22 November 2015

Idealnya, Indonesia Miliki 240 Unit Kapal Patroli Laut

22 November 2015


Bakamla akan mempunyai kapal terbesar dengan panjang 110 m (photo : Kaskus Militer)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Dr Desi Albert Mamahit M Sc mengaku prihatin dengan kondisi kapal patroli laut milik Bakamla Indonesia saat ini, yang kalah jauh dibandingkan milik Malaysia. 

Hal ini disampaikannya saat menghadiri peluncuran dua kapal di PT Karimun Anugerah Sejati, Sagulung Jum'at (20/112015). Hingga saat ini, Bakamla RI baru mempunyai 6 jenis kapal seperti KN. Belut Laut 4806. 

"Ini kapal yang ke 6 dengan jenis yang sama. Kita masih punya 16 kapal lainnya. Kalau keseluruham sekitar 20-an lebih," ujar Mamahit. Baca juga: Horee, Shipyard Batam Menggeliat Lagi!

Idealnya, kata dia, Indonesia dengan kondisi laut yang lebih besar dibandingkan dengan milik Malaysia, kapal patroli laut harus lebih banyak. Untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Indonesia harus menempatkan kapal-kapal patroli ke sejumlah wilayah terpencil. 

Tak mau kalah dengan Malaysia, Bakamla Republik Indonesia ingin membuat kapal 3 kali lipat dari yang dimiliki Malaysia sekarang. Jika sekarang, kapal patroli laut negeri jiran itu sebanyak 80 kapal, maka Bakamla harus mempunyai 240 buah kapal. 

"Kalo kita bandingkan dengan Malaysia dengan laut seperti itu, dia sudah punya sekitar 80 kapal. Kita harus 3 kali lipat dibandingkan Malaysia,"tegasnya. (Batam Today)

Inilah Spesifikasi Kapal Patroli Bakamla Buatan Batam


KN Belut Laut 4806 (photo : Batam Today)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Karimun Anugerah Sejati dan PT Palindo Marine meluncurkan kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia pada Jumat (20/11/2015). Kedua kapal buatan tangan Indonesia ini adalah KN. Ular Laut 4805 buatan PT Palindo Marine dan KN Belut Laut 4806 buatan PT Karimun Anugerah Sejati.

Kapal patroli ini, selain dilengkapi dengan soflen system yang canggih sehingga dapat mendeteksi faktor early warning system (sistem peringatan dini), kedua kapal ini dilengkapi dengan sonarh bawa laut. Sonar (sound navigation and ranging) ini berfungsi untuk mendeteksi benda material di bawah laut dengan cara mengirim gelombang suara yang nantinya gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi. 

"Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalaman laut, mencari lokasi dalam laut, mendeteksi kapal selam dan ranjau, menangkap ikan serta berbagai kegiatan komunikasi di bawah laut," jelas Guntur Ristiono, ST, Project Manager PT Karimun Anugerah Sejati.


KN Ular Laut 4805 (photo : TribunNews)

Guntur menjelaskan bahan lambung kapal menggunakan baja berkekuatan tinggi AH 36. Sementara itu, bagian di atas geladak kapal memakai aluminium alloy 5083. 

"Kapal ini mampu menahan gelombang hingga 4 meter," terangnya. Baca: Horee, Shipyard Batam Menggeliat Lagi! 

Secara rinci kapal-kapal tersebut memiliki panjang keseluruhan 48 meter, panjang garis air 44,50 meter, luas mld: 7,80 meter, kedalaman kapal 4 meter, desain rancangan 2 meter dengan kecepatan maksimal 25 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.

Kapal ini juga memiliki daya tampung bahan bakar minyak 60.000 liter, kesediaan air tawar 17.000 liter dan dilengkapi mesin utama MAN 2 X 1800 HP dengan kru sebanyak 35 orang


Kapal yang dibiayai oleh APBN ini, nantinya akan dilengkapi dengan senjata 12,7 mili meter. Untuk sementara, kapal semacam ini, Bakamla baru memiliki 6 unit kapal di seluruh Indonesia. (Batam Today)

1 komentar:

  1. Bikin kapal patroli tampa radar senjata memadai sama ajaa ohong besar . Kebocoran pegadaan kapal patroli di audit sajaaa supya biokrasi di tanah air tepat guna .

    BalasHapus