05 November 2018

Confirm, Variant of J-10B Powered by Thrust-Vectoring Engine

05 November 2018


A J-10B powered by a thrust-vectoring WS-10 engine has been photographed in Zhuhai ahead of the AirShow China 2018 exhibition. (photos : Jack Li, Jun, Fang Jian)

Images confirm thrust-vectoring variant of Chinese WS-10 engine

A Chengdu Aircraft Industries Company J-10B multirole fighter aircraft powered by a Chinese-made thrust-vectoring WS-10 engine has been photographed in Zhuhai ahead of the AirShow China 2018 exhibition, which is set to take place in that southern Chinese city from 6–11 November.



The photographs, which clearly show the moveable nozzle petals that enable the thrust vectoring, confirm previous reports by Jane’s about the development of this variant of the WS-10.

The aircraft photographed in Zhuhai can be seen carrying underwing smoke pods, which has led to anticipation that the aircraft will be included in the flying programme at the show, demonstrating its increased manoeuvrability.



The aircraft also features additional fittings at the base of the tail, which are likely to be for attaching a spin recovery parachute device, indicating that the platform has been used for testing the limits of its performance envelope.

(Jane's)

43 komentar:

  1. dapet teknologi dari mesin su 35 mungkin 😙

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya enggaklah mas...su 35 kan masih baru banget 😂😂

      Hapus
    2. Makin strong aza...

      Btw ini dh pake radar aesa blom gan?

      Hapus
    3. Varian J10 sudah pake aesa bro....juga varian terbaru kloningan sukhoi 27 udah diganti pake aesa 👍

      Hapus
    4. kalah sukhoinya russo 😥
      nggak pake radar aesa 😫

      Hapus
    5. Sebenere teknologi aesa paling oke punya siapa ya?
      Apa punya swedia, usa, cina, ruski, italia, isrohell.
      kok rasa2nya punya swedia yg paling matur.
      imho

      Hapus
  2. Balasan
    1. kurasa itu iai lavinya israel yang terinspirasi f 16 nya amerika

      Hapus
    2. ...bro rempit @ campuran Rafale dan Gripen...karena single engine





      ...Xixixixixixi :D

      Hapus
  3. "Tua-tua keledai....😤😨😤"

    https://m.detik.com/news/berita/d-4287862/ini-tampang-kakek-80-tahun-yang-bunuh-istri-karena-tolak-bercinta?_ga=2.201419474.2125066441.1541163575-818131511.1530450713

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ra takon mas smiling wae, padahal duwe stok cem ceman okeh...😂😂😂😂😂

      Hapus
  4. https://internasional.kompas.com/read/2018/11/05/11023081/referendum-new-caledonia-merdeka-dari-perancis-apa-hasilnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hati hati itu bisa sebagai langkah awal motivasi perjuangan politik Melanesia ( Papua )

      Hapus
    2. Hahahaha ga nyambung nahasnya. Dasar monyet Malon. Udah monyet dalam tempurung pagi.

      Hapus
    3. Bro Jewawut# Aku bukan Malon dan cinta NKRI. Itu hanya peringatan Krn saat ini ada kelompok yg mencoba angkat issue Papua ke forum internasional.

      Hapus
  5. ...kapaaaaaaaan yach Serawak dan Sabah itu merdeka dari Semenanjung, ada kemauan nggak sich ?

    ...cocoknya Malassia Beruk itu jadi 2 negara




    ...Xixixixixixi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unknown@ makanlah dulu dedak tuh baru ko nak hoax lg wkwkwk

      Hapus
    2. Paling g mereka konsolidasi dl gan...mengingat kmren mereka d topang sulu ga berhasil.

      sini sih pasti mendukung bgt mereka pisah...😆😆😆😆

      Hapus
    3. Wkwkwkw..
      Yg di semenanjung songong, yg di timur jg blo'on..
      Mana berani mereka misah diri, ga punya nyali.
      Pdhl kalo mau, bisa sj.
      Wkwkwk...

      Hapus
  6. intel china dapet cetak biru dari program pesawat X khusus thrust vectoring yaitu Nasa X-31

    program pesawat X yg dilakukan Nasa adalah program peneltian,pengembangan dan teknologi demontrator pesawat tempur sebelum diaplikasikan ke militer

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nahh.. ini baru jeli bung @ady, anda melek dgn Grumman X31 berarti anda saya simpulkan sbg bag Gank club Eightiess. dan benar bahwa teknologi itu salah satunya yg d colong eh cloning cina. lebih simpel (kuno) dr TVC yg berkembang skrg

      Hapus
    2. Bokong e Grumman X31 kuwi baru iso 2D, nek produk ciba embuh. Rasane sich wis isa 3D

      Hapus
    3. Nduwure sampeyan iku 👆👆👆 penggemar majalah TSM mas royan

      Hapus
    4. iyoo.. ngaku aq. lhaa mas Ro yan ki pengemar opp?? populer kh?? intisari? hehehe.. ojo2 majalah gaib (bcanda yoo mas @Ro)😅😅😆😆

      Hapus
    5. Rasah ngaku mas royan...paling gor modus arep ngejak barter tabloid kui

      Hapus
    6. Om D'boys nek aku biasane memorandum karo pos kota

      Hapus
  7. ini kurang bagus berbanding PTM-6 (Pesawat Trust-vektor Malon) generation 6

    BalasHapus
  8. sebanding dengan mkm malays yang bangkrap kat hanggar... 4 je cukup lah...

    BalasHapus
  9. Ya pesawat ini cocok dengan TUDM,memang dirancang untuk negara dunai ke 3...

    BalasHapus
  10. Ini dh masuk 15 to 5.

    Wkwkwkw

    BalasHapus
  11. ini sesuai ngan malaysie start shopping 2055

    BalasHapus
  12. Wkwkwk...terbaik om komerat wkwkwk

    BalasHapus
  13. j-10B versi trhust-vecturing ini benar2 pespur china yg boleh disndingkan dengan pespur gen 4,5 buatan barat atau amerika, mesin yg mempunyai power yg cukup full power ditambah memakai sistem trhust-vecturing membuat kemampuan manufer pespur ini lebih baik, selain itu j-10B telah memakai radar aesa versi china, dan aku curiga radar aesa versi china mereka dapatkan/beli dr saab swedia melalui balik layar,,,bila china bersedia memberi 100% transfer teknologi j-10B jika indonesia membelinya maka indonesia harus berfikir ribuan kali tuk menolak kesempatan ini, indonesia jg bisa memberi ide untuk mengembangkan bersama versi duble engine yg meniru typhoon atau rafale, karena versi duble engine akan memberikan solusi yg efektif bagi china untuk pespur kapal induk mereka yg belum mereka temukan solusi pespur yg pantas untuk menjadi pespur kapal induk mereka, lihatlah rafale begitu sukses menjadi kapal induk perancis' china terlalu terbawa rasa kagum mereka terhadap keluarga flanker sehingga mereka tidak melihat potensi j-10 bisa dikembangkan menjadi duble engine yg menjadi pespur tulang punggung kapal induk mereka,,,indonesia boleh mencoba tuk tanyakan apakah china mau memberi tot 100% bila indonesia membelinya, bila china mau baru kita ajak china tuk kembangkan versi duble engine dan jelaskan keuntungan dan kegunaannya bagi china bila ada versi duble enginenya, aku rasa dengan biaya pengembangan 50%-50% untuk versi duble engine j-10B akan membuat china sulit tuk menolaknya, dan aku rasa proses pengembangan tidak akan memakan waktu panjang sebab sudah ada dasar j-10B single engine dan china jg sangat paham membuat pespur duble engine.
    #sekedar_memberi_ide_realiatis

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. ini sedikit analogis aku yg belum pasti yg menyebutkan china dapatkan teknologi radar aesa dr pembelian balik layar, kenapa harus balik layar??? karena swedia tak ingin bermasalah dengan amerika dan kenapa swedia bersedia menjual teknologi aesa mereka pada china??? karena swedia adalah negara yg benar2 murni penjual ilmu teknologi, mereka bukan negara yg ambisi jd penguasa jd tidak ada istilah rahasia teknologi dalam kamus mereka, selagi itu benar2 sangat menguntungkan dalam hal materi dan posisi politik mereka di dunia internasional mereka tak akan sungkan meski menjual teknologi yg menurut blok barat sangat berharga, sikap politik internasional swedia sesungguhnya sama seperti indonesia yaitu non blok oleh sebab itu sampai detik ini swedia tidak pernah menyatakan telah bergabung dengan nato' yg ada hanya kerjasama dan latihan militer bersama, oleh alasan inilah kenapa aku sangat ingin indonesia benar2 punya wujud kerjasama teknologi alutsista yg nyata seperti pespur ataupun rudal dan radar, bila indonesia melakukan loby intesif kepada swedia aku rasa swedia bersedia membantu mengembangkan teknologi alutsista indonesia tp sayangnya indonesia terlalu terbuai oleh produk2 amerika dan rusia yg hampir mustahil mau memberikan ilmu teknologi mereka karena ambisi ke dua negara yg selalu ingin jd penguasa,,,link dibawah ini coba mengupas bagaimana china berusaha mengintip teknologi swedia, sepertinya china mencuri tp menurtku tidak' kalau pun kelihatan seperti mencuri itu karena imets china yg melekat sebagai pencuri teknologi, tp ini bagus untuk melindungin swedia dr tudingan dan sikap permusahan negara2 barat atau amerika atas penjualan teknologi balik layar, bukti lainnya adalah saab swedia tidak mengeluh atau protes atas beberapa alutsista china mirip dengan teknologi alutsista saab swedia.
    https://www.indomiliter.com/saling-intip-dalam-pengembangan-teknologi-radar-aewc-aesa-antena-tegak/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C3978437944

    BalasHapus
  18. untuk medapatkan dan mengejar teknologi pesawat tempur dr awal aku ingin dan selalu menekankan indonesia lebih fokus pada pemilihan produk yg realistis yg mempunyai peluang tuk dapatkan ilmu teknologinya ketimbang produk yg punya nama dan teruji tp imposible tuk danpatkan ilmu teknologinya/lisensinya, grpen tak akan keberatan bila memberi teknologi gripen dan lisensinya asal untuk kebutuhan sendiri, tuk meraih ilmu teknologi pespur yg berasal dari transfer teknologi/lisensi jangan berfikir untuk menjual produk itu sebab akan membuat negara yg punya hak produk itu enggan memberi ilmu teknologinya, atas ilmu yg didapat dr tot/lisensi kebangkanlah pada versi yg berbeda sehingga munculkan produk sendiri yg bisa dijual,,,produk saab swedia dan produk no.2 china bisa jd referensi tuk mengejar segala ilmu teknologi, china dan swedia bisa seperti sekarang jg merangkak dr kwalitas yg no.2 dan imposible bila ingin menjadi negara besar tp jd pembeli abadi terutama pespur, sistem rudal dan sistem radar,,,,indonesia tidak pernah berhasrat jd negara adi daya melainkan hanya ingin menjadi negara mandiri, negara yg sejajar dengan negara maju lainnya, menjadi negara yg disegani dan membuat negara lain berfikir ribuan kali tuk mengusik indonesia' tanpa kemandirian disegala aspek indonesia sulit tuk menjadi negara besar dan punya daya deteren seperti yg diimpikan, hanya dengan mau memulai menguasai ilmu teknologi dr klas 2 lah impian itu bisa diraih, seperti pespur gripen saab swedia, j-10B china, pesawat aewc aesa saab swedia adalah sekenario contoh kesempatan realistis tuk mengejar sekenario mengejar ilmu teknologi.
    https://garudamiliter.blogspot.com/2018/11/saab-akan-pamerkan-tiga-alutsista.html
    https://www.indomiliter.com/indonesia-akuisisi-pesawat-aewc-pilih-model-antena-rotodome-atau-antena-tegak/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2896283331

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju kalau masalah system AEWC Swedia. Tetapi kalau pesawat tempur, yakin kah anda kita bisa mendapat ToT dari mereka? Paling tidak, ToT yang berguna.

      Permasalahannya adalah belum tentu mereka memiliki hak atas 100% IP di produk mereka. Cara paling aman yah license production atau joint R&D. Kedua hal tersebut sedang kita kerjakan dengan beberapa negara.

      Hapus
  19. Bosan tidak punya penghasilan lebih? coba main di Àgens128
    banyak bonus dan keuntungan yang bisa didapatkan disini.
    dengan deposit minimal hanya 10rb untuk poker dan 50 untuk permainan menarik lainnya. bisa juga melalui aplikasi OVO serta banyak game menarik yang ada disini
    tunggu apa lagi, buruan join bersama kami sekarang juga.

    Contact Kami :
    BBM : D8B84EE1 / AGENS128
    Line id : agens1288
    WhatsApp : 085222555128

    BalasHapus