17 Desember 2018

PT DI Mulai Persiapkan N219 Versi Amphibi

17 Desember 2018


Kunjungan kerja Tim N219 ke Aerocet Inc (photos : IMF)

Melihat kembali proses sertifikasi N219, semula direncanakan sertifikat dapat diperoleh pada akhir 2018 namun seperti kita ketahui bersama proses sertifikasi baru akan selesai  sebelum Maret 2019. Sertifikat dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPP) Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.



Lalu bagaimana program pengembangan N219 versi amfibi yang semula direncanakan setelah sertifikasi? Ternyata tetap berjalan sesuai rencana awal yaitu pada akhir 2018 desain versi amfibi mulai berjalan. Pada akhir Oktober lalu dilakukan kunjungan Tim N219 ke fasilitas produksi Aerocet untuk mendapatkan gambaran nyata tentang alat apung amfibi/pengapung amfibi (amphibious floats). Alat ini diperlukan agar pesawat dapat melakukan pendaratan dan mengambang di atas air.


Aerocet Inc adalah perusahaan pemasok pengapung amfibi komposit terkemuka dari USA. Indonesia ternyata bukan negara baru bagi Aerocet, ternyata perusahan ini pernah mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA - Directorate General of Civil Aviation) pada tahun 2016 untuk produk sepasang Alat Apung Amfibi (Amphibious Floats) tipe 6650 yang dipasang pada pesawat Quest Aircraft - Kodiak 100 yang di Indonesia biasa digunakan oleh misionaris MAF.


Amphibious floats Aerocet telah dilengkapi dengan roda pendarat, sehingga pesawat dapat mendarat di air dan darat (photo : Aerocet)

Kodiak 100 adalah pesawat dengan 9 penumpang, panjang 10,4 m dan MTOW 3,2 ton tentu berbeda dengan N219 dengan 19 penumpang, panjang 26,3 m dan MTOW 22,0 ton, namun itu tentu bukan masalah bagi Aerocet untuk menentukan pengapung amfibi yang cocok, Aerocet sudah berpengalaman melaksanakan pekerjaan pengapung amfibi pada pesawat Cessna, Cub Crafters, De Havilland Canada (DHC), Piper dan Quest.


Pengapung amfibi buatan Aerocet dengan bahan komposit ringan diklaim mampu menghilangkan kebocoran dan korosi dari pengapung aluminium yang lebih berat sehingga mengurangi waktu dan biaya pemeliharaan. Aerocet juga mendapatkan paten penuh atas "Oil-Bath Wheels" yang ada dalam pengapung, sehingga meminimalisir pemeliharaan bantalan (bearing) pengapung.



DHC-6 Viking 400 pesawat berkapasitas 19 penumpang varian amfibi (photo : Viking Air)

Namun demikian, jika PT DI akan menggunakan acuan pesawat yang sekelas dengan N219 yaitu DHC-6, yang sama-sama mempunyai kapasitas 19 penumpang, saat ini alat apung yang digunakan adalah buatan Wipaire Inc USA, dimana tipe yang digunakan adalah Wipline 13000 Floats yang berikuran panjang 9,88 m, terbuat dari bahan komposit lapis aluminium, untuk melayani pesawat DHC-6 dengan panjang total 15,77m.  


Kita tunggu desain definitif N219 versi amfibi ini muncul, kita harapkan pesawat amfibi ini dapat berjalan sesuai skedul yang ada.


(Defense Studies)

47 komentar:

  1. Balasan
    1. Versi pesawan ptd yg masi pengembangan kemaren adalah versi gunship..
      Dan sekrg versi amfibi..

      Segala sektor sekarang bergerak..
      Dari tni ad melalui pindad, tni al melalui pt pal..
      Dan menyusul tni au melalui pt DI

      5tahun kedepan insyaallah sdah 80% mandiri

      Hapus
  2. Good Job Indonesia...

    Selalu mau berkembang dan eksplorasi evolusi model dan kemampuannya. Indonesia negara kepulauan jadi punya banyak pesawat sipil versi amphibi ini adalah opsi sangat baik.

    BalasHapus
  3. ben akeh variasine...tgl milih sing "ngambang" opo sing "biasane"...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sing jelas dudu sing ngambang & mambu mas...😂

      https://www.wipaire.com/wipline-floats/wipline-13000-floats/

      Larang yooo..😳

      Hapus
    2. ..tak pikir2 nak versi dhc-6 $749,300(ampibi), $479,000(seaplane)semene..lumayan nguras tabungan tuku ngeneki..pelampunge drum bekas aelah...

      Hapus
  4. Balasan
    1. He, he, he... 🐷 Aseng unknown yang biasanya berpura-pura jadi orang Malaysia dan menghina nkri kini membuka kedok aslinya sebagai cina yang tinggal di Jakarta...

      Hapus
    2. haha! ampe ngakak mahluk diatas ini 👆👆👆 gak bisa bedaiin antara unknown370 dan unknown laen2, dipikir smuanya sama, kesian haha!🤣🤣🤣

      ehh gak usa sok pinter dech kalo gak mampu, yg diatas ntuw unknown051, bkn nyamar..makanya apgred donk haha!😅😅😅

      Hapus
  5. Tepat sekali.

    Pesawat ini cocok untuk mefasilitasi saudara kita di pulau2 yang belum memiliki runway dan utk sarana evakuasi dan bantuan medis di area2 terkena dampak bencana.

    Good job PT.DI

    BalasHapus
  6. Setelah Prancis berhasil ditekan masalah sawit dengan gaya koboy.. giliran 4 negara Eropa menyusul dengan gaya yg sama...haha.. keren.. keren pak gaya diplomasinya.. lancrooottkan..!!! 😁😁😁👍👍

    https://www.cnbcindonesia.com/news/20181216190924-4-46621/isu-cpo-sempat-hambat-8-tahun-negosiasi-ie-cepa

    https://www.cnbcindonesia.com/news/20181216172848-4-46615/ie-cepa-diteken-mendag-kita-punya-potensi-investasi-besar

    BalasHapus
  7. Mas Nur,

    Bagus sekali ulasannya, terima kasih.

    Good job PTDI, lanjutkan prestasinya di pesawat baling2.

    Saya menunggu prestasi PTDI lainnya misal pesawat COIN turboprop, pengembangan dari Si Kumbang, lumayan buat sikat pemberontak.

    BalasHapus
  8. Ga perlu nunggu sampai level grade A untuk r & d dgn real progress kehadapan 😀

    BalasHapus
  9. Mas Smili mana ya ?

    Ngumpet mlulu di mobil Lanser nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin dia lelah main janda2an disini.. 😁😁😁

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Mas Bagaz

    Sebetulnya ada Indonesia dan Malaysia adalah salah satu penghasil sawit terbesar didunia.
    Banyak lahan hutan tropis yang dibuka untuk dijadikan lahan sawit, setelah harga minyak dunia down (menurut analis di 2019 harga minyak gak jauh2 dari skrg bahkan lebih turun), maka Sawit adalah salah satu potensi yang besar bagi pemasukan negara.

    Bila suatu negara bergantung pada Minyak mentah dan Sawit maka adalah hal yang sangat membahayakan bila income dari kedua sumber ini menurun, contohlah Brunei yang sedang turun saat ini ekonominya karena hampir 80 percent incomenya didapat dari jualan minyak. Atau Arab saudi yang mencanangkan visi 2030 sbg tonggak baru yaitu 50 percent incomenya didapat dari sisi ekonomi yang lain berupa investasi lokasi2 wisata di negara lain, pembuatan pabrik kimia, pembelian saham2 komputer dan software dan sumber lain non oil (pembelian klub bola, maskapai penerbangan atau otomotif).

    Indonesia dan Malaysia seinget saya sejak 2 tahun lalu bersama sama memperjuangkan sawit masuk eropa sejak ada sentimen negatif thd sawit, hanya saja semenjak Malaysia disibukkan dengan carut marut politik dalam negerinya setelah penggantian pemerintahan oleh oposisi (yg masih dilawan oleh para pejabat2 rezim lama dalam aktual pekerjaan di instansi2nya) yang masih ruwet dan gaduh sampai saat ini, sepertinya Indonesia mengambil inisiatif berjalan sendiri.

    Konsep ratifikasi perjanjian perdagangan dengan kode IE-XXX menegaskan bahwa perjanjian ini exclusive untuk Indonesia dan Europa. Jadi saya melihatnya lebih perjanjian antar negara.

    Dalam hal ini apa yg dilakukan utusan Indonesia saat ini sudah tepat.. gunakan gaya koboi.. "Lu Boleh Jualan, Gw Boleh Jualan, Lu Ngelarang Gw Jualan, Gw Juga Ngelarang Elu Jualan". Dengan jumlah penduduk Indonesia sbg salah satu negara berpenduduk terbesar di Dunia maka adalah hal yang merugikan bagi mereka bila gak boleh jualan di Indonesia.

    :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, udah bukan jamannya lagi nego lemah lembut senyam-senyum...😁

      Karepmu saiki piye, ndang omong rasah macem-macem, kon macem-macem aku luwih iso macem-macem. Nek omong negoro iku gedean negoroku..pilih podo untunge opo aku untung nggo cara liyo sementara kon buntung..?? 💪💪💪

      Hapus
    2. ojo akeh2 ngetik ee...wis tuwek nginiki susah mocone..hehe

      Hapus
    3. yooooiii mas super... sebenarnya kita juga menekan Malon juga lhooo agar menggunakan B-20.. supaya permintaan CPO naik dan harga bisa ikut naik...namun mereka blm sanggup dan baru B-10.. 😁😁😅😅.

      Daripada malons sebenarnya kita yg lebih punya inisiatif mas.. laaaahh Boeing saja digbrak mejanya menggunakan CPO.. "Saya mau beli 3500 pesawat ente, tapi ente harus melakukan riset supaya biodisel(CPO) bisa digunakan untuk bahan bakar pesawat." Gimana ngk cenut2 tuh pala..?? 3500 pesawat ndaaaaann.. haha.. 😁😁

      Hapus
    4. 2500 aja mas, jangan ditambahi 1000, duite gak cukup.

      Hapus
    5. Karena CPO bisa berproduksi terus menerus, kalo pohon sawitnya udah gak berproduksi bisa ditebang dan diganti pohon sawit lain.

      Beda dengan minyak bumi, kalo habis di satu tempat harus riset lagi cari di tempat lain.

      Hapus
    6. Suka atau tidak suka diplomasi ala pemerintahan sekarang memang banyak yg berhasil.. dari Beli SU-35 ok dngan jaminan 3 skuadron viper, lepas dari pajak baja dan alumunium baru dari paman Trump, Menyandera Australia dengan perjanjian dagang sampai2 kemarin Menlu mereka memperingatkan Vanuatu dan kep.solomon untuk tidak mencampuri masalah papua. hahaa.. dan masih banyak yg lainnya... 😁😁😁😅😅

      Hapus
    7. hahaa.. mbah ngitung awas juga.. biar dramatisir dikit mbaaahh.. 😂😂😂😂

      Hapus
    8. ooohhh iya.. walaupun Aussie setuju mengakui jerussalem ibukota Israel.. tapi sebenarnya mereka masih ragu2 atau hati2.. makanya kebijakannya.. jerussalem barat untuk israel jerussalem timur untuk palestina.. haha.. efek disandera indonesia kali yak..?? 😅😅😅😅😄😄..

      Takut mereka surplus USD 3 milliar dollar tahun kemarin tidak bisa mereka nikmati lgi dari Indonesia...wkwkwk..

      Hapus
  12. Tapi dampak kerugian jangka pnjang scara ekonomi dn politis lebih besar ke indonesia ato eropa mas ? OOT neh, si grade A ternyata simulator kaprangnya pade rosak, di duga tak cukup cost tuk kontrak maintance dan penggantian sucad. Gimana yg kapal perang beneran ya ? Lebih banyak docking dari pada berlayar kale...😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Urus simulator aja ga becus, mo urus yg beneran.

      Koplak bener..😂😂😂😂

      😛

      Hapus
    2. Simulator rosmah sing di openi trs 😀😁

      Hapus
    3. yah elah grade A apaanya...mulut doang gede...kepakaran nol...digertak singa aja dah mengkered pengen besaing sama kita....muke gile lo lon lon...😁😁😁🍌🍌🍌🍌

      Hapus
  13. Sekarang yg ngakunya grade A sudah selevel republik vanuatu. Demo eksesise perang dan tembakan, defile tentera dan alat perang cuma tuk gagah-gagahan depan rakyatnya,tapi di gertak 1 Apache dan drone punya rsaf yg Malon katain negara sekengkang kera aja udah jantungan, lari terbirit-birit, muka pucat pasi dan tercirit di celana😂😂😂

    BalasHapus
  14. dibanding minyak bumi' cpo lebih berkwalitas untuk menjaga mesin tetep awet dan suara mesin jauh lebih halus, ada kekhawatiran dr para raja2 minyak bumi oleh sebab itu muncul kampanye hitam terhadap cpo minyak sawit, bila dunia berani mencoba berkesperimen terhadap cpu dipastikan minyak bumi akan kehilangan pasar yg sangat2 besar atau bisa dikatakan minyak bumi tak laku lg.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo lebih halus kenapa indonesia gak pakek full bio ?? Baca ini bos https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20180815092405-384-322379/bongkar-dampak-biodiesel-b20-risiko-ditanggung-konsumen...b20 saat ini lebih rendah kalor dan lebih kotor sehingga lebih cepat bikin kerak di mesin

      Hapus
  15. Keren forum sini selalu optimis dan bersatu untuk indonesia.. Beda dengan beberapa Forum terkesan kebanyakan nyir-nyir.

    BalasHapus
  16. It shows the Idiotism of Indons as certification is still extended. EU and US are doubt of Indons capability of the safety.

    BalasHapus
  17. Australias impression of Indons made as garbage so they do not even consider to buy anything else.

    BalasHapus
    Balasan
    1. FUCK YOU....!!!

      DON'T FORGET BELLO...

      Mahathir: Orang Malaysia Tak Mau Kerja Keras, Hanya Ingin Dibantu
      Senin, 26 November 2018 | 17:15 WIB
      PM Malaysia Mahathir Mohamad saat berdiskusi di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Kamis (25/10/2018).
      KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memperingatkan negaranya bisa disalip oleh negara tetangga dari sisi ekonomi.

      Sebabnya sebagaimana diwartakan Malaysian Insight via Asia One Senin (26/11/2018), Mahathir menyebut orang Malaysia tidak mau bekerja keras.


      Pemimpin terpilih tertua di dunia itu mengatakannya dalam upacara pembukaan Dash Resort yang berlokasi di Langkawi pada Minggu (25/11/2018).

      Saat ini, kata Mahathir, warga Malaysia bergantung kepada bantuan finansial seperti Bantuan Rakyat 1Malaysia (BR1M) yang dibentuk di masa pemerintahan Barisan Nasional.

      PM berusia 93 tahun itu mengungkapkan saat ini Malaysia mendatangkan pekerja asing untuk melakukan pekerjaan yang tak ingin dilakukan warganya.

      "Pemerintah mengambil pajak dari orang asing hanya untuk dihabiskan bagi orang yang menganggap dirinya punya masalah di bidang keuangan," terangnya.

      PM berjuluk Dr M itu memprediksi negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam bakal segera menyalip mereka karena negara itu punya warga yang bersedia bekerja keras.

      Mahathir melanjutkan di Vietnam, orang-orangnya begitu tekun. "Sementara di sini, orang tak ingin bekerja karena pemerintah bakal memberi uang," tuturnya.

      PM yang pernah berkuasa pada periode 1981-2003 itu juga meminta para pejabatnya tidak fokus kepada kegiatan komersial semata.

      Dia menegaskan tugas utama dari pemerintah adalah mengusulkan hukum supaya disahkan parlemen dan segera menerapkannya.

      Mahathir meminta agar tugas bisnis diserahkan kepada sektor swasta. "Pemerintah tak punya pengalaman menangani bisnis. Kami bisa kehilangan banyak uang nantinya," bebernya.

      "Sektor swasta jelas lebih tahu bagaimana menghasilkan uang. Mereka mempunyai banyak ide," kata PM dari koalisi Pakatan Harapan tersebut.

      Mahathir menuturkan agar pengusaha tidak dipersulit karena negara sama sekali tidak membesarkan mereka, namun bakal mendapat penghasilan sebesar 36 persen.

      https://internasional.kompas.com/read/2018/11/26/17151511/mahathir-orang-malaysia-tak-mau-kerja-keras-hanya-ingin-dibantu

      Hapus
  18. Jika masalah ngapung mengapung, alangkah eloknya indo tot ke malay...kapal selempun d sulap bisa mengapung terus menerus...jaguhnya negeri jiran satu ni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh oh oh submarine scorpene tldm tiada bisa selam ? Si raja apung dunk ? Terlaaalu sangat😀😀😀

      Hapus
  19. intinya pemerintah berani berjanji membeli 2500 pesawat boeing karena pemerintah sudah melakukan riset berkali kali terhadap kwalitas bioavtur yg hasilnya jauh lebih berkwalitas ketimbang avtur fosil, amerika dan eropa pun sudah tau akan hal ini tp mereka masih menyembunyikan hal ini dan belum mengakuinnya oleh dikarenakan menjaga pasar minyak bumi, bioavtur butuh pengakuan perusahaan besar yg dipercaya dunia seperti boeing agar mendapat tempat dipasar dunia oleh sebab itu pemerintah berani berjanji membeli 2500 pesawat boeing, jangankan 2500 pesawat boeing bahakan 10.000 pesawat boeing pun mampu di beli indonesia dr boeing bila bioavtur diakuin dan dipakai boeing sebab otomatis akan menyingkirkan avtur fosil yg kawalitasnya dibawah bioavtur dan harga bioavtur yg lebih terjangkau, indonesia otomatis menjadi pemegang kunci utama dalam peredaran cpo atau pun bioavtur' dan yg pasti rakyat indonesia pun sejahtera karena harga sawit yg baik dan stabil.

    BalasHapus
  20. Bonus cashback setiap hari jumat bersama Anapoker
    agen judi online terbesar dan terpecaya di indonesia
    dengan minimal deposit hanya 10 dan proses cepat paling lama 3 menit!
    tunggu apa lagi segera bergabung bersama kami sekarang!!

    Contact Kami :
    BBM : D8B84EE1 / AGENS128
    Line id : agens1288
    WhatsApp : 085222555128

    BalasHapus