05 Agustus 2015
Pesawat patroli Arava AU Thailand (photo : EAF)
Royal Thai Air Force (RTAF) berencana untuk membuat dua skuadron pesawat tanpa awak (UAV), skuadron UAV ini akan menjadi skuadron pertama di Thailand. Angkatan Udara saat ini menunggu persetujuan anggaran untuk mewujudkan hal tersebut
Panglima Angkatan Udara ACM Tritos Sonchaeng mengatakan skuadron akan berbasis di Wing 4 di Nakhon Sawan, yang saat ini dihuni empat skuadron yang terdiri dari latih jet tempur, F-16, dan pesawat patroli Arava.
Usulan itu muncul di tengah laporan Angkatan Udara yang akan menonaktifkan armada tiga pesawat patroli Arava dibeli dari Israel 36 tahun yang lalu.
Biasanya pesawat Arava perlu di-upgrade setiap tiga tahun. Berbicara tentang pesawat patroli Arava, ACM Tritos mengatakan mereka telah melayani angkatan udara dengan baik.
Skuadron 402 dan 404 akan berubah menjadi skuadron pesawat UAV.
MLU pesawat F-16 RTAF oleh TAI (photo : TAF)
Sebuah sumber mengatakan bahwa Angkatan Udara akan mengerahkan UAV setelah pesawat Arava dipensiunkan.
Menurut sumber tersebut, RTAF saat ini memiliki beberapa UAV dalam pelayanan tetapi jumlah yang tepat tidak diketahui. Beberapa UAV dibeli dari luar negeri dan beberapa lagi dikembangkan secara lokal oleh Angkatan Udara.
Upgrade Pesawat F-16
Sementara itu, RTAF telah menerima izin dari kabinet untuk melanjutkan modernisasi pesawat yang dikenal sebagai mid-live upgrade (MLU), dari batch terakhir pesawat F-16 senilai 9 miliar baht. Sejauh ini enam F-16 jet telah ditingkatkan kemampuannya dan enam lagi masih berlangsung.
Skema MLU dirancang untuk meningkatkan rentang hidup jet 'selama 20 tahun lagi dan dijadwalkan akan selesai pada 2017. RTAF memiliki 18 pesawat tempur F-16. ACM Tritos mengatakan RTAF telah meminta Thai Aviation Industries Co, dan Lockheed Martin untuk melakukan modernisasi pesawat F-16.
(Bangkok Post)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar