India Mungkin Membeli Jet Tempur KF-21 Korea Selatan

05 Agustus 2025

Pesawat tempur KF-21 Boramae (photo: Joint Press Club)

KF-21 Boramae yang dikembangkan di dalam negeri Korea Selatan muncul sebagai kandidat potensial untuk program Pesawat Tempur Multiperan (MRFA) India, seiring upaya New Delhi untuk mengatasi kesenjangan yang ada dalam armada udara tempurnya.

Menurut laporan media pertahanan India yang diterbitkan pada 1 Agustus, KF-21 sedang dievaluasi di tengah meningkatnya minat Angkatan Udara India (IAF) untuk mengakuisisi pesawat tempur generasi ke-4,5 dan ke-5. Jet Korea Selatan ini dipandang sebagai platform yang kompetitif dari segi biaya dengan potensi pertumbuhan di masa depan dan kompatibilitas dengan kebijakan industri domestik India.

IAF saat ini menghadapi kekurangan skuadron operasional karena pesawat yang lebih tua seperti MiG-21 dan Jaguar telah dihapuskan. Meskipun India telah lama bergantung pada gabungan platform asal Rusia dan Prancis, pergeseran prioritas pengadaan dan penundaan program pesawat tempur dalam negeri telah mendorong pertimbangan yang lebih luas terhadap sistem asing generasi baru.

Dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI), KF-21 adalah pesawat tempur multiperan bermesin ganda generasi 4,5 yang dilengkapi dengan avionik canggih, termasuk radar AESA, pencarian dan pelacakan inframerah (IRST), sistem peperangan elektronik, dan integrasi senjata modern. Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin General Electric F414-400K dan menawarkan kecepatan tertinggi Mach 1,8, radius tempur sekitar 1.500 mil laut, dan muatan maksimum hingga 7.700 kg.

Korea Selatan mulai mengembangkan KF-21 pada tahun 2011 untuk menggantikan armada F-4 dan F-5 yang menua. Meskipun awalnya ditujukan sebagai pesawat siluman generasi ke-5, program ini disesuaikan untuk terlebih dahulu menerjunkan konfigurasi generasi 4,5, karena urgensi operasional. Pesawat ini kini berada dalam tahap uji terbang, dan pengiriman pertama ke Angkatan Udara Republik Korea diperkirakan akan dilakukan pada tahun 2026.

Mesin pesawat tipe General Electric F414 (photo: Vajiram & Ravi)

Faktor AMCA dan kesamaan mesin dengan Tejas Mk II 

India dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi 60 pesawat tempur canggih generasi 4,5 sekaligus mengembangkan platform generasi ke-5, termasuk AMCA dalam negeri. Desain modular KF-21, peta jalan peningkatan di masa mendatang (termasuk varian Blok III yang direncanakan dengan ruang senjata internal dan lapisan siluman), serta kompatibilitas dengan varian angkatan laut bermesin ganda dapat menawarkan daya tarik strategis.

Salah satu keunggulan utama yang disoroti oleh pers India adalah kesamaan mesin. KF-21 menggunakan jenis mesin F414 yang sama dengan yang dipilih untuk program Tejas Mk II dan AMCA India. Jika India melanjutkan produksi F414 skala besar di bawah lisensi, hal ini dapat menyederhanakan logistik, perawatan, dan integrasi operasional untuk KF-21.

Faktor lainnya adalah potensi kompatibilitas pesawat ini dengan inisiatif manufaktur pertahanan "Buatan India" India. Jika terpilih, KF-21 dapat dirakit atau diproduksi bersama di India, dan arsitektur terbukanya memungkinkan integrasi sistem yang dikembangkan secara lokal seperti radar AESA Uttam dan rudal udara-ke-udara Astra—dengan syarat tercapainya kesepakatan mengenai akses kode sumber dan integrasi perangkat lunak.

Pada pertengahan 2025, perkiraan harga satuan KF-21 berkisar antara $87 juta hingga $110 juta termasuk mesin, menempatkannya di bawah pesaing seperti Rafale, Su-57, dan F-35.

Pada bulan Juli, Bloomberg melaporkan bahwa India telah memberi tahu pejabat AS bahwa mereka tidak akan mengakuisisi F-35, meskipun Washington telah berulang kali menghubungi India.

(Defence Blog)