Mi-35P milik TNI-AD (photo : DutchAviationSupport)
Langit mendung di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (15/9), menjadi saksi tibanya dua helikopter tempur pesanan TNI dari Rusia yang dibawa oleh pesawat angkut raksasa Antonov.
Sekitar pukul 12.00 WIB, pesawat yang membawa dua helikopter jenis penyerang Mi-35P itu mendarat dengan mulus, disaksikan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Erry Biatmo, Dirut Bulog Widjanarko Puspoyo, Direktur Dinas Penerbangan TNI AD Brigjen Arifin, serta perwakilan perusahaan Rosoboron Export, Sergey Kuzmin.
Menurut Arifin, kedatangan dua heli itu merupakan upaya modernisasi di Penerbangan TNI AD (Penerbad) dalam operasional kegiatan TNI AD di udara.
"Selama ini Penerbad hanya dilengkapi heli jenis Bell buatan IPTN," kata Arifin.
Dua heli itu dikirim tidak dalam bentuk utuh. ''Perlu tujuh hari untuk merakitnya,'' kata Indra S Djani, Direktur PT Catur Daya Prima yang bertindak sebagai konsultan pembelian helikopter tersebut kepada wartawan.
"Masa perakitan hanya tujuh hari karena hanya sekadar memasang baling-baling dan stabilizer serta cantolan untuk roket," kata dia.
Sebenarnya, para teknisi disediakan waktu 10 hari untuk perakitan. "Sisa waktu tiga hari akan kami gunakan untuk tes avionik," tambahnya.
Menurut dia, pembelian dua unit pesawat Mi-35P ini merupakan paket standar yang terdiri dari sistem persenjataan berikut roket dan amunisinya. Heli ini dapat mengangkut 8 kru dengan daya angkut maksimal 11.500 kg dengan kecepatan maksimal 320 km/jam. "Spesifikasi yang dimiliki Mi-35P ini lebih tinggi dibanding dengan helikopter serbu yang dimiliki TNI saat ini. Dibanding yang ada, Mi-35P lebih unggul dalam manuver, jarak jelajah, daya angkut, serta kemampuan serbunya," jelasnya.
Diterbangkan ke Semarang
Selama ini, TNI memiliki sejumlah heli serbu. Misalnya, heli serbu Bell-205A1 dan heli serbu NBO-105 Gunship. Beberapa heli serbu TNI tersebut saat ini tengah digunakan dalam operasi militer di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Setelah dirakit, dua heli Mi-35P itu akan segera diterbangkan ke skuadron heli serbu di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Diharapkan pada 5 Oktober 2003, bertepatan dengan peringatan HUT TNI di Surabaya, dua heli ini bisa tampil di depan publik.
Dirut Bulog Wijanarko Puspoyo mengemukakan, dengan tibanya dua Helikopter Mi-35P, maka Rusia telah memenuhi kewajibannya dalam kontrak pembelian paket pesawat sistem imbal beli. Sekarang tinggal kewajiban Indonesia untuk melunasi pembayaran dalam bentuk imbal dagang senilai 192 juta dolar AS selama 17 bulan.
"Pengiriman dua helikopter berikut persenjataannya ini merupakan paket terakhir untuk melengkapi yang sudah ada. Dengan demikian, selesai sudah pengiriman barang-barang dalam kontrak kita," ujar Wijanarko. (ant,dtc-29)
(Suara Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar