06 November 2015
Pesawat angkut rungan N219 (photo : Kaskus Militer)
Jakarta -PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Pesawat Terbang Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) berencana mengembangkan pesawat lanjutan pasca N219. Sebelum N219 terbang perdana (first flight) pada Mei 2016, PTDI dan LAPAN pada awal 2016 akan memulai mengembangkan pesawat berkapasitas antara 50 penumpang hingga 90 penumpang yakni N245 dan N270.
Tahap awal, PTDI dan LAPAN masuk pada pesawat baling-baling kelas 50-60 penumpang di 2016. Pesawat ini adalah N245, yang merupakan pesawat baling-baling pengembangan dari pesawat versi militer, CN235.
PTDI dan LAPAN memulai pengembangan N245, meskipun N219 belum terbang karena proses pengembangan pesawat dari desain konseptual dan feasibility study, hingga pesawat mengantongi sertfikasi dan siap produksi memakan waktu tidak sebentar.
"Proses pengembangan pesawat bukan langsung gambar maksudnya program ini dimulai, sambil N219 berjalan dan sudah mendekati selesai. Kita (untuk N219) melakukan studi pasar sama membuat desain konseptual terlebih dahulu," kata Kepala Program Pesawat Terbang LAPAN, Agus Aribowo, kepada detikFinance, Selasa (3/11/2015).
Setelah melakukan desain konseptual dan diketahui tentang potensi pasar, PTDI dan LAPAN melakukan pada tahapan uji terowongan angin fase 1. Selanjutnya, PTDI dan LAPAN melakukan verifikasi desain dan disusul preliminary design. Di sini bentuk pesawat sudah terlihat aerodinamiknya.
Proses kemudian berlanjut ke uji terowongan ke-2 dan ke-3, baru masuk ke fase detil desain. Di sini seluruh komponen pesawat digambar secara detil. Proses berikutnya ialah pembuatan prototype.
"Baru roll out dan terakhir test flight dalam rangka sertifikasi," jelasnya.
PTDI dan LAPAN menargetkan pesawat N245 bisa mengantongi sertifikasi dari regulator penerbangan nasional pada akhir 2019.
Agus menjelaskan, pengembangan N245 relatif tidak terlalu komplek daripada pengembangan N219, karena N245 merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari CN235 yang telah lama dikembangkan oleh PTDI bersama Airbus Military. Dengan modifikasi, N245 bisa memiliki kapasitas 50 sampai 60 penumpang.
"Kebutuhan pasar dengan kemampuan basic CN235, itu kita akan modifikasi dari versi militer jadi versi sipil dengan ganti engine yang lebih efisien dan lebih irit. Kemudian avionic system pada cokpit diganti dengan varian terbaru yakni glass cockpit," tuturnya.
Untuk varian N270, PTDI dan LAPAN merencanakan pengembangan pesawat ini pada periode 2019-2024. N270 dirancang mampu membawa penumpang antara 70 sampai 90 orang.
"N270 itu memanjangkan yang N245 jadi 70-90 penumpang. Ini biaya development lebih irit karena hanya pengembangan," jelasnya.
(Detik)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
abis n219, jangan ke n245.. rugi bikinnya.loncat saja ke n270. tapi kalau mau selesai, bikin m245 dan N270 sekaligus saja biar bikin R80 donk.. itu cuma tinggal atur strategi pengembangan dua pswt dalam waktu bersamaan..
BalasHapus