17 September 2019
Pesawat N219 Nurtanio (photo : Akang Aviation)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memproduksi pesawat N219 mulai tahun depan. Targetnya, pesawat N219 yang diproduksi akan bisa mengisi 25% pasar dunia atau setara dengan 532 unit hingga 11 tahun ke depan.
Dalam mengejar target tersebut, produksi N219 akan dilakukan secara bertahap, yakni dengan memproduksi sebanyak empat unit di tahun pertama produksi.
Pada tahun-tahun berikutnya, volume produksi akan ditingkatkan menjadi delapan unit pada tahun kedua, 12 unit di tahun ketiga, 24 unit di tahun keempat, dan 36 unit tahun kelima dan seterusnya hingga target dipenuhi.
Baca Juga: PTDI targetkan kontrak pesawat dan helikopter senilai US$ 283,04 juta di 2019
Menurut keterangan Kepala Divisi Penjualan Pesawat Terbang PTDI Iga Satyawatu, pada nantinya, setiap unit pesawat N219 akan dihargai sekitar US$ 6 juta berdasarkan acuan tahun fiskal 2019.
Hingga saat ini sudah terdapat beberapa pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menyampaikan minat pembelian dan kerja sama produksi.
Pihak dalam negeri ini terdiri dari instansi pemerintah dan badan usaha swasta. Adapun pihak instansi pemerintah yang telah melakukan pemesanan N219 terdiri dari Pemertintah Daerah (Pemda) Aceh, Kalimantan Utara, dan Papua.
Sementara itu, beberapa pihak swasta yang telah melakukan pemesanan di antaranya meliputi Aviastar, Trigana, dan Pelita.
Pesawat angkut ringan N219 (photo : Instagiz)
Sementara itu, pihak luar negeri yang telah menyampaikan minat pembelian dan kerja sama produksi meliputi Uni Emirat Arab, Kolombia, Nigeria, dan Singapura. Sayangnya, Igan enggan merinci nilai maupun unit pemesanan yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut.
Proyek ini akan memanfaatkan dana yang dihimpun melalui Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA). Dalam hal ini, PINA akan berperan sebagai fasilitator dengan cara memfasilitasi pertemuan antara pemilik proyek dengan investor.
Dana yang dihimpun pada nantinya akan digunakan untuk menambah fasilitas produksi, flight simulator, dan juga fasilitas perawatan atau maintenance, repair, and overhaul (MRO).
Berdasarkan perkembangan terkini, Igan menyebutkan bahwa sejauh ini belum ada investor yang dinominasi, sehingga belum ada dana yang masuk. “Ini akan membutuhkan proses,” ujar Igan kepada Kontan.co.id (13/09).
Sebagai informasi, proyek pesawat N219 bukan merupakan proyek PTDI satu-satunya yang akan didanai melalui skema pembiayaan PINA. Pada saat yang sama, PTDI juga akan memanfaatkan dana yang dihimpun melalui skema pembiayaan PINA untuk pengembangan pesawat N245.
Berdasarkan keterangan Igan, saat ini pesawat N245 masih harus melalui tahapan design, prototyping, dan certification.
Targetnya, N245 akan mampu mengisi 16% pasar dunia di kelasnya atau setara dengan 160 unit yang diperuntukkan untuk kebutuhan pasar domestik sebanyak 160 unit dan internasional sebanyak 130 unit.
(Kontan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tahun hadapan airod dah siap bina kereta terbang ngan laser plasma
BalasHapusWkwkwk
HapusLaser yg dipakai buat curang suporter malonyet ke kiper Indonesia. Kereta terbang sekalian aja gajah terbang
HapusSemoga ambisinya tercapai..aamiin..π
BalasHapussaingannya dornir Do 228NG, dgn harga segitcu...wah diskonnya mayan gde om, 2 jutaan begh haha!π€ π€ π€
Hapus532 pesawat dalam 11 tahun? Apa bisa?
BalasHapus4 pesawat di tahun ke-1
8 pesawat di tahun ke-2
12 pesawat di tahun ke-3
24 pesawat di tahun ke-4
4 tahun pertama hasilnya 4+8+12+24 = 48 pesawat.
Tahun ke-5 dan seterusnya 36 pesawat per tahun.
11 - 4 = 7
Sisa 7 tahun
7 tahun x 36 pesawat = 7 x 36 = 252 pesawat
48 + 252 = 300
Jadi hanya 300 pesawat yang mampu diproduksi untuk 11 tahun ke depan.
Kalau mau 532 pesawat, maka berapa tahun lagi dibutuhkan ?
532 - 300 = 232
232 / 36 = 6,4 tahun dibulatkan 7 tahun.
11 tahun + 7 tahun = 18 tahun
Jadi untuk memenuhi kebutuhan 532 pesawat kecil dunia itu, ptdi baru bisa memenuhinya paling cepat dalam 18 tahun dan bukan 11 tahun. Itupun kalo nggak meleset karena harus menambah fasilitas produksi dulu.
Kalo pabriknya lebih dari 1 ya bisa..π
HapusKalau melihat PT.Pindad sudah membuat pabrik baru (infonya di JATIM ya ?) rasanya perluasan pabrik baru pun akan dilakukan oleh PT.DI... kalau gak salah tahun maren ada info mau buat pabrik baru di Lampung kan yaa barengan satu komplek dengan PINDAD dan PAL juga ?
