05 Desember 2015

Ini Kelebihan Helikopter EC725 Cougar Buatan PT DI

05 Desember 2015


Helikopter EC-725 Cougar (photos : JPNN)

BANDUNG, KOMPAS.com – Menkopolhukkam Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan ketertarikannya pada helikopter EC725 Cougar yang dibuat PT Dirgantara Indonesia (DI). 

Luhut pun akan segera melaporkan penilaiannya terhadap helikopter ini kepada Presiden Joko Widodo. 

“Presiden memutuskan untuk menggunakan pesawat dalam negeri,” ungkap Luhut saat kunjungannya ke PT DI, Jumat (4/12/2015). 

Lalu apa kelebihan dari helikopter EC725? 



Direktur Produksi PT DI, Arie Wibowo mengatakan, helikopter EC725 merupakan seri terakhir dari "keluarga" Super Puma. 

PT DI baru memproduksi helikopter ini pada 2012 lalu. 

Kini, helikopter EC725 telah digunakan oleh lebih dari 30 kepala negara di dunia. 

Di antaranya Meksiko, Brasil, Nepal, Kamerun, Cile, Oman, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Spanyol, Jepang, dan Uni Emirat Arab. 


Helikopter EC-725 Cougar (photos : Tempo)

“Helikopter ini telah terbukti ketangguhannya dalam pertempuran di Lebanon, Chad, Afganistan, Mali, dan Libya,” tambah Arie.

Helikopter EC725 memiliki dua mesin Turbomeca Makila 2A1 yang dapat menghemat biaya perawatan dan konsumsi bahan bakar. 

Hebatnya, dua mesin tidak mengakibatkan suhu mesin semakin tinggi, sehingga meminimalisir risiko ditembak musuh yang menggunakan pendeteksi panas. 


Helikopter ini memiliki visibilitas yang sangat baik untuk melihat ke bawah dan ke samping. 

EC725 juga dapat mendarat di landasan berbatu bahkan bersalju, sehingga memungkinkan untuk digunakan untuk mengantar presiden ke berbagai wilayah di negeri ini. 


Tak hanya itu, helikopter ini dapat dipersenjatai karena kecepatan tak akan berkurang meski harus menggendong persenjataan berat. 

Helikopter ini telah memiliki sertifikat Sea State 6, dan memiliki pelampung di bagian bawah untuk kondisi darurat yang mengharuskan pendaratan di laut atau air. 


Pelampung ini dapat berkembang secara otomatis pada kondisi emergency saat kecapatan pesawat mencapai 150 knot. 

“Fuselage dan tailboom helikopter EC725 telah diproduksi PT DI. Kostumasi sesuai spesifikasi VVIP dengan menambahkan rocket launcher, machine gun, dan fitur keamanan lainnya dapat dilakukan PT DI. Sehingga keamanan presiden dapat dijamin karena tidak akan diketahui negara lain,” tutupnya.

(Kompas)

10 komentar:

  1. kelebihan paling utama c725 cougar pt DI airbus duwit hibah dari rakyat 35% terserap di makan bangsaku sendiri àpa lagi si pembeli simbol negara president baru tergolong masih muda anti barang inport dan barang slundupan terkennal masih marak di stiap pelabuhan nusantara .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah tu lo tau kelebihan utama cougar apa.. knapa kmrn ngomong lebay bngt, yg terbukti lah.. made in indonesia lah..tuh baca di artikel: tailboom dan fuselage di produksi PTDI.. ya itu doang yg di bikin indonesia, sisanya ya bikinan luar negeri, bikinan antec londo,bikinan eropa,bikinan amerika.

      Hapus
  2. mana antec londo yaa....? londo itu istilah bahasa jawa antek belanda biasa nya datang bikin gisruh biasa lah ga jauh ama perusuh hehe hhh

    BalasHapus
  3. sebenernya kayak beli bus aja, karoserinya dibagusin, dalemnya kursinya dikasih yg mewah, kasih radar yg bagus. Kalo perlu bisa langsung interconnected ke satelit supaya keberadaan heli ini terdeteksi. Kalo perlu pinjem aja konsultan dari Eurocopter. Kelebihan2x tinggal ditambahin. beli 3 biji. Jangan lupa aphace nya buat jadi pengawal gitu ...

    BalasHapus
  4. tni termasuk bruntung punya heli mi 35 (mi 24 ) kualitasnya di medan tempur perang suriah di gempur Isis anti serangan udara 30mm lecet pun tidak . yali Isis berperang melawan heli MI 24 antar kota di suriah pelajaran baru buat tni untuk memperbaharui alutsista moderent dan harus megutamakan anti embargo kalau tidak sekali sikut di embargo tni bakal jadi macan ompong tidak berguna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duuh kalo boong yg masuk akal laaah, mana sini gw minta bukti berita yg bilang mi24/mi35 di hajar 30mm cuma lecet doang, paling juga ga ada trus ngeles deh ngomong macem2 mengalihkan topik pembahasan. :p . Boong yang wajar2 aja lah biar ga ketauan begonya. :p

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Heli nya mmg bagus tp tni pesan thn 1998 16 unit sampai skrg gak siap2,heli nya apa di bikin atau hanya omong kosong,gara2 PTDI rencana modernisasi TNI jadi molor.

    BalasHapus
  7. pt di alias nortanio sudah lama jadi incaran negara akgresor mau di bubarkan ,padahal kita tahu simbol negara adi kuasa baru buat masa panjang sudah terpanpang jellas megusai technologies penerbangan tidak sulit megusai technologies darat dan laut nkri maha luas .

    BalasHapus