SEA 1442 Phase 3 Internet Protocol based Maritime Tactical Wide Area Network (image : Thales)
Next Generation Naval Communications Contract Keep Navy Connected
Thales Australia has been awarded a contract extension by the Australian Department of Defence for the SEA 1442 Phase 3 program, an Internet Protocol (IP) based Maritime Tactical Wide Area Network (MTWAN) supporting the Royal Australian Navy’s Maritime Communications Modernisation and network centric warfare priorities.
Thales’s MTWAN operates at the critical core of the RAN’s maritime communication systems integration and implementation. The innovative solution involves an integrated IP-based digital environment, interfacing with a range of existing RAN systems. This low-risk approach provides future-proofing through the use of Commercial Off The Shelf components, and reduces through life support costs.
Over the duration of the SEA 1442 Phase 3 program, Thales’s continuous improvement policy and global access to cutting edge technologies has enabled the adoption and implementation of next generation improvements to the system, ensuring the system is future proof, capable of supporting current and future information exchange demands, whilst also ensuring interoperability with joint, coalition and allied systems.
Thales has developed and deployed several major baseline upgrades of MTWAN to support the growing demands of increased bandwidth for deployed forces, diversity of communication bearers and enhanced cyber security of tactical networks at sea. This work has included the integration of additional commercial and military SATCOM systems, Joint Domain networks, and improved bandwidth utilisation tools.
The contract extension is testament to the Thales Australia team’s deep technical know-how delivered by experienced and highly capable Australian-based engineers located at Thales’s Secure Communications Centre of Excellence at Rydalmere in Western Sydney.
Vice President for Digital Systems at Thales Australia & New Zealand, Peter Bull, said “We’ve actively supported the RAN for the last 12 years with the MTWAN system, ensuring this critical capability delivers the security and reliability the RAN requires on operation. We’re proud the Commonwealth has shown confidence in its partnership with Thales Australia by extending this MTWAN support contract even further.”
(Thales)
BUKAN LCS AKAN AKAN DAN AKAN.....
BalasHapusTLDM berkata,memandangkan 58 peratus daripada kapal-kapal TLDM berusia jauh lebih tua daripada HTMS SUKHOTHAI, marilah kita seluruh rakyat Malaysia mendoakan agar perkara serupa tidak akan menimpa kapal-kapal kita.
BalasHapusTanpa apa-apa tindakan drastik dari kerajaan dalam menangani isu bajet pertahanan sekaligus isu keusangan aset-aset kita, masalah ini akan terus membelenggu TLDM untuk jangka waktu yang panjang.
Kapal² tldm sudah usang GunBoat Navy...
Qwetar-qwetir yaah lon?
HapusKih..kih..kih
mao komplen 75 % pun teutep no bajet shopping soping...🆘 tiada anggaran kcuali ada sponsor eh donasi haha!🤣🤣🤣
HapusSi gempur waria dan kawanan monyet semenanjung kepanasan 🤣🤣🤣🤣🤣
BalasHapusEmang gue akui alatan Malon tak pernah terkena insiden, sebabnya
BalasHapus1. Kapal tak pernah melaut karena tak punya oil
2. Kapal tak pernah sentuh air kekal didarat
3. Submarine terapung teros
4. Pesawat tak pernah jatuh karena grounded semua
5. Tentera tak pernah nahas karena tugasnya tanam sayur, kecuali ditembak Rakan sendiri
Manakala si miskin radio saja di SEDEKAH sama US.... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusinfo tak peting
HapusBUAL je
Kemhan RI Terima Hibah Alkom Harris Falcon III dari US SOSPAC Untuk Korps Marinir TNI AL
BalasHapusJakartapenyerahan-hibah-alkom-harris-marinir-11 – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menerima hibah Alat Komunikasi Radio Harris Falcon III dari Amerika Serikat yang selanjutnya diserahkan kepada jajaran Korps Marinir TNI Angkatan Laut Pusat.
Alkom yang merupakan hibah dari United States Special Operations Command Pasific (US SOSPAC) tersebut diharapkan akan memperkuat dan meningkatan kemampuan bidang komunikasi di jajaran Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL.