HapusKalau itu terjadi.. let say 5 thn lagi semua infrastruktur settled, sy yakin sih bisa dua kali lipat kapasitas produksinya
Om woof woof lupa ttg itungan bisnisπππ
Hapus
BalasHapus"Sementara itu, pihak luar negeri yang telah menyampaikan minat pembelian dan kerja sama produksi meliputi Uni Emirat Arab, Kolombia, Nigeria, dan Singapura"
Kalau Kolombia dan Nigeria masih make sense sih butuh pesawat baling baling begini, kalau UEA dan SING kira kira buat apa yaa ?... atau buat misi patroli perbatasan ya karena pake pesawat model begini terbangnya bisa nyantai dan kru bisa leluasa memantau keadaan sekitarnya dengan nyaman dan fokus, istilahnya kalau naek mobil speednya gak bisa ngebut diatas 80 kpj jadi masih bisa lihat kiri kanan dibanding lari 200 kpj cumak wuss wuss kalau pake mesin jet.. :-D
Bener gak sih analoginya ? Wkwkwkwkwk
Kakak belum tau sih....kan isyunya, negri yg kecil tu mo aneksasi daratan disebelah utara negrinya πππ
HapusBuat dioprek, dijadiin drone..π
HapusAsal jangan dijadiin 'Banshee' aja..π’
Waduh.... ciyus mas ?
HapusLha pake Cinuk juga bisa kan mas, wong cumak sak srutan doang itu jaraknya... cumak selemparan kolor doang kalau kata mas PS :-D
Bukan buat perang om....tapi buat plesiran ke negri jajahan nantinya π€£π€£π€£
HapusPatroli pake N-219 jimat BBM bahasanya gred A om wkwkwk
Hapushebat tuh malaysia cuma mampu mro aja..huhu mro pesawat usmc n pesawat angkatan udara tentera lain
BalasHapusLha mro pesawat malon sendiri gmn??? Kok berantakan jadinya xaxaxaxaxaxaxaxaxa nih lon ππππππ
HapusAlaaah, cuma Fake MRO abal abal doang. Cuma bisa buat coreng hitam di muka si Mahatuwir
Hapusfake apa om usmc hantar pesawat ke airod utk mro..banyak angkatan udara lain juga hntr mro di airod
HapusDana yang dihimpun pada nantinya akan digunakan untuk menambah fasilitas produksi, flight simulator, dan juga fasilitas perawatan atau maintenance, repair, and overhaul (MRO).
BalasHapus----------------------------------
Lhaa...kok mikirin fasilitas perawatan atau maintenance, repair, and overhaul (MRO)? Atau mungkin maintenance buat kerusakan kecil atau malfunction saat diproduksi ya.? Tp kok ada overhoul? Bukannya lebih baik utk urusan overhoul dan maintenance spt itu bisa menggandeng GMF.? Sayang dananya. Lebih baik fokus dipeningkatan produksi. Karena jika kemampuan hanya 36 unit/tahun, sdh pasti gak bisa capai target 25% pasar dunia. Gak mungkinlah kustomer mau nunggu 10 tahun hanya utk pesawat kecil spt ini. Market mereka akan direbut maskapai lain. Paling tidak PT.DI hrs bisa produksi diatas 50 unit ditahun keempat.
Pasti kendala PT.DI di labor costnya, makanya. Jika rencana produksinya spt itu. PT. DI takut jika merekrut banyak tenaga sementara pesanan tdk sesuai target, maka perusahaan akan merugi bayar gaji karyawan.
Ini blom bicara segmen N245 dan lainnya. Kalo memang kurang duit, datang aja ke rumah saya, nanti saya sumbang duit 2 lemari.....hikhikhik
Masih takut merekrut? Masih trauma tahun 90an?
HapusKalau masalah MRO sebenarnya wajar saja. GMF belum tentu tertarik. Untuk dapat type certificate mereka harus keluar duit kecuali ada KKN. Businesses case buat GMF juga belum tentu bagus untuk saat ini.
nyoiihh tahun depan kontrak 5 tahunan mak erots sama USMC berakhir, blom ada tanda2 perpanjangan pula ckk..ckk..cckk haha!π€£π€£π€£
BalasHapushttps://my.usembassy.gov/pr_airod_marinecorp-080416/
herkules kite dach balik kandang, kedepan diputusken pake GMF saja haha!πππ
wah bengkel sebelah sepi order gan haha!πππ
Terus kalo orderan sepi kerja apa dong malon om pal??? Xaxaxaxaxaxaxaxaxa yuhhuuuu malon nih πππππ
HapusGimana mau mana diperpanjang kontraknya sm USMC wong Mak aerod kerjanya lembab/lambat cem siput ompal ππ
Hapusyaa pegang fisank om haha!πππ
HapusMelancap donk....hikhikhik
HapusKalau tahun depan Airod ngga ada order, paling MRO duburnya si unknown, kafir, gembul waria dkk
HapusApaa...?
HapusAirod MRO jubornya si beruk!
Wkwkwkwkwkwk
Dubornya beruk dijait apa dilas ajaππ
Hapusyah airod bukan hanya mro pesawat tni au byk au lain hntr pesawat ke airod utk mro
Hapussingapor udh pesen kecuali malon yg lg sibuk menggambar jet pejuang gen6
BalasHapusMalon nak pesan n219 versi Fargo,nak angkut palm oil...(KL ada Wang)
BalasHapuspermisi ya
BalasHapusmau numpang promosi bo kelinci99
cashback kami berikan sebesar 5% untuk permainan live casino ya bos
silahkan kunjungi WWWoKELINCIPOKER99oME