KRI Karel Sasuit Tubun-Ahmad Yani class (photo : kaskus-Militer)
Enam KRI milik TNI AL siap di-repowering. Langkah ini diambil untuk menekan biaya operasional KRI yang semakin menggelembung, pasca kenaikan harga BBM. Dengan repowering, daya kerja KRI lebih efektif dan efisien. Demikian diungkapkan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Y Didik Heru Purnomo, selepas acara Admiral Inspection yang digelar di Dermaga Madura, Mako Koarmatim, Kamis (20/10).
Dengan repowering, penggunaan BBM pada KRI bisa dihemat. Jika sebelumnya 1 KRI butuh 50 ton solar, dengan pembaharuan ini, sebuah KRI hanya memerlukan sekitar 18-20 ton saja, ujar Didik. Keenam KRI yang direpowering adalah kapal jenis Van Speijk (kapal tempur buatan Belanda). Salah satunya yang sudah selesai adalah KRI Karel Sasuit Tubun (KST), kini KRI Oswad Siahaan dalam proses repowering.
Kapal perang buatan Belanda dan Jerman Timur umumnya berkapasitas dan berkekuatan besar namun boros. Karena itu, perlu diperbarui. Karena jika tidak, pengeluaran untuk BBM bisa menggelembung, apalagi sekarang harga BBM sudah naik, tambah perwira tinggi dengan 2 bintang di pundaknya itu.
Mantan Pangarmabar itu menambahkan, meskipun diiritkan, kemampuan kapal tidak akan berkurang. Justru dengan pengiritan ini, tambahnya, mesin kapal akan lebih kompak, ringan dan irit. Sehingga lebih memudahkan operasi. Repowering ini lanjutnya adalah salah satu upaya/program TNI AL yang termuat dalam blue print 2013 yang secara bertahap dilakukan.
Bagi Didik-sapaan akrab laksamana kelahiran Yogyakarta 51 tahun lalu ini, adalah agenda yang belum terealisasi sepenuhnya, karena jabatannya singkat dan akan berakhir Jumat (21/10) besok. Program ini akan dilanjutkan penggantinya, Laksda TNI Waldi Murad, yang akan menggantikan posisinya sebagai Pangarmatim.
Acara Admiral Inspection merupakan ritual khas setiap kali menjelang pergantian petinggi TNI AL (KSAL/Pangarma). Admiral Inspection mengandung arti inspeksi atau pemeriksaan oleh pejabat tinggi TNI AL yang berpangkat Laksamana terhadap kesiapan unsur-unsur yang berada di bawah komandonya. Acara tersebut biasa dilakukan menjelang akhir masa jabatan atau sehari sebelum Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) pada jabatan strategis di lingkungan TNI AL, seperti halnya menjelang Sertijab Pangarmatim yang akan digelar esok (21/10).
Dengan repowering, penggunaan BBM pada KRI bisa dihemat. Jika sebelumnya 1 KRI butuh 50 ton solar, dengan pembaharuan ini, sebuah KRI hanya memerlukan sekitar 18-20 ton saja, ujar Didik. Keenam KRI yang direpowering adalah kapal jenis Van Speijk (kapal tempur buatan Belanda). Salah satunya yang sudah selesai adalah KRI Karel Sasuit Tubun (KST), kini KRI Oswad Siahaan dalam proses repowering.
Kapal perang buatan Belanda dan Jerman Timur umumnya berkapasitas dan berkekuatan besar namun boros. Karena itu, perlu diperbarui. Karena jika tidak, pengeluaran untuk BBM bisa menggelembung, apalagi sekarang harga BBM sudah naik, tambah perwira tinggi dengan 2 bintang di pundaknya itu.
Mantan Pangarmabar itu menambahkan, meskipun diiritkan, kemampuan kapal tidak akan berkurang. Justru dengan pengiritan ini, tambahnya, mesin kapal akan lebih kompak, ringan dan irit. Sehingga lebih memudahkan operasi. Repowering ini lanjutnya adalah salah satu upaya/program TNI AL yang termuat dalam blue print 2013 yang secara bertahap dilakukan.
Bagi Didik-sapaan akrab laksamana kelahiran Yogyakarta 51 tahun lalu ini, adalah agenda yang belum terealisasi sepenuhnya, karena jabatannya singkat dan akan berakhir Jumat (21/10) besok. Program ini akan dilanjutkan penggantinya, Laksda TNI Waldi Murad, yang akan menggantikan posisinya sebagai Pangarmatim.
Acara Admiral Inspection merupakan ritual khas setiap kali menjelang pergantian petinggi TNI AL (KSAL/Pangarma). Admiral Inspection mengandung arti inspeksi atau pemeriksaan oleh pejabat tinggi TNI AL yang berpangkat Laksamana terhadap kesiapan unsur-unsur yang berada di bawah komandonya. Acara tersebut biasa dilakukan menjelang akhir masa jabatan atau sehari sebelum Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) pada jabatan strategis di lingkungan TNI AL, seperti halnya menjelang Sertijab Pangarmatim yang akan digelar esok (21/10).