Penyerahan Hibah Alat Komunikasi Radio Harris Falcon III dilakukan secara simbolis melalui penandatangan Berita Acara Serah Terima dari pihak AS yang diwakili Atase Marinir Kedutaan Besar AS di Jakarta Letkol Kathryn Paik kepada pihak Kemhan RI dalam hal ini diwakili Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksda TNI Agus Setiadji, S.A.P.,di Mako Marinir, Jakarta.
alatan pertahanan RI makin banyak, malon yang kepanasan,
Hapustak dapat hibah karena tak dianggap
TLDM berkata,memandangkan 58 peratus daripada kapal-kapal TLDM berusia jauh lebih tua daripada HTMS SUKHOTHAI, marilah kita seluruh rakyat Malaysia mendoakan agar perkara serupa tidak akan menimpa kapal-kapal kita.
BalasHapusTanpa apa-apa tindakan drastik dari kerajaan dalam menangani isu bajet pertahanan sekaligus isu keusangan aset-aset kita, masalah ini akan terus membelenggu TLDM untuk jangka waktu yang panjang.
Dah lemah...tldm gigi sudah takde...lemaah..kah..kah..kah
Ya ampun radio PUN ternyata hasil dari SEDEKAH... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusKorps Marinir Terima Hibah Alkom Harris Falcon III dari Amerika
BalasHapusKementerian Pertahanan Republik Indonesia menerima hibah Alat Komunikasi Radio Harris Falcon III dari Amerika Serikat yang selanjutnya diserahkan kepada jajaran Korps Marinir TNI Angkatan Laut Pusat.
Alkom yang merupakan hibah dari United States Special Operations Command Pasific (US SOSPAC) tersebut diharapkan akan memperkuat dan meningkatan kemampuan bidang komunikasi di jajaran Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL.
Penyerahan Hibah Alat Komunikasi Radio Harris Falcon III dilakukan secara simbolis melalui penandatangan Berita Acara Serah Terima dari pihak AS yang diwakili Atase Marinir Kedutaan Besar AS di Jakarta Letkol Kathryn Paik kepada pihak Kemhan RI dalam hal ini diwakili Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksda TNI Agus Setiadji
malon kepanasan, tak dianggap..
BalasHapusRI mendapat bantuan bermacam alat pertahanan dari negara sahabat
wkwkwkw
Laaah..
BalasHapusMalon malah menerima radar ini dengan senang hati..
Mental kacung, maklum...
Wakakakakakakkkak
"...Terkait dengan Indonesia membatalkan hibah radar AN-TPS 77 dari AS, hal tersebut tidak lepas karena persyaratan AS agar Indonesia tidak menempatkan radar tersebut ke arah Singapura dan Australia," jelasnya.."
====
Tahniah to FPDA.... next 3 units of P-8 or Malaysia in 2027...
BalasHapusWe are more stronger and currently we are the strongest in the region
New Zealand has received its first P-8A Poseidon maritime patrol aircraft, and will be starting to retire its ageing P-3K2 Orion MPAs by January 2023.
Except for Japan, the P-8A Poseidon is becoming the standard new maritime patrol aircraft of US allies in the Indo-Pacific region\ (including FPDA)
kesian fpda... punya member negeri orang hutan
Hapuswkwkwkwk
Ooh ....numpang jiran FPDA .....miskin sangat.....Thailand aja punya.... .
HapusBPC $ 200 juta sedaaaapppp haha!😬😬😬
BalasHapusKL siap disponsorin asal baru ama no ongkir haha!🤭🤭🤭
Yap dapat sponsor om pal
HapusTapi sayang laut kena ambil ELDER BRATHER... 😂😂😂
kesian No bantuan 5 difens pawa...
Hapuskonon anggota om haha!😋😋😋
Kepanasan ya looon?
BalasHapusRI mendapat bantuan bermacam alat pertahanan dari negara sahabat RI, mampu mendatangkan dan refurbish
Kalo malon?
Selain tidak dianggap dan tak mampu ambil bantuan, juga tak mampu refurbish
MISKIN
wkwkwkwk
Wkwkwkwk....Askar nya makan tidor, maen kartu, maen dedah , maen perempuan......
BalasHapuskepanasa lon?
BalasHapuswkwkwkk
Kata kunci.... SEDEKAH RADIO... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusKata kunci kita SHOPPING SOPING teruussszzz...daftar kita panjang full buk ampe 2027 haha!👏👏👏
BalasHapusKalo jiran KL brani bikin daftar kontrak yg pasti beli gak?
ahaayyy pasti malyuuuu haha!😋😋😋
Sapa bilang drone Elang Hitam mangkrak lon,lanjutkn dgn relasi baru PtDI dan Brin
BalasHapushttps://www.instagram.com/p/Cmaxr4-P6X_/?igshid=MzVlODdmYjc=
dan si bodoh masih bangga dengan 14% pertumbuhan ekonomi...
BalasHapuswkwkwkk lawak...
Wkwkwkwkw.... Radio saja di SEDEKAH sama US...
BalasHapusMISKIN.... WKWKKWKWKWKW
IRI DENGKI TERHADAP INDONESIA YANG PUNYA KORPS MARINIR , right ?
HapusBeli F15ex dpt hibah radio wajar yg tidak shoping tapi berharap hibah itu baru miskin
HapusKeren banget kan hubungan erat antara INDONESIA - USA yang mana kedua negara punya KORPS MARINIR .
BalasHapus--------
kalon malon apa punya korps marinir ?
IRI DENGKI KARENA INDONESIA PUNYA KORPS MARINIR , right ?
BalasHapusmalon apa punya pasukan korps marinir ?
Kerjasama antara negara maju sahabat INDONESIA adalah bisa mendapatkan kemanfaatan hibah alat militer.
BalasHapusKalon hibah ke malon ....sepertinya negara2 maju masih harus berpikir ulang dulu, right ?
Beli F15ex dapat hibah itu biasa.
BalasHapusParah... Radio pun di SEDEKAH... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusG20 konon.... Wkwkkwkwkwkw
Bangsa Melayu sNtAMADUN mELAYU BERAWAL DAN BERASASDItANAH mELAYU sEMENANJUNG LALUKEMUDIAN DIASPORA MELAYU INI BETEBARAN MERATAKE SELURUH ALAM MELAYU, MADAGSLAR, LAUTAN PACIFIC ,,,
BalasHapuskAMI BANGSA MELAYU DIMALAYSIA BANGGA DAN TERHORMAT MENJADI PEMIMPIN BANGSA DUNIA DISELURUH DUNIA YANG AKAN MENJAYAKAN KEMBALI KEBESARAN DAN KEHAIBATAN BANGSA MELAYU
Bangsa Melayu ni nama satu puak masyarakat (tribe) yang beridentitikan masyarakat Malayo-Polinesia. Kemudian ia jadi besar dan besar, berbangsa-bangsa ketika merentasi Zaman Penjelajahan yakni migrasi atau penerokaan masyarakat Austronesia ke sekitar Lautan Teduh itu. Ini menyaksikan pemindahan teknologi pertanian, haiwan dan tumbuh-tumbuhan.
Identiti Malayo-Polinesia itu kira 'default' dan identiti ini diperkayakan apabila tiba zaman Hindu-Buddha dan Islam. Ia proses PENGAYAAN bukan berubah sekelip mata secara tiba-tiba. Memang orang Melayu zaman Kesultanan Melaka ada kod pakaian, budaya dan lain-lain yang ditambah ekoran zaman Islam, namun kebudayaan Malayo-Polinesianya masih ada malah sampai sekarang.
Penerokaan maritim ini begitu meluas dan mencapai ke arah pantai barat benua Amerika. Ketika ini, pada suatu masa tertentu, nenek moyang Melayu sempat berinteraksi dengan nenek moyang orang Maya dan lain-lain. Ini ada jurnal dan tesisnya. Hasil dari pertembungan budaya ini, dapat dilihat dari segi bahasa, budaya dan sebagainya.
Dalam buku baru nanti saya cuba meneroka zaman ini, zaman Melayu ada identiti 'ular'nya sendiri; dari cara pandang, mitos dan seni sebelum dilanda konsep 'naga' dari ketamadunan India.
Mungkin ramai orang mengkelaskan kepercayaan Melayu sebelum kedatangan agama Hindu-Buddha dan Islam itu sebagai 'animisme', tetapi jika anda mengkaji 'pantheon' masyarakat Malayo-Polinesia yang memiliki kisah penciptaan manusia sehinggalah sistem dewa-dewinya, ia setaraf dengan pantheon Rom, Greek dan Aryan.
~SK
dayang langit of upper perak
Saktimuna: https://shp.ee/jtgwwhh
GAGAL FRAMING NICH YEEEEE.....
HapusNETIZEN INDONESIA TERTAWA LEPAS.......HAHAHAHAHAHA
Supremo 9 Desember 2022 pukul 14.32
HapusAda sebuah experiment menarik yang dilakukan University Kebangsaan Malaysia (UKM) terhadap object Orang Hutan
#SESAMA PRIMATA BERUK YANG PAHAM OTAN
ujung 2022 FANASIN KL lagi ahh
BalasHapusuda kontrak alias BELI bukan "AKAN" apalagi SEWA cem KL haha!🤑🤑🤑
2024
✅c-130 SUPER J
✅heli EC-725
✅kapal OPV-95m
✅kapal PC 60m
✅T-50i golden eagle
PESTA terus kita haha!🥳🥳🥳
Sobat MISQUEEN KL, NOL aset kesian...
JOM KEFANASAANNNNN LAGGIIiii haha!🔥🔥🔥
Kata kunci kita SHOPPING SOPING teruussszzz...daftar kita panjang full buk ampe 2027 haha!👏👏👏
BalasHapuscoba dech warganyet jiran KL brani bikin daftar kontrak yg pasti beli gak?
ahaayyy pasti malyuuuu tuch..soalnye TAKDE haha!😋😋😋
kata kunci malon : HALU 🤣🤣🤣🤣
BalasHapushayyoo mana daftar kontrak SHOPPING SOPING KL?
BalasHapusjgn daftar donasi yee..kesian haha!😊😊😊
PSP itk pengadaan UCAV Bayraktar2 sudah disetujui oleh MoF Ibu Sri Mulyani yg cantik dan baik hati...
BalasHapushttps://youtu.be/9IhBPv2z9v4
Jangan dibuka Purr...nanti tambah koyak hati ...😘😘😘
Wkwkwkwkw...... Sudah la NGUTANG terus... Tau tau di SEDEKAH lagi... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusJelas KEMISKINANnya.... Wkwkkwkwkwkw
Kata kunci.... Di SEDEKAH radio... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusDi SEDEKAH kenderaan armor sama korea dan Australia
BalasHapusDi SEDEKAH radio sama US....
Disedekah terus guys... Wkwkkwkwkwkw
Purrr KAMI INDONESIA nih
BalasHapus-BELI BARU..... SIKAT
-DIKASIH....AMBIL & UPGRADE.
BERBEDA DENGAN "KL"
-BELI BARU...... ZERO BAJET CIPUT
-HARAP DIKASIH.... TAK ADA NEGARA YANG MAU KASIH.
AKHIRNYA ZERO
Proyek KF-21 itu sudah ada anggarannya dari Kemenkeu kepada Kemhan, sehingga Proyek KF-21 aman dan akan tetap berlangsung tanpa masalah 🙂
BalasHapusUrrrrraaaa
BalasHapusSebuah heli serang AU Rusia, Ka-52 (RF-91335, 43 Yellow) dilaporkan telah ditembak jatuh pasukan kawan sendiri menggunakan Pantsir-S1. Insiden ini terjadi di Zaporizhzhia Oblast.
Foto via Mil-Cog
KOLOP... KONTOL EMAK LOE
HapusKALAU MAU JADI "PANITIA PENYEPONG CELENGKY"
HapusBUKAN DISINI.... DISINI CUMA BAHASA NEGARA-NEGARA ASEAN & OCENIAN
BUKAN CELENGKY ML DENGAN BIDEN...
BIKIN FORUM SENDIRI LO... ANAK ASU
BalasHapusWarganyet KL gerah KEFANASAAN haha!🔥🔥🔥
akibat SHOPPING TERUSSSZZ tiada henti...
khusus bulan november-desember 2022:
✅Salam RAFALE
✅Salam HisaR
✅Salam Khan haha!🚀🚀🚀
✅Salam yoruk mrap 30 bijik
✅Salam atlas a400m dan
✅Salam dassault falkon 7&8 hore haha!👏👏👏
KL SEPI...makin lama makin jauhhhh...haha!😂😂😂
Tak lupa potong baja ah140 frigat terbesar se kampung asean haha!💪💪💪
BalasHapusKata kunci kita SHOPPING SOPING teruussszzz tiada henti
daftar kontrak jalan kita panjang full buk ampe 2027 haha!👏👏👏
Warganyet jiran KL kalo brani bikin daftar kontrak ada gak?
ahaayyy pasti malyuuuu haha!😋😋😋
soalnya NOL
Aset RECEH dan SUMBANGAN pun buat si MISKIN sudah merasa paling kuat di dunia... Wkwkwkwkwk
BalasHapusKuat NGEMIS kepastian klaim kaya... Wkwkwkwkwk
(DEFENCE SECURITY ASIA) – Pasukan Khas Laut (PASKAL) Tentera Laut Diraja Malaysia bakal menerima lebih daripada 900 aset untuk digunakan oleh anggota pasukan elit itu hasil sumbangan kerajaan Amerika Syarikat.
Sumbangan itu adalah di bawah inisiatif “Building Partnership Capacity” serta hubungan baik di antara Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein dengan rakan sejawatnya daripada Amerika Syarikat, Jeneral Lloyd Austin.
Katanya, antara aset-aset yang disumbangkan oleh Amerika Syarikat itu termasuklah Glock 17 Gen 4, M4 Carbine, Bullet Proof Vest, Spotter Scope dan Radio Hand Held Thales.
Di dalam beberapa tahun ini, kerajaan Amerika Syarikat telah membuat beberapa sumbangan penting kepada peningkatan keupayaan Angkatan Tentera Malaysia (ATM).
Antaranya adalah – mengubahsuai tiga buah pesawat CN-235 milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) daripada varian pengangkut kepada varian Maritime Surveillance Aircraft (MSA).
Program pengubahsuaian itu dilaksanakan di bawah initiatif Maritime Security Initiative (MSI) yang dibiayai sepenuhnya oleh kerajaan Amerika Syarikat.
Di bawah program “Building Capacity Partner” Washington turut menyumbang radar jarak jauh jenis AN/TPS-77, yang dibangunkan oleh firma pertahanan negara itu, Lockheed Martin.
Radar pertahanan udara sumbangan Amerika Syarikat itu akan ditempatkan di Pangkalan Udara Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) di Labuan.
Tahun lepas, Defence Security Asia melaporkan bahawa Jabatan Pertahanan Amerika Syarikat telah memberikan kontrak bernilai US$25.1 juta (RM103 juta) kepada syarikat, Lockheed Martin untuk membekalkan sebuah radar pertahanan udara jarak jauh kepada Malaysia.
Coverage bagi radar AN/TPS-77 ini adalah sekitar 470km atau 250 Batu Nautika, dan ia adalah sebuah radar bergerak (mobile radar) yang mampu diatur-gerak ke kawasan-kawasan lain sama ada menggunakan pesawat C-130 Hercules, trak atau keretapi.
Dibawah program Maritime Security Initiative (MSI), kerajaan Amerika Syarikat telah menyumbang 12 buah pesawat tanpa pemandu “ScanEagle” bersama-sama peralatan sokongannya untuk digunakan oleh TLDM di Sabah.
Selain 12 buah dron ScanEagle, pihak TLDM turut menerima peralatan sokongan seperti 11 buah Ground Control Station, empat buah MK4 launcher dan empat buah MK1 Mod Skyhook Recovery System.
Kesemua 12 sistem ScanEagle yang diberikan kepada TLDM di bawah program MSI itu bernilai RM180 juta.
Dron terbabit dioperasikan oleh Skuadron 601 yang berpengkalan di Pangkalan TLDM Kota Kinabalu bagi tujuan rondaan maritim untuk misi-misi Intelligence, Surveillance and Reconnaisance (ISR) di perairan Laut China Selatan dan Laut Sulu.
Dron ScanEagle memiliki berat sekitar 22kg dengan kelajuan maksimum 150 km/j itu mampu untuk beroperasi selama 12 jam dengan ketinggian pengoperasian ideal bermula dari 762 meter sehingga 1,524 meter.
Semasa merasmikan US Partnership Pavilion sempena pameran DSA 2022 Mac lepas, Pemerintah Tentera Amerika Syarikat Pasifik (USARPAC) Charles A. Flynn dilaporkan berkata bahawa Washington telah meluluskan bantuan keselamatan bernilai kira-kira US$230 juta (hampir RM1 bilion) kepada Malaysia sejak tahun 2018.
Ia meliputi antara lain program-program latihan dan pertukaran berkaitan ketenteraan serta peralatan.
“AS berbangga dapat bekerjasama dengan Angkatan Tentera Malaysia dalam bidang pembangunan utama dan menantikan perbincangan Malaysia-AS pada tahun ini yang menjanjikan perkembangan hubungan dua hala yang lebih lanjut,” katanya sebagaimana dipetik oleh BERNAMA. — DSA
dd
BalasHapus