18 Juni 2014
Pesawat angkut militer C-130H A-1330 eks RAAF (photo : Ikahan)
AUSTRALIA – Pada Juli 2012, Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian untuk menyerahkan empat pesawat Hercules C-130H Australia kepada Indonesia. Sebelum dikirim ke Indonesia, empat pesawat tersebut dibenahi terlebih dulu. Qantas Defence Services (sekarang disebut Northrop Grumman Intergrated Defence Services) ditunjuk oleh Kemhan untuk menyelesaikan pekerjaan pembenahan tersebut. C-130H pertama (A-1330) berangkat dari Australia pada tanggal 27 November 2013. Artikel ini menguraikan perbaikan dari TNI A-1331 dan pengiriman selanjutnya ke Indonesia.
Pekerjaan pada TNI A-1331 dimulai pada Agustus 2013 dan melibatkan strip lengkap dari pesawat dan inspeksi korosi. Insinyur pesawat melakukan servis dan pemeliharaan untuk pesawat sesuai jadwal yang telah direncanakan dan disepakati oleh Kemhan dengan tujuan untuk mengembalikan pesawat setelah servis penuh. Selama periode enam bulan dalam pekerjaan pemeliharaan pesawat, tim Northrop Grumman didukung oleh tiga perwakilan teknis TNI-AU.
Setelah pekerjaan tersebut, pesawat disiapkan untuk dikirim kepada Pemerintah Indonesia. Selama periode ini perwakilan teknis berkonsultasi dengan Angkatan Udara Australia untuk mempersiapkan dokumen teknis serah terima. Pada awal April 2014, tim Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) yang dipimpin oleh Letkol Catur Martowo Aji tiba di Sydney, Australia untuk meninjau dokumen tersebut dan pesawat sebelum masa pengujian. Setelah pemeriksaan, pesawat A-1331 dibersihkan untuk pengujian penerbangan. Terdapat 12 awak dari TNI-AU yang dipimpin oleh Letkol Adrian Damanik bertanggung jawab untuk pengujian penerbangan pesawat selama periode 26 -30 April 2014. Setelah uji coba dianggap berhasil, pesawat TNI A-1331 diterbangkan oleh awak TNI-AU ke Townsville di mana pesawatnya diganti warna dan diberi TNI-AU.
Pada akhir Mei 2014, Letkol Damanik dan awaknya kembali ke Townsville untuk mengumpulkan TNI A-1331 dengan warna TNI-AU. Pesawat kembali ke Sydney di mana pesawatnya diperiksa oleh tim TNI-AU untuk persiapan pengiriman dan persediaan. Pesawat A-1331 akhirnya meninggalkan Richmond pada pagi berkabut 2 Juli 2014 untuk penerbangan feri kembali ke Jakarta via Darwin. Walah terjadi kerusakan kecil pada mesin saat di Darwin yang mengakibatkan penerbangan tertunda 24 jam namun penerbangan kembali ke Jakarta berjalan dengan baik.
A-1331 kembali ke pangkalan udara Halim pada tanggal 4 Juli 2014 di mana tim dari Kemhan dan tim TNI-AU melakukan penerimaan sepenuhnya. A-1331 kini mengabdi kepada TNI-AU. Departmen Pertahanan Australia mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan Indonesia dan Northrop Grumman atas dukungan mereka selama program perbaikan TNI A-1331. Dan kami juga turut berterima kasih kepada semua personil yang terlibat untuk dedikasi dan profesionalisme mereka dalam mendukung pengiriman A-1331 ke Indonesia.
(Ikahan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hati hati ni persawat dipasang penyadap..atau mungkin dipasang kendali biar jatuh
BalasHapusgoogle 3648
BalasHapusgoogle 3649
google 3650
google 3651
google 3652