Ahmad Yani class, pandangan dari atas (photo : Riships)
Sementara itu unsur yang terlibat dalam Admiral Inspection kali ini melibatkan 3.725 prajurit dan unsur KRI yang berada di pangkalan Koarmatim, dari berbagai tipe dan jenis. Sebanyak 18 KRI lego jangkar di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), sebelah utara Dermaga Ujung. Unsur-unsur kapal perang yang terlibat tersebut, disusun dalam formasi berbaris dari barat ke timur. Pada baris pertama yang sandar di Dermaga Madura terdiri dari KRI Malahayati-362, KRI Badik-623, KRI Singa-651, KRI Teluk Banten-516. Kemudian pada baris ke dua terdiri dari KRI Nala-363, KRI Pulau Rengat- 711, KRI Pulau Rupat-724, KRI Teluk Berau-534, KRI Layang-805, KRI Tongkol-813, dan KRI Arung Samudra . Sementara itu pada baris ketiga terdiri dari KRI Fatahilah-361, KRI Wiratno-879, KRI Sutedi Sena Putra-878, KRI Tanjung Dalpele-972, dan KRI Arun-903.
Ketika KRI Warakas-816 yang ditumpangi Pangarmatim dan calon penggantinya melewati tiap kapal, terdengar pluit diiringi dengan sikap para ABK yang serta merta melakukan penghormatan lambung dengan berbaris di reling KRI. Sementara kedua Laksamana dengan sikap sempurna membalas penghormatan tersebut. Seusai melaksanakan inpeksi unsur, Pangarmatim, dari atas KRI Warakas-816 yang dikomandani Kapten Laut (P) Andri Kristanto dan disiarkan langsung melalui pesawat radio HF jaringan utama F-493 atau F-661 menyampaikan terima kasih kepada seluruh prajurit Koarmatim terimakasih saya ucapkan kepada seluruh prajurit koarmatim atas semua pengabdiannya, tanpa kalian saya tidak bisa bekerja melaksanakan tugas pokok saya sebagai Pangarmatim ucapnya. Selanjutnya Pangarmatim beserta calon penggantinya menuju Gedung Gajah Mada I untuk melaksanakan Memorendum.
Acara ini merupakan pertanda penyerahan segala berkas administrasi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Pangarmatim kepada penggantinya, sebelum laporan penyerahan secara resmi esok hari di depan KSAL. Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Komandan Gugus Tempur Laut Armatim (Danguspurlatim), Laksma TNI Soeparno, Komandan Gugus Keamanan Laut Armatim (Danguskamlatim) Laksma TNI Sadikin, Danlantamal III Laksma TNI Gunadi, Danlantamal IV Laksma TNI Suharso Riyadi, Danlantamal V Laksma TNI Sapardi, Danlantamal VI Laksma TNI Muhamad Edi Moerdijanto, dan Danlantamal VIII Laksma TNI Bambang Supeno, para Asisten Pangarmatim serta para Kepala Satuan Kerja (Kasatker) di lingkungan Koarmatim.
(DispenTNI)
Ketika KRI Warakas-816 yang ditumpangi Pangarmatim dan calon penggantinya melewati tiap kapal, terdengar pluit diiringi dengan sikap para ABK yang serta merta melakukan penghormatan lambung dengan berbaris di reling KRI. Sementara kedua Laksamana dengan sikap sempurna membalas penghormatan tersebut. Seusai melaksanakan inpeksi unsur, Pangarmatim, dari atas KRI Warakas-816 yang dikomandani Kapten Laut (P) Andri Kristanto dan disiarkan langsung melalui pesawat radio HF jaringan utama F-493 atau F-661 menyampaikan terima kasih kepada seluruh prajurit Koarmatim terimakasih saya ucapkan kepada seluruh prajurit koarmatim atas semua pengabdiannya, tanpa kalian saya tidak bisa bekerja melaksanakan tugas pokok saya sebagai Pangarmatim ucapnya. Selanjutnya Pangarmatim beserta calon penggantinya menuju Gedung Gajah Mada I untuk melaksanakan Memorendum.
Acara ini merupakan pertanda penyerahan segala berkas administrasi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Pangarmatim kepada penggantinya, sebelum laporan penyerahan secara resmi esok hari di depan KSAL. Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Komandan Gugus Tempur Laut Armatim (Danguspurlatim), Laksma TNI Soeparno, Komandan Gugus Keamanan Laut Armatim (Danguskamlatim) Laksma TNI Sadikin, Danlantamal III Laksma TNI Gunadi, Danlantamal IV Laksma TNI Suharso Riyadi, Danlantamal V Laksma TNI Sapardi, Danlantamal VI Laksma TNI Muhamad Edi Moerdijanto, dan Danlantamal VIII Laksma TNI Bambang Supeno, para Asisten Pangarmatim serta para Kepala Satuan Kerja (Kasatker) di lingkungan Koarmatim.
(DispenTNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar