30 Oktober 2018
Collins class submarine (photo : ABC)
The Swedish submarine HSwMS Gotland started sea trials at the Saab shipyard in Karlskrona, following a comprehensive mid-life upgrade (MLU) to ensure operational capability beyond 2025.
HSwMS Gotland is the first of two submarines being upgraded with the mid-life modifications, which consist of upgrades of onboard systems and technology, sustaining the submarine’s operational capability to meet future naval challenges.
Gunnar Wieslander, senior vice president, head of business area Kockums at Saab, said, "The sea trials mark an important phase in the MLU project. This is the first time the crew will be able to operate the new systems in the true environment. After extensive training in the land based training facility, they will now be able to see the true potential of their submarine."
The process includes upgrades for many important systems, such as upgrading the Stirling air-independent propulsion (AIP) for longer duration underwater and the combat system. This also saw significant structural modifications with an expansion of the existing hull structure by two metres, adding enhanced cooling systems to increase the operating area profile, from both arctic to the tropics.
IP systems allow conventional submarines to recharge their batteries without surfacing for air. This enables the submarine to remain underwater for extended periods of time, limiting their surface exposure and vulnerability to detection.
Kockums submarine diagram (image : Saab)
There are three main variants of AIP found in diesel-electric submarines, these include:
-Closed cycle steam turbines: Used largely on French-build submarines, close cycle steam turbines mimic the energy production process found on nuclear submarines (where a nuclear reactor provides heat that turns water into steam) by mixing oxygen and ethanol. This system, dubbed MESMA by the French is complex, generates vast quantities of power, but suffers from efficiency issues compared with other alternatives.
-Stirling cycle: Uses diesel to heat a fluid permanently contained in the engine, which in turn drives a piston and generates electricity. The exhaust is then released into the seawater. The Stirling system is slightly more efficient, and somewhat less complicated than its French counterpart, and is used on Japanese, Swedish and Chinese submarines.
-Fuel cell: Is currently considered state-of-the art in AIP technology. A fuel cell uses hydrogen and oxygen to generate electricity, with minimal moving parts. Fuel cell AIP systems generate large amounts of energy with minimal waste production and acoustic performance. German-built submarines are world leaders in this space, with the French, Russians and Indians moving toward introducing the capability.
Even the traditional optical periscope is replaced with a new optronic mast for enhanced surveillance. Additionally, the upgrade also saw improvements to sensors and improved crew quarters to ensure improved crew readiness and comfort.
Collins class diagram (image : The Lead)
More than 20 systems on-board the upgraded Gotland Class will be implemented in the new A26 submarine for Sweden. The Gotland Class MLU therefore contributes to the test and qualification of some of the innovative solutions to be implemented in the future Swedish A26 submarines. Following the completion of these tests and verifications, the submarine will be delivered back to the Swedish Navy.
"The relaunch of Gotland is an important milestone in the evolutionary development of Swedish submarines. After a comprehensive upgrade, integrating the latest generation of important systems such as the Stirling engine, modern sensors and new management functions, Gotland is almost a new submarine, ready to take on missions around the world," Wieslander said.
Australia's Collins Class submarines are based upon enlarged Vastergotland Class submarines, designed by Kockums, which served as the basis for the Gotland Class submarines. The Swedish Navy currently operates both classes of submarines following a series of mid-life upgrades aimed at improving the capability of the platforms.
The MLU program for the Gotland Class highlights that modernisation and upgrade programs can extend the operational life and deterrence capability of platforms like the Collins Class.
(Defence Connect)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
86
BalasHapusQiqiqi...kerana sering makan dedak maka cem nih lah cakap beruk malon,kalo ngak plastic,ya poor Wkwkwk....kesian dirimu lon yg selalu makan dedak setiap hari Wkwkwk
BalasHapusomong opo poor malay... jual dadak dulu sana nanti gak bisa bayar hutang. inga inga 2055 kamu semua harus tinggal di hutan.... cocok beruk rimba
BalasHapus"Apa beda mentalitas pilot dan manajemennya dg sopir truk 🤔🤔🤔"
BalasHapushttps://m.detik.com/news/berita/d-4279538/ini-dugaan-masalah-lion-air-pk-lqp-di-malam-sebelum-jatuh-di-karawang
😅😅😅😅
BalasHapusLucu btl budak melon 1 ne.
tak ingat dia dh beli kapal low quality dri cina kah?
