Last February, the Sea Acceptance Test (SAT) for the last of the three Del Pilar Class Offshore Patrol Vessels from the Philippine Navy took place in Subic Bay, Philippines. HUNTER 2.0 active and passive surveillance sonar successfully exceeded all SAT specifications for all three vessels.
ELAC SONAR delivered three HUNTER systems for the Del Pilar Class OPV for the Philippine Navy under a contract signed in 2020 and the systems were installed on the PS15 - BRP Gregorio Del Pilar, the PS16 – BRP Ramon Alcaraz, and the PS17 – BRP Andres Bonifacio.
This achievement marks a significant milestone in validating the performance and reliability of the HUNTER 2.0 active and passive surveillance in real-world maritime conditions.
HUNTER 2.0 is a hull-mounted sonar carrying out anti-submarine warfare (ASW) in active and passive modes in shallow and deep waters for panoramic detection of submarines and other objects. The system features a forward-looking mine avoidance mode as well.
(ELAC Sonar)
THE MALONDESH MILITARY FACES SIGNIFICANT LOGISTICAL CHALLENGES DUE TO A RELIANCE ON A DIVERSE RANGE OF PLATFORMS FROM DIFFERENT INTERNATIONAL SUPPLIERS, AGING EQUIPMENT, AND A LACK OF A COHESIVE, MODERN LOGISTICS SYSTEM. THIS CREATES PROBLEMS IN MAINTENANCE, READINESS, AND COST-EFFECTIVENESS.
BalasHapus1. Fragmentation of Supply Chains
Malondeshhas historically procured military equipment from various countries, including the United States, Russia, Poland, the United Kingdom, and China. This practice has created a complex and inefficient supply chain.
• Diverse Parts and Maintenance Needs: Each type of equipment, from the Polish-made PT-91M tanks to the Russian Sukhoi Su-30MKM fighter jets, requires different spare parts, tools, and maintenance expertise.
• Reliance on Foreign Suppliers: The military is highly dependent on foreign manufacturers for critical components. For example, sanctions on Russia have made it difficult to secure spare parts for the Su-30MKM fleet, leading to a low operational readiness rate.
• Obsolete Parts: A diverse and aging inventory means that many spare parts become obsolete. The Royal MalondeshNavy (RMN) reportedly has millions of ringgit in unused, obsolete spare parts because of a mismatched fleet and inconsistent procurement.
2. Aging Fleet and High Maintenance Costs
A significant portion of Malondesh military assets is over 30 years old, which directly impacts operational readiness.
• Increased Maintenance Burden: Older vehicles, ships, and aircraft require more frequent and expensive maintenance. A 2021 study revealed that 34 of the RMN's 53 vessels had exceeded their intended service life, with 28 being over 40 years old. This leads to higher maintenance costs and a lower operational tempo.
• Inadequate Readiness: An aging fleet often fails to meet readiness targets. For instance, the MalondeshArmy's Type-B vehicles, which include non-armored transport vehicles, have historically failed to meet their mandated 80% serviceability rate, limiting their ability to support operations.
3. Delays and Mismanagement in Procurement
Long-standing procurement issues have worsened the logistical problems.
• Project Delays: The most prominent example is the Littoral Combat Ship (LCS) program. The project has been plagued by delays and cost overruns, with no ships delivered despite significant payments. This has forced the RMN to rely on its aging fleet, which further strains its maintenance budget.
• Corruption and Inefficiency: Investigations into major procurement projects, such as the LCS program, have revealed issues with mismanagement and alleged corruption. The use of "middlemen" has been criticized for inflating prices, while poor contract management has resulted in projects failing to meet deadlines or deliver on their promised capabilities.
4. Limited Local and Automated Support
While Malondeshis trying to develop its defense industry, a lack of local expertise and modern systems exacerbates logistical issues.
• Limited Local Production: Despite efforts to boost domestic defense industries, Malondeshstill heavily relies on foreign suppliers. This limits the ability to produce spare parts locally, making the military vulnerable to supply chain disruptions.
• Outdated Inventory Management: Some military units still use manual, traditional methods for inventory and maintenance records. This prevents real-time tracking of assets and spare parts, leading to inefficiencies in maintenance planning and supply chain management.
1. KETERBATASAN TEKNOLOGI DAN Modernisasi Armada
Hapus• Sistem Sonar Usang: Beberapa kapal perang permukaan Angkatan Laut Malondesh (TLDM) masih menggunakan sistem sonar yang mungkin sudah berusia. Sonar yang lebih tua memiliki jangkauan deteksi yang lebih terbatas dan kurang efektif dalam membedakan target asli dari kebisingan latar belakang atau umpan (decoy). Kesenjangan teknologi ini menjadi signifikan jika dibandingkan dengan kapal-kapal modern yang dilengkapi dengan sonar digital canggih, yang mampu melacak banyak target secara simultan dan menyaring kebisingan laut dengan algoritma pembelajaran mesin.
• Ketiadaan AIP pada Kapal Selam: Dua kapal selam kelas Scorpene milik Malondesh tidak dilengkapi dengan sistem Air-Independent Propulsion (AIP). Sistem AIP memungkinkan kapal selam untuk tetap berada di bawah air lebih lama tanpa harus naik ke permukaan untuk mengisi ulang baterai. Tanpa AIP, kapal selam Malondesh harus lebih sering "snorkeling" (mengoperasikan snorkel di permukaan) untuk mengisi ulang baterainya, yang secara signifikan meningkatkan risiko terdeteksi oleh radar dan sonar musuh. Hal ini membatasi durasi operasi rahasia dan jangkauan patroli bawah air mereka.
2. Tantangan Operasional dan Lingkungan
• Kondisi Lingkungan Laut: Kinerja sonar sangat bergantung pada kondisi lingkungan perairan. Faktor-faktor seperti suhu, salinitas, dan kedalaman air dapat mempengaruhi kecepatan suara dan menciptakan "lapisan" di dalam air (thermocline) yang dapat membelokkan atau memblokir gelombang suara sonar. Kemampuan untuk mengimbangi variasi ini, yang dikenal sebagai "acoustic masking", memerlukan teknologi sonar yang sangat canggih dan kru yang terlatih.
• Kebisingan Latar Belakang: Laut adalah lingkungan yang bising, penuh dengan suara dari kehidupan laut, aktivitas kapal komersial, dan bahkan hujan. Sonar pasif, yang hanya "mendengarkan" suara dari target, harus mampu membedakan suara mesin kapal selam dari kebisingan-kebisingan ini. Sonar yang kurang canggih atau kru yang tidak terlatih dengan baik akan kesulitan dalam melakukan klasifikasi target secara akurat, meningkatkan risiko kesalahan identifikasi atau gagal deteksi.
3. Kendala Anggaran dan Pemeliharaan
• Anggaran Pertahanan yang Terbatas: Meskipun Malondesh memiliki tantangan keamanan maritim yang signifikan, anggaran pertahanannya cenderung lebih kecil dibandingkan beberapa negara tetangga. Keterbatasan anggaran ini memengaruhi kemampuan TLDM untuk secara rutin memutakhirkan sistem sonar pada kapal-kapalnya dan untuk melakukan pemeliharaan yang memadai pada armada yang sudah ada. Kurangnya perawatan rutin dapat mengurangi efektivitas sistem sonar dan mempercepat keausan komponen.
• Kurangnya Kesiapan Alutsista: Beberapa laporan menunjukkan adanya masalah dalam kesiapan alutsista TLDM, termasuk sistem persenjataan dan sensor seperti sonar. Ini mungkin disebabkan oleh kombinasi masalah pembiayaan, logistik suku cadang, dan kurangnya personel yang terlatih untuk melakukan pemeliharaan.
4. Faktor Sumber Daya Manusia
• Kemunduran Profesionalisme: Beberapa ahli dan laporan mengindikasikan bahwa ada kemunduran dalam tingkat profesionalisme personel di Angkatan Laut Malondesh , baik di kapal permukaan maupun kapal selam. Pengoperasian dan interpretasi data dari sistem sonar yang canggih memerlukan keahlian dan pelatihan yang intensif. Kurangnya pelatihan yang berkelanjutan dapat mengurangi efektivitas operasional, bahkan jika sistem teknologinya sudah memadai.
THE WEAKNESSES OF THE MALONDESHMILITARY'S TANK FORCE ARE PRIMARILY CENTERED ON QUANTITY, AGE, AND LOGISTICAL CHALLENGES. THE ROYAL ARMOURED CORPS OPERATES A SMALL FLEET OF MAIN BATTLE TANKS (MBTS), WHICH LIMITS ITS CAPABILITIES IN COMPARISON TO OTHER REGIONAL POWERS.
BalasHapus1. Limited Number of Tanks
Malondesh main battle tank fleet consists of a small number of PT-91M Pendekar tanks. The exact number varies in reports, but it is generally cited as around 48 units. This number is significantly lower than neighboring countries like Indonesia, which has a much larger tank fleet. This limited quantity can be a major disadvantage in a large-scale land conflict, as it restricts the ability to deploy tanks across different operational theaters and provides less strategic depth.
2. Obsolescence and Maintenance Issues
The PT-91M, while a capable tank, is a modernized variant of the T-72, a design that dates back to the Soviet era. While the Malondeshversion has been upgraded with a new engine, fire control system, and reactive armor, it still faces challenges related to its older design.
• Reliance on a Single Supplier: The PT-91M was purchased from Poland. This creates a dependency on a single foreign supplier for spare parts and maintenance, a problem that has been highlighted with the PT-91M. The Polish manufacturer has ceased production of some key components, which has led to a proposed Life Extension Program (LEP) to ensure the tanks remain operational. This program will rely on local expertise, which can be a slow and expensive process.
• Vulnerability to Modern Threats: The PT-91M, like many older tank designs, can be vulnerable to modern anti-tank weapons and drone attacks. While it is equipped with ERAWA-2 explosive reactive armor to protect against shaped-charge projectiles, it may be less effective against modern kinetic energy penetrators.
3. Logistical and Operational Constraints
Malondesh tank force also faces logistical challenges that can hinder its effectiveness.
• Mobility: While the PT-91M's weight (48.5 tonnes) makes it suitable for Malondesh often soft and uneven terrain, it may still face difficulties with older infrastructure, such as bridges with lower weight limits.
• Readiness: The small number of tanks and maintenance issues can impact the readiness of the fleet. Breakdowns have been reported in the past, underscoring the challenges of keeping a small fleet of specialized vehicles operational.
Ultimately, the main weakness of Malondesh tank force is not necessarily the quality of the PT-91M itself, but rather the small size of the fleet and the long-term logistical challenges of maintaining an aging and specialized inventory.
KEY FACTORS CAUSING INEFFICIENCY AND DELAYS
BalasHapus• Political Interference and Weak Governance: The defense procurement process is often influenced by political agendas rather than strategic military needs. Contracts are frequently awarded through direct negotiation to politically connected companies, bypassing competitive bidding. This practice can lead to the selection of unqualified contractors who lack the technical expertise to complete the projects.
• Lack of Project Management: Many defense projects suffer from poor administration, insufficient oversight, and a lack of a clear, single-point of accountability. This results in a breakdown of communication between the Ministry of Defence, the contractors, and the military end-users. The National Audit Department has consistently highlighted these weaknesses, citing issues such as improper planning and inconsistent monitoring in its reports on public projects.
• Financial Mismanagement: Projects are often plagued by budget overruns due to poor financial estimation from the beginning. Inaccurate cost calculations and the inclusion of unnecessary "agent fees" can inflate project costs significantly, leading to a financial shortfall that causes further delays or requires additional government bailouts.
Case Studies of Gross Inefficiency and Delays
1. The Littoral Combat Ship (LCS) Project ๐ข
The LCS project is the most prominent example of military procurement failure in Malondesh.
• Delay: The project, to build six ships for the Royal Malondeshn Navy (RMN) at a cost of RM9 billion, has been severely delayed. Not a single ship has been delivered, despite the project being over a decade behind its original timeline.
• Cost Overrun: Over RM6 billion has been paid to the contractor, yet the first ship is still incomplete. This massive budget overrun is a direct result of poor management and alleged financial misappropriation. The Public Accounts Committee (PAC) found that funds were used for purposes other than the project itself.
• Disregard for User Needs: The Royal Malondeshn Navy's preference for a specific ship design was ignored in favor of a different, unproven design chosen by the politically appointed contractor. This decision led to further technical complications and delays.
2. The Skyhawk Jets Fiasco ✈️
This is a historical but still relevant example of poor decision-making. In the 1980s, Malondesh purchased 88 second-hand Douglas A-4C and A-4L Skyhawk jets from the United States.
• Inefficiency: Despite the seemingly "cost-effective" nature of the deal, only a small fraction of the aircraft (40 out of 88) ever became operational with the Royal Malondeshn Air Force (RMAF). The remainder were left in storage, a complete waste of public funds. The King of Malondesh has recently referenced this historical "flying coffin" mistake as a warning against similar procurement failures.
3. General Infrastructure and Construction Projects
The inefficiency is not limited to major hardware. Even smaller projects, such as military housing and training facilities, are affected. The King of Malondesh has publicly expressed frustration over a delayed combat diving pool at a Special Operations Group (GGK) camp that was supposed to be completed in 2022 but remains unfinished. This highlights that poor project management and delays are not isolated to large, complex projects but are a pervasive issue across the board.
These systemic inefficiencies and delays have a direct impact on the military's operational readiness and morale. Obsolete and non-operational equipment, coupled with poorly maintained infrastructure, undermines the MAF's ability to effectively respond to modern security threats, particularly in a complex regional environment like the South China Sea.
Manakala LMS2 versi AKAN downgrade takde sonar...๐คฃ๐คฃ๐
BalasHapusKalah lagiii...๐คช
si LeMeS 1 malah serba gak ada alias KOSONG om pedang haha!๐คฃ๐คฃ๐คฃ
HapusIndonesia has selected the Wรคrtsilรค ELAC KaleidoScope submarine sonar suite for its Nagapasa class.
BalasHapus-----
mabuhay
wahh sesama ploduk Elac nich haha!๐๐๐
seblah doyan bner, sewa gipeng kembali menggema haha!๐ค๐๐ค
BalasHapusKita,... sebagai tetangga yang baik, wajib sokong oom..
