09 Januari 2017

Pesawat CN-235 Pesanan Senegal Tiba di Dakar

09 Januari 2017


Pesawat CN-235 Angkatan Udara Senegal (all photos : PTDI)

London (ANTARA News) - Pesawat CN-235 Produksi PT. Dirgantara Indonesia (DI) pesanan Senegal tiba di Pusat Airforce Senegal, Dakar, setelah menempuh perjalanan panjang selama 11 hari dengan jarak lebih dari16.000 km, Jumat (6/1/2017) tepat pukul 14.15 waktu setempat. 

Pesawat CN 235 220M Multi Purpose, pesawat kedua pesanan Pemerintah Senegal yang telah ditunggu-tunggu sejak Oktober tahun lalu itu, tiba bersama 15 crew yang terdiri atas empat pilot, yang salah satunya adalah WN Senegal, satu flight test engineer dan sepuluh mechanic, demikian Pelaksana Fungsi Ekonom KBRI Dakar- Senegal Rahmat Azhari kepada Antara London, Minggu.

Kedatangan pesawat yang dipiloti Kapten Esther Gayatri Saleh tersebut disambut Dubes RI Dakar Mansyur Pangeran beserta Staf, Jenderal Birame Diop, Chief of Senegalese AirForce atau KSAU Senegal beserta jajaranya Mr. Pierre Baudechon, Regional Manager ADTrade Belgium bersama jajarannya dan perwakilan dari PT. DI serta Indonesian MilitaryAirworthiness Authority (IMAA) yang sehari sebelumnya telah tiba di Dakar.

KSAU Senegal Jenderal Birame Diop sangat senang dengan datangnya pesawat CN-235 tersebut yang telah lama ditunggu untuk memperkuat armada angkatan udaranya. 

KSAU juga menyampaikan kesan baiknya selama kunjungannya ke Indonesia saat menghadiri serah terima pesawat dari PT. DI kepada AD Trade Belgium, dan pelepasan ferry flight CN-235 dari Bandung tanggal 27 Desember tahun lalu. Dalam kesempatan tersebut,KSAU Senegal berkesempatan bertemu dengan KSAU RI atas fasilitasi KBRI Dakar.



Dubes Mansyur Pangeran mengatakan kedatangan pesawat CN-235 itu di Dakar merupakan kebanggaan sebagai hasil karya anak bangsa Indonesia yang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu memproduksi dan bersaing di bidang teklogi kedirgantaraan dengan negara-negara maju lainnya. 

Dubes Mansyur menegaskan, kedatangan CN-235 tersebut dapat dijadikan contoh dalam mempromosikan produk PT.DI ke tujuh negara-negara rangkapan KBRI Dakar lainnya yaitu Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Mali, Pantai Gading,Sierra Leone dan Cabo Verde. 

Rencananya Senegal akan membeli satu lagi pesawatCN-235 yang akan digunakan untuk kepentingan armada Angkatan Lautnya yang direncanakan sesuai jadwal akan tiba di Dakar tahun 2018.

Dubes Mansyur menyatakan di antara negara rangkapan yang telah menyatakan keinginannya membeli pesawat CN-235 produsksi PT.DI yang sama adalah Republik Guinea sebagaimana yang disampaikan langsung oleh Presiden AlphaConde kepada Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Indonesia bulan Agustus lalu.

Informasi kedatangan pesawat CN-235 tersebut disampaikan langsung Dubes Mansyur Pangeran kepada Presiden Senegal, Macky Sall pada sore hari-nya, pada saat Dubes menghadiri Resepsi Tahun Baru 2017 di Istana Kepresidenan di Dakar. Presiden sangat senang dan menyampaikan terima kasih atas hubungan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dan meminta untuk ditingkatkan di masa-masa mendatang.

Pesawat yang diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, tanggal 27 Desember lalu dalam perjalanannya ke Dakar, Senegal mengambil rute ferry flight Medan, Colombo (Sri Lanka), Maldives, Karachi (Pakistan), Riyadh (Arab Saudi), Khartoum (Sudan), Ndjamena (Chad), Ouagadougou (Burkina Faso), dan Dakar.

(Antara)

12 komentar:

  1. Congratulations! It must be a very proud moment for Indonesian. Nice job, world class and impressive. Majulah Indonesia!

    BalasHapus
  2. That's way Habibie wants multipurpose cargo aircraft to designed and produced / manufactured, because of more boarder to sell.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi kata "kumendan" bagusan yang spartan...heeeeee

      Hapus
  3. Balasan
    1. geli guwe dikangenin ame om hari haha!
      koreksi om, kate kumendan, bagusan spartan dibanding c295 dari segi itu tuch...

      kalau cn 235 kan uda produksi lokal jd kagak pernah disinggung, soalnye slalu tepat wkt...drpd yg lokal tp ternyate improt pake lama lagi haha!

      Hapus
    2. Mana katane mo replai heli...kok ga muncul-muncul?

      Hapus
    3. @PG

      Eya yang katane lokal tapi impor itu udah lama nyuplai tail boom dan fuselage cougar ke airbus lho

      Hapus
  4. pesenan senegal, tp bayar belgia kan?mohon koreksi senior2. kalo iya, kenapa bisa begitu yah, apa sebab gitchu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuma 2 yang pengen denger komen2e...palu gada sama kang dadang...bikin gemez-gemezzzz

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. @PG

      Anggap aja sbg agen pemasaran diwilayah afrika dan amerika selatan/tengah...gerilya digaris belakangnya casa

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus