian interior dan mesin kapal. Akomodasi dan berbagai subsistem kapal ini nanti akan yang paling canggih di kelas kapal layar tiang tinggi di seluruh dunia," katanya. "Sejauh ini semuanya berjalan sesuai program dan rencana."

KRI Bima Suci itu akan memiliki 26 lembar layar yang berkedudukan di ketiga tiang kapalnya. Akan tetapi, nama-nama tiang itu belum diberikan secara resmi laiknya nama-nama tiang KRI Dewaruci, seniornya yang akan digantikan kapal baru ini. 

Di KRI Dewaruci, secara berturutan dari depan, nama tiang itu adalah tiang Bima, tiang Arjuna, dan tiang Yudistira yang posisinya paling belakang dan berdekatan dengan ruang komando serta navigasi-kemudi utama. 

Di KRI Bima Suci, layar-layar jib dan dastur mengisi semua ruang di antara tiang-tiang utama. Layar-layar ini berfungsi menangkap angin yang datang dari arah samping sementara layar-layar peruan, walau bisa dibelokkan ke kiri dan ke kanan hingga sudut tertentu, untuk angin yang datang dari arah buritan kapal. 

Inilah yang akan menjadi andalan daya dorong kapal layar tiang tinggi itu jika kapal memakai layar-layar sebagai sumber pendorong utamanya. Dalam berbagai lomba kapal layar, pemakaian mesin acap dilarang sama sekali. 

Berbeda dengan kapal-kapal perang lain TNI AL, KRI Dewaruci, KRI Bima Suci, KRI Arung Samudera I dan II, adalah kapal perang non kombatan dan inilah alasannya kapal-kapal ini tidak memakai nomor lambung sekalipun dilengkapi ular-ular perang di titik tertinggi tiang utamanya. 

see full article Antara

1 komentar:

  1. Mewah ajip!

    buat kapal layar tiang tinggi, tumben blok timur ame barat..akur haha!

    BalasHapus