HapusMbwahahahahahahaa...๐คฃ๐๐คช๐
01. Salam bina Candi LCS MaharajaLele Mangkrak Karatan 14 tahun SALAH POTONG, seharga RM 12 Billion
BalasHapus02. Salam bina senapang Allien tembak tupai VITA lendir BERAPI
03. Salam KERAjaan BANGKRAP di gondoli Jho Law
04. Salam bina kereta kebal 8x8 GEMPITA tampel sticker tak boleh eksport
05. Salam bina tank ugly STRIDE bentuk KOTAK Turet impoten
06. Salam bina rudal antar Galaxy ugly TAMING SARI
07. Salam bina jet PTM GEN 6 hasil mimpi basah insinyur 5 top university
08. Salam bina drone ugly NYAMUK
09. Salam bina KERETA KIPAS TERBANG tampal Sticker dari Cina
10. Salam bina kereta PROTON tak laku di jual ke gelly cina
11. Salam Komando LETUPKAN wanita hamil
12. Salam komando TEWAS saat DEMO, tembak Komandan sendiri
13. Salam komando PINGSAN saat latihan berbaris
14. Salam Komando TEWAS dilempar GRANAT teman sendiri
15. Salam Komando tewas Saat BERENANG
16. Salam kapal selam SCORPANE tak boleh selam sebelum MRO
17. Salam LMS Ompong, plat tipis, lambat, setahun pakai radio rusak, dari CINA untuk lawan CINA
18. Salam kapal RUSAK oleh JARING nelayan NGUYEN
19. Salam kapal TONGKANG untuk kapal militer BUNGA MAS LIMA
20. Salam 7 Jet Tersikit dunia F18 hornet meletup JATUH guna parade aja tiada SOURCE CODE
21. Salam Su30MKM 18 Ekor hanya 4 yg boleh terbang
22. Salam Mig29 GROUNDED
23. Salam kilang AIRCROD Lembab MRO 1 pesawat butuh masa 3 tahun
24. Salam heli TELUR PUYUH MD530 KILANGnya Bangkrut
25. Salam engine jet HILANG di SONGLAP ke Uruguay
26. Salam ASKAR BERSARONG bangga jadi penjaga ISTANA british
27. Salam EJECT KAT HANGGAR world record 2 kali
28. Salam kapal militer Gagah Samudra kena sita MYBANK
29. Salam JUDI HALAL BERSYARIAH Gentting Highland daulat tuanku
30. Salam tak punya korps MARINIR,Kapal HOSPITAL,LPD,LST, Tank Amphibi dan SPH
31. Salam TANK PENDEKAR design WW II MOGOK tengah jalan
32. Salam HUTANG Rm 1.5 Trillion 84% PDB, Kumpul koin, Bayar hutang CINA pakai hutang JEPUN, gali LOBANG tutup LOBANG
33. Salam BELI pespur MB339 BARU TANPA ENGIN baru 12 tahun pakai sudah Grounded
34. Salam 88 bijik Jet Bekas GURUN A4 Skyhawk hilang setengah di parkiran GURUN
35. Salam BOMBER Cina dan 16 Pesawat Cina pusing - Pusing langit Sabah cuma kirim NOTA Protes
36. Salam CCG KEKAL 289 hari pertahun di betting Ali, CCG dan nelayan Cina sudah makan tidor berak sedot ikan sedot minyak buang tahi
37. Salam Komando tewas kena tembak SENAPAN ANGIN penyelundup Perlis
38. Salam TAMPAL STICKER Batik,Reog,Wayang,Rendang,Anklung,kuda lumping,Keris,pacu jalur,lagu rasa sayange,lagu halo halo bandung dan lagu terang bulan
39. Salam 9 APC Guardian di tolak PBB tiada RCWS hendak prank PBB dengan harga komplit RCWS
40. Salam dapat SEDEKAH Amerika Convert CN235 basic ke versi MSA Upgrade di PT DI
41. Salam UCAV drone DJI di tempel dua senapan M4 untuk menakuti Kelalawar
42. Salam di bully Singapure, bayar air murah, di ceroboh Jet dan Apache, di ambil batu puteh, bayar denda kereta Cepat, Su 30 MKM di usir dari singapure tiada SLOT
43. Salam dapat SEDEKAH Merdeka semu 999 tahun Tanah mesti sedia di tempati
44. Salam HMAV 4X4 TARANTULA SEWA, Tempel Sticker Hizir Turki
45. Salam RADAR IMPOTEN tak bisa kesan MH370
46. Salam satu satunya LST KD Sri Idrapura Terbakar tiada ganti
47. Salam pesawat intai ISRAEL kencing di langit Ibu negara tak takut di salvo Jernas Lapook
48. Salam TERJUN PAYUNG tersasar ke PASAR
49. Salam 4 kali ditolak NGEMIS hornet bekas RONGSOK Kuwait
50. Salam Eksportir kondom Unisex,Narkoba,Teroris,Togel,Maling ikan,Maling patok
51. Salam tak bayar SEWA Sabah, aset Petronas kena sita SULU
52. Salam GFP Rank 48 di bawah kaki Myanmar
53. Salam SEWA Merata untuk militer Heli AW139,Heli EC120 B,Kapal Hidrografi,Simulator heli,Boat FIB,Boat RHFB,Rover,Motosikal,ATV, Vellfire
54. Salam OPV Fatima berenang MIRING
55. Salam Rehull kapal USANG di Make Over PC ex KD Sundang, PC ex KD Panah
56. Salam PM ex Narapidana Korupsi dan ex Narapidana Sodomi
57. Salam tentara tanam SAYUR
58. Salam KD Ganas Kapal Peyot Tua Rongsok Ompong
59. Salam Sedekah kapal rongsok 56 tahun ex USCG Cutter
01. Salam bina Candi LCS MaharajaLele Mangkrak Karatan 14 tahun SALAH POTONG, seharga RM 12 Billion
BalasHapus02. Salam bina senapang Allien tembak tupai VITA lendir BERAPI
03. Salam KERAjaan BANGKRAP di gondoli Jho Law
04. Salam bina kereta kebal 8x8 GEMPITA tampel sticker tak boleh eksport
05. Salam bina tank ugly STRIDE bentuk KOTAK Turet impoten
06. Salam bina rudal antar Galaxy ugly TAMING SARI
07. Salam bina jet PTM GEN 6 hasil mimpi basah insinyur 5 top university
08. Salam bina drone ugly NYAMUK
09. Salam bina KERETA KIPAS TERBANG tampal Sticker dari Cina
10. Salam bina kereta PROTON tak laku di jual ke gelly cina
11. Salam Komando LETUPKAN wanita hamil
12. Salam komando TEWAS saat DEMO, tembak Komandan sendiri
13. Salam komando PINGSAN saat latihan berbaris
14. Salam Komando TEWAS dilempar GRANAT teman sendiri
15. Salam Komando tewas Saat BERENANG
16. Salam kapal selam SCORPANE tak boleh selam sebelum MRO
17. Salam LMS Ompong, plat tipis, lambat, setahun pakai radio rusak, dari CINA untuk lawan CINA
18. Salam kapal RUSAK oleh JARING nelayan NGUYEN
19. Salam kapal TONGKANG untuk kapal militer BUNGA MAS LIMA
20. Salam 7 Jet Tersikit dunia F18 hornet meletup JATUH guna parade aja tiada SOURCE CODE
21. Salam Su30MKM 18 Ekor hanya 4 yg boleh terbang
22. Salam Mig29 GROUNDED
23. Salam kilang AIRCROD Lembab MRO 1 pesawat butuh masa 3 tahun
24. Salam heli TELUR PUYUH MD530 KILANGnya Bangkrut
25. Salam engine jet HILANG di SONGLAP ke Uruguay
26. Salam ASKAR BERSARONG bangga jadi penjaga ISTANA british
27. Salam EJECT KAT HANGGAR world record 2 kali
28. Salam kapal militer Gagah Samudra kena sita MYBANK
29. Salam JUDI HALAL BERSYARIAH Gentting Highland daulat tuanku
30. Salam tak punya korps MARINIR,Kapal HOSPITAL,LPD,LST, Tank Amphibi dan SPH
31. Salam TANK PENDEKAR design WW II MOGOK tengah jalan
32. Salam HUTANG Rm 1.5 Trillion 84% PDB, Kumpul koin, Bayar hutang CINA pakai hutang JEPUN, gali LOBANG tutup LOBANG
33. Salam BELI pespur MB339 BARU TANPA ENGIN baru 12 tahun pakai sudah Grounded
34. Salam 88 bijik Jet Bekas GURUN A4 Skyhawk hilang setengah di parkiran GURUN
35. Salam BOMBER Cina dan 16 Pesawat Cina pusing - Pusing langit Sabah cuma kirim NOTA Protes
36. Salam CCG KEKAL 289 hari pertahun di betting Ali, CCG dan nelayan Cina sudah makan tidor berak sedot ikan sedot minyak buang tahi
37. Salam Komando tewas kena tembak SENAPAN ANGIN penyelundup Perlis
38. Salam TAMPAL STICKER Batik,Reog,Wayang,Rendang,Anklung,kuda lumping,Keris,pacu jalur,lagu rasa sayange,lagu halo halo bandung dan lagu terang bulan
39. Salam 9 APC Guardian di tolak PBB tiada RCWS hendak prank PBB dengan harga komplit RCWS
40. Salam dapat SEDEKAH Amerika Convert CN235 basic ke versi MSA Upgrade di PT DI
41. Salam UCAV drone DJI di tempel dua senapan M4 untuk menakuti Kelalawar
42. Salam di bully Singapure, bayar air murah, di ceroboh Jet dan Apache, di ambil batu puteh, bayar denda kereta Cepat, Su 30 MKM di usir dari singapure tiada SLOT
43. Salam dapat SEDEKAH Merdeka semu 999 tahun Tanah mesti sedia di tempati
44. Salam HMAV 4X4 TARANTULA SEWA, Tempel Sticker Hizir Turki
45. Salam RADAR IMPOTEN tak bisa kesan MH370
46. Salam satu satunya LST KD Sri Idrapura Terbakar tiada ganti
47. Salam pesawat intai ISRAEL kencing di langit Ibu negara tak takut di salvo Jernas Lapook
48. Salam TERJUN PAYUNG tersasar ke PASAR
49. Salam 4 kali ditolak NGEMIS hornet bekas RONGSOK Kuwait
50. Salam Eksportir kondom Unisex,Narkoba,Teroris,Togel,Maling ikan,Maling patok
51. Salam tak bayar SEWA Sabah, aset Petronas kena sita SULU
52. Salam GFP Rank 48 di bawah kaki Myanmar
53. Salam SEWA Merata untuk militer Heli AW139,Heli EC120 B,Kapal Hidrografi,Simulator heli,Boat FIB,Boat RHFB,Rover,Motosikal,ATV, Vellfire
54. Salam OPV Fatima berenang MIRING
55. Salam Rehull kapal USANG di Make Over PC ex KD Sundang, PC ex KD Panah
56. Salam PM ex Narapidana Korupsi dan ex Narapidana Sodomi
57. Salam tentara tanam SAYUR
58. Salam KD Ganas Kapal Peyot Tua Rongsok Ompong
59. Salam Sedekah kapal rongsok 56 tahun ex USCG Cutter
01. Salam bina Candi LCS MaharajaLele Mangkrak Karatan 14 tahun SALAH POTONG, seharga RM 12 Billion
BalasHapus02. Salam bina senapang Allien tembak tupai VITA lendir BERAPI
03. Salam KERAjaan BANGKRAP di gondoli Jho Law
04. Salam bina kereta kebal 8x8 GEMPITA tampel sticker tak boleh eksport
05. Salam bina tank ugly STRIDE bentuk KOTAK Turet impoten
06. Salam bina rudal antar Galaxy ugly TAMING SARI
07. Salam bina jet PTM GEN 6 hasil mimpi basah insinyur 5 top university
08. Salam bina drone ugly NYAMUK
09. Salam bina KERETA KIPAS TERBANG tampal Sticker dari Cina
10. Salam bina kereta PROTON tak laku di jual ke gelly cina
11. Salam Komando LETUPKAN wanita hamil
12. Salam komando TEWAS saat DEMO, tembak Komandan sendiri
13. Salam komando PINGSAN saat latihan berbaris
14. Salam Komando TEWAS dilempar GRANAT teman sendiri
15. Salam Komando tewas Saat BERENANG
16. Salam kapal selam SCORPANE tak boleh selam sebelum MRO
17. Salam LMS Ompong, plat tipis, lambat, setahun pakai radio rusak, dari CINA untuk lawan CINA
18. Salam kapal RUSAK oleh JARING nelayan NGUYEN
19. Salam kapal TONGKANG untuk kapal militer BUNGA MAS LIMA
20. Salam 7 Jet Tersikit dunia F18 hornet meletup JATUH guna parade aja tiada SOURCE CODE
21. Salam Su30MKM 18 Ekor hanya 4 yg boleh terbang
22. Salam Mig29 GROUNDED
23. Salam kilang AIRCROD Lembab MRO 1 pesawat butuh masa 3 tahun
24. Salam heli TELUR PUYUH MD530 KILANGnya Bangkrut
25. Salam engine jet HILANG di SONGLAP ke Uruguay
26. Salam ASKAR BERSARONG bangga jadi penjaga ISTANA british
27. Salam EJECT KAT HANGGAR world record 2 kali
28. Salam kapal militer Gagah Samudra kena sita MYBANK
29. Salam JUDI HALAL BERSYARIAH Gentting Highland daulat tuanku
30. Salam tak punya korps MARINIR,Kapal HOSPITAL,LPD,LST, Tank Amphibi dan SPH
31. Salam TANK PENDEKAR design WW II MOGOK tengah jalan
32. Salam HUTANG Rm 1.5 Trillion 84% PDB, Kumpul koin, Bayar hutang CINA pakai hutang JEPUN, gali LOBANG tutup LOBANG
33. Salam BELI pespur MB339 BARU TANPA ENGIN baru 12 tahun pakai sudah Grounded
34. Salam 88 bijik Jet Bekas GURUN A4 Skyhawk hilang setengah di parkiran GURUN
35. Salam BOMBER Cina dan 16 Pesawat Cina pusing - Pusing langit Sabah cuma kirim NOTA Protes
36. Salam CCG KEKAL 289 hari pertahun di betting Ali, CCG dan nelayan Cina sudah makan tidor berak sedot ikan sedot minyak buang tahi
37. Salam Komando tewas kena tembak SENAPAN ANGIN penyelundup Perlis
38. Salam TAMPAL STICKER Batik,Reog,Wayang,Rendang,Anklung,kuda lumping,Keris,pacu jalur,lagu rasa sayange,lagu halo halo bandung dan lagu terang bulan
39. Salam 9 APC Guardian di tolak PBB tiada RCWS hendak prank PBB dengan harga komplit RCWS
40. Salam dapat SEDEKAH Amerika Convert CN235 basic ke versi MSA Upgrade di PT DI
41. Salam UCAV drone DJI di tempel dua senapan M4 untuk menakuti Kelalawar
42. Salam di bully Singapure, bayar air murah, di ceroboh Jet dan Apache, di ambil batu puteh, bayar denda kereta Cepat, Su 30 MKM di usir dari singapure tiada SLOT
43. Salam dapat SEDEKAH Merdeka semu 999 tahun Tanah mesti sedia di tempati
44. Salam HMAV 4X4 TARANTULA SEWA, Tempel Sticker Hizir Turki
45. Salam RADAR IMPOTEN tak bisa kesan MH370
46. Salam satu satunya LST KD Sri Idrapura Terbakar tiada ganti
47. Salam pesawat intai ISRAEL kencing di langit Ibu negara tak takut di salvo Jernas Lapook
48. Salam TERJUN PAYUNG tersasar ke PASAR
49. Salam 4 kali ditolak NGEMIS hornet bekas RONGSOK Kuwait
50. Salam Eksportir kondom Unisex,Narkoba,Teroris,Togel,Maling ikan,Maling patok
51. Salam tak bayar SEWA Sabah, aset Petronas kena sita SULU
52. Salam GFP Rank 48 di bawah kaki Myanmar
53. Salam SEWA Merata untuk militer Heli AW139,Heli EC120 B,Kapal Hidrografi,Simulator heli,Boat FIB,Boat RHFB,Rover,Motosikal,ATV, Vellfire
54. Salam OPV Fatima berenang MIRING
55. Salam Rehull kapal USANG di Make Over PC ex KD Sundang, PC ex KD Panah
56. Salam PM ex Narapidana Korupsi dan ex Narapidana Sodomi
57. Salam tentara tanam SAYUR
58. Salam KD Ganas Kapal Peyot Tua Rongsok Ompong
59. Salam Sedekah kapal rongsok 56 tahun ex USCG Cutter
Cara Amerika hina KERAjaan Malaydesh dengan sedekah kapal rongsok 56 tahun ๐๐๐๐
BalasHapus1. KETERBATASAN TEKNOLOGI DAN Modernisasi Armada
BalasHapus• Sistem Sonar Usang: Beberapa kapal perang permukaan Angkatan Laut Malondesh (TLDM) masih menggunakan sistem sonar yang mungkin sudah berusia. Sonar yang lebih tua memiliki jangkauan deteksi yang lebih terbatas dan kurang efektif dalam membedakan target asli dari kebisingan latar belakang atau umpan (decoy). Kesenjangan teknologi ini menjadi signifikan jika dibandingkan dengan kapal-kapal modern yang dilengkapi dengan sonar digital canggih, yang mampu melacak banyak target secara simultan dan menyaring kebisingan laut dengan algoritma pembelajaran mesin.
• Ketiadaan AIP pada Kapal Selam: Dua kapal selam kelas Scorpene milik Malondesh tidak dilengkapi dengan sistem Air-Independent Propulsion (AIP). Sistem AIP memungkinkan kapal selam untuk tetap berada di bawah air lebih lama tanpa harus naik ke permukaan untuk mengisi ulang baterai. Tanpa AIP, kapal selam Malondesh harus lebih sering "snorkeling" (mengoperasikan snorkel di permukaan) untuk mengisi ulang baterainya, yang secara signifikan meningkatkan risiko terdeteksi oleh radar dan sonar musuh. Hal ini membatasi durasi operasi rahasia dan jangkauan patroli bawah air mereka.
2. Tantangan Operasional dan Lingkungan
• Kondisi Lingkungan Laut: Kinerja sonar sangat bergantung pada kondisi lingkungan perairan. Faktor-faktor seperti suhu, salinitas, dan kedalaman air dapat mempengaruhi kecepatan suara dan menciptakan "lapisan" di dalam air (thermocline) yang dapat membelokkan atau memblokir gelombang suara sonar. Kemampuan untuk mengimbangi variasi ini, yang dikenal sebagai "acoustic masking", memerlukan teknologi sonar yang sangat canggih dan kru yang terlatih.
• Kebisingan Latar Belakang: Laut adalah lingkungan yang bising, penuh dengan suara dari kehidupan laut, aktivitas kapal komersial, dan bahkan hujan. Sonar pasif, yang hanya "mendengarkan" suara dari target, harus mampu membedakan suara mesin kapal selam dari kebisingan-kebisingan ini. Sonar yang kurang canggih atau kru yang tidak terlatih dengan baik akan kesulitan dalam melakukan klasifikasi target secara akurat, meningkatkan risiko kesalahan identifikasi atau gagal deteksi.
3. Kendala Anggaran dan Pemeliharaan
• Anggaran Pertahanan yang Terbatas: Meskipun Malondesh memiliki tantangan keamanan maritim yang signifikan, anggaran pertahanannya cenderung lebih kecil dibandingkan beberapa negara tetangga. Keterbatasan anggaran ini memengaruhi kemampuan TLDM untuk secara rutin memutakhirkan sistem sonar pada kapal-kapalnya dan untuk melakukan pemeliharaan yang memadai pada armada yang sudah ada. Kurangnya perawatan rutin dapat mengurangi efektivitas sistem sonar dan mempercepat keausan komponen.
• Kurangnya Kesiapan Alutsista: Beberapa laporan menunjukkan adanya masalah dalam kesiapan alutsista TLDM, termasuk sistem persenjataan dan sensor seperti sonar. Ini mungkin disebabkan oleh kombinasi masalah pembiayaan, logistik suku cadang, dan kurangnya personel yang terlatih untuk melakukan pemeliharaan.
4. Faktor Sumber Daya Manusia
• Kemunduran Profesionalisme: Beberapa ahli dan laporan mengindikasikan bahwa ada kemunduran dalam tingkat profesionalisme personel di Angkatan Laut Malondesh , baik di kapal permukaan maupun kapal selam. Pengoperasian dan interpretasi data dari sistem sonar yang canggih memerlukan keahlian dan pelatihan yang intensif. Kurangnya pelatihan yang berkelanjutan dapat mengurangi efektivitas operasional, bahkan jika sistem teknologinya sudah memadai.
BERIKUT ADALAH BEBERAPA CONTOH KAPAL TLDM YANG DIANGGAP USANG ATAU SUDAH TIDAK LAYAK OPERASIONAL:
BalasHapus• Korvet Kelas Laksamana: Baru-baru ini, tiga korvet kelas Laksamana, yaitu KD Laksamana Tun Abdul Jamil, KD Laksamana Tan Pusmah, dan KD Pendekar, telah secara resmi dinonaktifkan. Kapal-kapal ini dibangun di Italia pada tahun 1980-an dan telah bertugas selama beberapa dekade. Penonaktifan ini adalah bagian dari rencana untuk mengganti kapal-kapal usang dengan aset yang lebih modern, seperti Littoral Combat Ship (LCS).
• Kapal Serangan Cepat (Fast Attack Craft): KD Pendekar, yang dinonaktifkan bersama dua korvet Laksamana, adalah contoh kapal serangan cepat yang telah lama bertugas sejak tahun 1979. Usia kapal ini yang sangat tua menunjukkan keterbatasan dalam teknologi dan kemampuan operasional dibandingkan dengan kapal modern.
• Kapal Patroli Kelas Kris dan Sabah: Kapal-kapal patroli ini telah dinonaktifkan atau dialihkan ke MMEA. Meskipun telah melayani TLDM selama lebih dari 30 tahun, keterbatasan operasionalnya, seperti jangkauan patroli yang pendek, membuatnya tidak lagi efektif untuk misi pengawasan di perairan yang lebih luas, seperti Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Malondesh yang membentang lebih dari 320 km.
• Kapal Pendukung Serbaguna (Multi-Purpose Support Ships): Kapal-kapal lama seperti KD Sri Indera Sakti dan KD Mahawangsa telah mencapai batas usia pakainya. TLDM memiliki rencana untuk menggantinya dengan Kapal Pendukung Serbaguna Multi-Role Support Ship (MRSS) yang baru, tetapi pelaksanaannya menghadapi kendala.
• Armada Secara Umum: Secara keseluruhan, rata-rata usia kapal tempur dan patroli TLDM saat ini lebih dari 25 tahun, dengan mayoritas kapal bahkan berusia lebih dari 30 tahun. Kapal-kapal yang sudah terlalu tua ini sering kali mencapai titik di mana biaya pemeliharaan menjadi sangat tinggi dan tidak efisien. Program modernisasi yang tertunda, seperti proyek Littoral Combat Ship (LCS) yang mengalami penundaan, memperburuk masalah ini.
Kapal-Kapal Usang Agensi Penguatkuasaan Maritim Malondesh (MMEA)
• Kapal Patroli Tua (Ex-Police and Fisheries Vessels): Banyak kapal patroli MMEA sebelumnya adalah kapal milik Pasukan Polis Marin (PPM) atau Jabatan Perikanan. Contohnya termasuk kapal-kapal dari kelas "Gagah" dan "Nusa". Meskipun beberapa kapal ini telah menjalani program pembaruan (repowering) untuk mengganti mesin dan melakukan perbaikan struktural, usia desain dan lambungnya tetap membatasi kemampuan mereka.
• Kurangnya Kapal Patroli Jarak Jauh (Offshore Patrol Vessels): MMEA sangat membutuhkan Kapal Patroli Lepas Pantai (Offshore Patrol Vessels - OPV) yang lebih besar dan modern untuk misi pengawasan di ZEE. Proyek pengadaan OPV untuk MMEA mengalami berbagai tantangan. Ini berarti MMEA masih harus mengandalkan kapal-kapal yang lebih kecil dengan jangkauan dan daya tahan yang terbatas untuk mengawasi perairan yang sangat luas.
• Donasi dan Transfer Kapal: MMEA juga menerima kapal-kapal yang dinonaktifkan dari angkatan laut negara lain, seperti kapal patroli dari Amerika Serikat (Ex-USCGC Steadfast) dan Australia. Meskipun ini dapat menjadi solusi cepat untuk menambah armada, kapal-kapal ini sering kali sudah berusia dan memerlukan pemeliharaan dan suku cadang yang khusus, yang dapat menjadi tantangan logistik.
Dampak dari Armada yang Usang
• Kesiapan Operasional yang Rendah: Kapal-kapal yang usang cenderung lebih sering mengalami kerusakan, yang mengurangi waktu operasional mereka di laut. Hal ini berdampak langsung pada kemampuan TLDM dan MMEA untuk melakukan patroli, penegakan hukum, dan operasi keamanan maritim secara efektif.
• Biaya Pemeliharaan yang Tinggi: Sebagaimana disebutkan dalam laporan, banyak kapal tua sudah mencapai "titik pengembalian yang menurun" (point of diminishing returns), di mana biaya pemeliharaan dan perbaikan menjadi lebih besar daripada nilai dan kegunaan operasional kapal itu sendiri.
Manakala Malaydesh terima kapal RONGSOK...kapal baru RI sudah datang..๐๐ค
BalasHapushttps://www.youtube.com/live/_hVxbl8_65A?si=KIlXrrpI4XUqiJAS
Keranda apung ex USCG ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
BalasHapusKRI Brawijaya setiap singgah di negara lain misi otot diplomatik,
BalasHapusKapal ex USCG sedekah setiap singgah ke negara lain ngemis bahan bakar dan mogok
๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
SADIZ CARA TRUMP HINAKAN NEGARA MISKIN MALONDESH DENGAN SEDEKAH KAPAL RONGSOKAN....HAHHAAAA
BalasHapusDITAMBAH BONUS TEMPELENG DARI TRUMP 240 BILLION YA LON.....HAHAHAAA
Kapal rongsok peot 56 tahun pun masih di embat, timur Leste pun tak nak pakai, Malaydesh pengemis tak tau malu ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
BalasHapus