03 Agustus 2015
Indonesia dan Turki dalam bidang industri pertahanan sepakat akan membangun tank tipe medium (photo : VoA)
JAKARTA (BM) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia dan Turki akan segera mewujudkan kerjasama industri peralatan militer dan pembuatan kapal-kapal kecil. "Kerjasama baik dalam bidang industri peralatan militer, industri pembuatan kapal-kapal kecil ini akan segera kita konkretkan," kata Presiden saat konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (31/7).
Presiden mengungkapkan dalam pertemuan delegasi Indonesia dan Turki memang menitikberatkan pada bidang ekonomi yang akan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan dan mewujudkan area perdagangan bebas. "Tadi kami sampaikan target kita tahun ini bisa diselesaikan, juga birokrasi kita bicarakan," kata Presiden.
Selain itu, lanjut Jokowi, juga melakukan kerjasama industri pembangkit listrik tenaga gas dan akan membuka jalur penerbangan langsung Turki-Indonesia untuk meningkatkan kunjungan pariwisata. "Tadi juga kita setuju adanya penerbangan langsung Turki-Kualalumpur (Malaysia)-Jakarta-Denpasar untuk meningkatkan turis dan angkutan penumpang, kargo dari Indonesia-Turki dan Turki-Indonesia," katanya.
Presiden juga mengatakan kedua negara menyepakati adanya "joint commision" untuk mengeksplorasi potensi-potensi yang ada. Selain bidang ekonomi, kata Presiden, Indonesia-Turki juga membahas masalah terorisme dan situasi di Timur Tengah.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kerjasama Indonesia-Turki dapat meningkatkan hubungan ekonomi yang menguntungkan. "Kita akan melakukan forum bisnis dan ini penting karena pertemuan ini bisa menghasilkan proyek baru dan membahas isu global," kata Erdogan.
Presiden Erdogan juga mengatakan bahwa pertemuan kedua delegasi juga membahas krisis di Timur Tengah, di antaranya Syria, Irak, Iran, dan Mesir. "Kita membahas ekonomi, tetapi pada kesempatan ini kita juga membahas isu politik dan ekonomi global," kata Erdogan. (Berita Metro)
Indonesia Kerjasama dengan Turki Produksi Alutsista
VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia akan bekerjasama dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Turki untuk membuat Industri Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). Menurut Kalla kerjasama di bidang ini dinilai perlu, di samping tujuan kerjasama perdagangan.
Hal ini disampaikan usai melakukan pertemuan kehormatan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Sabtu 1 Agustus 2015. JK mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo pun telah mengkomunikasikan hal tersebut dengan pihak Turki.
"Soal alutsista, kemarin sudah dibicarakan dengan pak Jokowi tentang hal itu, tentu bagaimana dan komisi perdagangan kita sudah bicarakan. Nanti kita akan realisasi join industri," ujar Jusuf Kalla di Hotel Ritz Carlton,
JK menjelaskan adapun PT. Pindad adalah BUMN dalam negeri Indonesia yang ditunjuk untuk melakukan kerjasama dengan BUMN Turki tersebut untuk memproduksi alutsista. Seperti diketahui PT Pindad adalah perusahan industri yang bergerak dalam pembuatan produk militer di Indonesia.
"Jadi bagaimana kita buka hubungan perdagangan yang lebih tinggi lagi. Juga industri pertahanan," kata dia.
JK mengatakan, bahwa pembicaraan lebih lanjut akan dilanjutkam oleh kedua belah pihak dengan pengawasan negara. Ada pun komitmen investasi, JK mengaku belum membicarakan lebih lanjut. "Ya tentu harus dibicarakan (investasinya). Dua-duanya joint venture," kata JK.
Sementara itu, pemerintah Indonesia, menurut JK juga membicarakan hubungan kerjasama dalam menciptakan perdamaian Islam dan dunia mencegah terorisme dan menciptakan perdamaian dunia.
"Di samping itu kita juga membahas bagaimana hubungan menciptakan dunia islam yang lebih damai secara bersama," kata dia. (Viva)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar