14 Desember 2016

Fasilitas Produksi Kapal Selam PT PAL Siap pada Januari 2017

14 Desember 2016


Fasilitas produksi kapal selam di PT PAL terus dikebiut penyelesaiannya (all photos : defence.pk)

Pertama Bangun Kapal Selam, PAL Investasi Rp 2,5 Triliun

SURABAYA – PT PAL Indonesia menambah proyek baru pada 2017 mendatang.

PAL akan menggarap kapal selam pesanan pemerintah.

Hal tersebut merupakan kali pertama PAL membangun kapal selam.

Direktur Utama PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin menyatakan, kapal selam diproduksi pada Januari 2017.

Saat ini, PAL berupaya menyelesaikan fasilitas perakitan agar bisa digunakan pada Januari.

”Saat ini semua memasuki tahap persiapan,” ujarnya.



Selain itu, PAL mengirim 26 tenaga ahli ke Korea Selatan untuk belajar membuat kapal selam.

Saat ini, dua kapal selam diesel elektrik kelas Chang Bogo pesanan pemerintah RI memang dirakit di Korea Selatan.

Untuk mewujudkan proyek perdana strategis tersebut, PAL menanamkan investasi Rp 2,5 triliun.

Dana tersebut bakal tersalurkan untuk keperluan sarana, bahan, dan operasional proyek.

Menurut dia, TNI-AL membutuhkan sekitar 12 kapal selam.

Artinya, selain dua kapal selam yang dibangun di Korea Selatan dan satu kapal selam yang dirakit di PT PAL, masih dibutuhkan sembilan kapal selam untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan.

Tahun ini, PAL berhasil menunjukkan kinerja yang cukup maksimal.


Setelah merampungkan proyek kapal perang pesanan militer Filipina, PAL baru menerima order kapal multi-role support ship (MRSS) dari Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).

Firmansyah mengakui, Malaysia tertarik untuk memesan kapal di PT PAL setelah melihat kapal Filipina yang selesai diproduksi.

Bahkan, Angkatan Laut Malaysia meminta beberapa pesanan khusus untuk diaplikasikan di kapal yang mereka pesan.

”Pihak Malaysia menekankan untuk menambahkan sistem kontrol udara di kapal baru mereka nanti,” terangnya.

Sepanjang Januari–November 2016, PT PAL memproduksi tujuh kapal untuk pemesan domestik dan luar negeri.

(JPNN)

12 komentar:

  1. pelatihan para karyawan Indonesia utk kapal selam di korsel, jangan langsung selesai dan menunggu proyek pembangunan pabrik kapal selam. harusnya kl pabrik selesai duluan, makanya langsung dipindahkan untuk menjaga energi dan motivasi para karyawan. dalam ilmu yang terjaga tidak terlupa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. nulis apa sich luh! gajebo dech..

      nanti kan bakal dibuat disini sambil ada bantuan teknis dri dsme.
      mrk yg belajar disana setau guwe cuman liat2 doank alias pengamat gak bole terlibat langsung. teknologi tinggi soalnye. makanya pabrik yg disini nanti baru akan dikerjakan dgn bantuan enjiner korsel

      nah kalo luh suruh jgn langsung selesai nunggu pabrik kapal ini selesai, lah kapal CBG kita gak selesai2 dong ahh gegara nungguin pabrik ini!
      wuuuhhh godem jg luh!

      Hapus
  2. Kalau nanti sudah terbukt bisa membikin CBG secara mandiri ,berikutnya Pal bisa merancang Shorten CGB ,senjatanya tetap sekomplit CBG ,untuk di sebar di laut dangkal dan pengawal pelabuhan penting .
    Kemudian baru di fikirkan Bikin CBG versi samudra ,kelas berat ditenagai reakor nuklir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mampu?
      Ngimpi jangan sampai ke nuke.
      Kalo cbg di kmbangin lagi, diurut, diperbesar, di kasi minyak lintah di perpanjang, dengan tonase pabrik yg mampu membangun sampai 3000 tonase, ya saya juga optimis (itu pun jika ada politik will dan user want).
      Kalo gak, ya mbuuh.
      Orang kontrak tambahan (diluar 3 cbg yg sblumnya/pertama) aja blom ada.
      Malah ngimpinya sampe ke nuke powered?
      Ya jauh...

      Hapus
    2. ehh dapit supel, emang gak boleh mimpi ape..smua kemajuan itu awalnya dari mimpi yg jd kenyataan tauk.

      jd mnurut guwe pikiran si unknow sah2 aje. lah kan dia bilang "Kemudian baru di fikirkan Bikin CBG versi samudra ,kelas berat ditenagai reakor nuklir" yg artinya bisa kapan2 ato nanti kan??? mau seratus duaratus taun ga masalah wong nanti difikir fikiirrrnye haha

      Hapus
  3. nah ini baru betul, bangun infraktuktur yg banyak demi kemandirian alusista. mahal gpp asal hasilnya utk sendiri dulu, jgn jual keluar negeri apalagi sm malingshit! ok pal

    BalasHapus
  4. Harapan saya agar Indonesia bisa bina dan bangun kapal selam sendiri tanpa bantuan negara lain pada dekad akan datang!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. mpek mpek kapal selam dari dulu kita bangun sendiri cuy, gak perlu bantuan negara asing, bang ipul kpn kluar, masih betah yah nyolek2 anak cipinang hahaha

      Hapus
    3. Koment positif dan memberi semangat dari jiran malah di bully,WHAT WRONG WITH YOU?

      Hapus
    4. definitely a troll that doesn't even know anything about military. hanya mahu memulakan pergaduhan antara malay dan indo.

      Hapus
    5. Sblumnya baca komen org ini dulu:
      http://defense-studies.blogspot.co.id/2016/12/plans-to-decommission-navy-world-war-ii.html#comment-form
      http://defense-studies.blogspot.co.id/2016/12/rmaf-awaits-delivery-of-last-most.html#comment-form

      Dari situ asal komen guwe yg xlalu jadi negatif terhadapnya dan segilanya guwe bales!

      Karna mnrut hemat guwe kalimat tersangka diatas ini menjurus Satir(satire)sperti kalimat dia dilain tempat tsb. Tp yg ini lbh halus!

      Entah karna guwe orgnya sensitif. Mohon Maaf jika kalian terganggu kawans.

      Tapi guwe jg tidak menutup telinga bahwa satir itu indah, bisa membangkitkan emosi, kebenaran dlm kepedihan dan harapan, serta semangat utk lebih baik. Maka dari itu tanggapan guwe ini cenderung kelakar, sinting, bisa bermakna/tidak, menyakitkan terserah.

      Seperti yg terjadi hari ini, Kebenaran dalam Kepedihan

      #A-1334 turut berdukacita crew dan au kami. YNWA



      Hapus