03 November 2015

Indonesia Requests 35% Transfer of Technology for Purchasing of Su-35

03 November 2015

Sukhoi Su-35 fighter (photo : yahooeru)

Indonesia's Defense Ministry: no decision yet on the purchase of Russian Su-35

BANGKOK - RIA Novosti. Indonesia has not yet taken a final decision on the purchase of Russian fighter of 4 ++ generation Su-35, the main requirement is to provide the Indonesian side of technology transfer at least 35% of the aircraft, the Head of Scientific and Technical Department of the Defense Ministry of the country Jan Pieter Ate told to RIA Novosti. 

In September, Indonesia's defense minister Ryamizard Ryacudu announced its intention to purchase a squadron of Su-35 fighters to replace outdated machinery American F-5 Tiger, whose age has reached four decades.

"Technologies are developing, and we need 1-2 squadrons (approximately 32 aircraft - Ed.) Fighter aircraft of this class (4 ++ generation). Now we decide what exactly to buy the aircraft, and it is not yet clear, as we have not yet carried out with the Russian side of direct talks on this issue ", - he said J.P. Ate on Monday during the exhibition Defense & Security-2015.

The interlocutor of the agency said that according to the laws of Indonesia, any contract for the purchase of foreign weapons must be accompanied by an agreement on transfer at least 35% of the technology for the military-industrial complex of the country. According, Ate similar agreement with Russia has not yet been achieved.

Defense & Security Exhibition held since 2003, the theme of the exhibition - arms and military equipment for the Army, Navy and Air Force, non-lethal weapons, the latest developments to combat terrorism and other issues. This year's event will be visited by more than 100 delegations from 45 foreign countries.

(RIA Novosti)

9 komentar:

  1. jet tempur moderen paling di takuti sekutu barat , di wakili pemerintahan sekarang hampir pasti tidak jadi di belli setelah di bujuk di hapusi barat jakarta masih mikir mikir rencana akusisi jet tempur penjelajah sukhoi 35+++ . bangsa besar nusantara menderita berdarah darah sampai sekarang karna sang peminpin bermental budak . yaitu bangsa besar china dan india jadi adi kuasa baru tidak semudah anda bayangkan peduli dengan bangsa sendiri asing di lupakan .

    BalasHapus
  2. Karena kita jgn mau dijadikan budak melulu dengan menjadi bangsa yg membeli terus kita harus ubah pemikiran agar bisa menjadi negara yg maju dengan transfer of technology yang menjadi syarat utama dan harga mati agar kita dapat mengembangkan industri pertahanan kita agar kelak bisa mandiri dan sejajar dengan negara2 maju lainnya

    BalasHapus
  3. Karena kita jgn mau dijadikan budak melulu dengan menjadi bangsa yg membeli terus kita harus ubah pemikiran agar bisa menjadi negara yg maju dengan transfer of technology yang menjadi syarat utama dan harga mati agar kita dapat mengembangkan industri pertahanan kita agar kelak bisa mandiri dan sejajar dengan negara2 maju lainnya

    BalasHapus
  4. soal pembelian alutsista pemerintahan sekarang ini mirip pemerintahan beyee dulu berkoar koar kapal selam lada class hampir pasti siap di tandatangani ...entah ada perjanjian apa sehabis jalan 2 dari america lada class di putar ke kapal selam changbogo class tidak lama ke mudian ada kebijakan baru berbentuk hibah f16 gurun arizona sanpai sekarang tidak jellas kapan di kirim ??? duluu hibah sekarang lain lagi bisa ke mugkinan tot tranfer bank saku ??! kita tunggu ajaaa apa keputusan pemerintahan sekarang sukarnois atau suhartoisss berakhir di tendang rakyat sendiri .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sy blm pernah dengar Pak SBY koar2 mau beli KS Lada. Yg sy tahu pak SBY hny lihat maket KS Kilo waktu ada pameran. Pemilihan KS changbogo sy pikir sdh tepat krn sulit mencari negara yg mau berbagi ilmu pembuatan KS. Changbogo yg Indonesia beli jg dgn jeroan teknologi terkini. Di ASEAN baru indonesia yg mau coba membuat KS. Australi sj smp saat ini masih blm bs membuat KS dgn benar. Smp saat ini KS australi sering bermasalah.
      Kita hrs bangga dengan semangat PT PAL utk membuat KS. Mereka tdk berkoar2 tp dibuktikan dgn kerja.F16 blok 52ID tunggu sj pasti datang.
      Yg jd masalah, bnyk yg berkoar2 tp gak ada hasil kerjanya. Kyk ente.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. Aduuh cm omdo mw bli ini mw bli itu hasil'a ga ada

    BalasHapus
  6. Aduuh cm omdo mw bli ini mw bli itu hasil'a ga ada

    BalasHapus
  7. kalau menurut saya lebih simpel dan sederhana kalau pemerintah mau menerima tawaran dari SAAB.
    Sesuai dengan anggaran pertahanan pemerintah yang pas2an.

    BalasHapus