9 Juli 2008
Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan membantu meningkatkan kemampuan depo pemeliharaan TNI Angkatan Udara (AU), terutama depo pemeliharaan pesawat angkut berat C-130 Hercules, senilai 45 juta dolar AS.
"Bantuan itu akan diberikan secara bertahap dalam bentuk peralatan dan `special tools` lainnya senilai 45 juta dolar AS," kata Komandan Pemeliharaan Material TNI AU (Kohamatau) Marsekal Muda Sunaryo HW ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Sunaryo mengemukakan, AS akan membantu antara lain peningkatan bengkel perbaikan propeler, pemeliharaan tingkat berat peralatan Ground Suport Equipment (GSE) serta mesin T-56 C-130 Hercules.
Selain itu, AS juga akan membantu merehabilitasi dan men-set up bangunan depo dan pelatihan (training) bagi para teknisi dan `ground crew` lainnya sehingga kemampuan para teknisi TNI AU akan bertambah.
"Keseluruhan waktu yang dibutuhkan, mulai dari merehab dan membangun gedung, pelatihan hingga pengoperasian sementara oleh AS, memakan waktu hingga satu tahun. Tidak apa . Yang penting kemampuan kita untuk memperbaiki dan memelihara alat utama sistem senjata yang ada makin meningkat hingga kita tidak perlu meminta bantuan ke luar negeri," ujar Sunaryo.
Kegiatan pemeliharaan pesawat di beberapa Sathar (photo : Koharmatau)
Saat ini, tambah dia, nota kontrak antara TNI AU dengan Angkatan Udara AS (United States Air Force/USAF) sedang dirumuskan kedua pihak untuk dapat disepakati dan disahkan pada Juli 2008.
Tahap pertama akan dilaksanakan di Depo Pemeliharaan 10 hingga 2009, kemudian dilanjutkan di Depo Pemeliharaan 30 hingga 2010.
"Yang tidak kalah penting adalah adanya alih teknologi dari para tenaga ahli AS kepada teknisi TNI AU," katanya.
TNI AU kini memiliki tujuh depo pemeliharaan antara lain Depohar 30 di Lanud Abdurrahman Saleh (ABD), yang bertugas melakukan perbaikan tingkat berat pesawat terbang bersayap tetap (fix wing), motor turbin, pemeliharaan komponen dan alat uji serta produksi materiil.
(Antara)
Tahap pertama akan dilaksanakan di Depo Pemeliharaan 10 hingga 2009, kemudian dilanjutkan di Depo Pemeliharaan 30 hingga 2010.
"Yang tidak kalah penting adalah adanya alih teknologi dari para tenaga ahli AS kepada teknisi TNI AU," katanya.
TNI AU kini memiliki tujuh depo pemeliharaan antara lain Depohar 30 di Lanud Abdurrahman Saleh (ABD), yang bertugas melakukan perbaikan tingkat berat pesawat terbang bersayap tetap (fix wing), motor turbin, pemeliharaan komponen dan alat uji serta produksi materiil.
(Antara)
Mantapppp
BalasHapus