Kapal plastik monster laut KW 5.
Tak bisa buat pon merendhkannkualitas buatan indonesia korang...😆😆😆
Kelaut aj yg jauh lon malon. Bahkan seluruh dunia pon dh beli sm indo termasuk rusia dh beli kapal cepat buatan lundin.
😄😄😄😄
Cam mana malon low quality tak de kepakaran sdm dan sda...
dari beberapa kali latihan perang antara Kapal induk AS yang di jaga sekurangnya 4 kapal pengawal .Hanya kapal selam yang menggunakan -Stirling cycle yang berhasil "menenggelamkan " kapal induk .
BalasHapus"Pada 4 Maret 2015, Angkatan Laut Perancis mengumumkan bahwa kapal selam Saphir ( “Sapphire”) telah disimulasikan mengintai dan membunuh induk USS Theodore Roosevelt dalam sebuah posting blog mereka. Tidak hanya kapal induk bertenaga nuklir yang tenggelam dalam simulasi tersebut, namun juga sejumlah kapal perang pengawal tak luput dari serangan Saphir. Post itu kemudian dihapus tanpa komentar dari blog tersebut."
https://lancercell.wordpress.com/2017/01/02/pada-2015-sapphire-menenggelamkan-kapal-induk-as/
Kapal selam diesel elektrik Swedia juga berhasil dalam latihan menenggelamkan kapal induk AS yang dijaga sangat ketat .
" Pada tahun 2005, kapal induk USS Ronald Reagan, yang baru dibangun dengan menghabiskan uang US$6,2 miliar dibuat malu ketika sebuah serangan simulasi sukses dilakukan oleh kapal selam diesel listrik milik Swedia HSMS Gotland."
Kedua kapal selam melengkapi KS nya dengan -Stirling cycle walaupu kapal prancis mengandalkan nuklir sebagai bahan bakar utama.Tapi dilengkapi dengan mesin stirling .Kelebihan mesin stirling adalah dengan siklus tertutup ,bergerak karena ada perbedaan suhu diatara 2 silender.Menyebabkan minim suara dan panas hasil gas buang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_bakar_stirling
Pertanyaannya bisa nggak ya CBG di lengkapi AIP seperti punya prancis dan Swedia ??
Bisa banget om....soryunya jepang dan kloningan kilo milik cina juga pake stirling kok
HapusBisa..
Hapus(yen duite ono) 😁
Hmmm.. Saya ga sepaham.
HapusBukannya lebih senyap batere ya?
Saat snorkling daya batere menggerakkan motor listrik yg minim friksi.
Sementara stirling engine malah menggunakan 2 piston utk 1 cycling.
Dan pastinya lebih berisik
AIP itu lebih pada mengoptimalkan kerja meson kapal pada waktu penyelaman.. pake batre bisa tapi kan tetap butuh recharge yg artinya kapal mesti nongol k permukaan. sementara klo pke AIP mesin diesel tetap bisa jalan karena ada internal combustion walaupun dlm air dan tdk ada oksigen dari sekitar kapal
Hapus@D'boys ,tepat sekali sekalipun dalam keadaan menyelam dengan menggunakan mesin stirling KS tetap bisa jalan ,tanpa menghabiskan power battery ,bahkan malah bisa mengisinya sekalian .
HapusArtinya kalau kita punya CGB dan dilengkapi AIP mesin stirling maka negara super power sekalipun akan pikir pikir jika intruder laut Indonesia. Modal jelas jauh lebih rendah dari pada beli destro maupun kapal induk tapi punya kemampuan dasyat.
mas kamerat, tolong koreksi saya..
Hapusstirling engine itu memanfaatkan perbedaan suhu, panas dan dingin di 2 ruang piston lho..
lha kalo dalam posisi menyelam, yg mau dipakai buat memanaskan salah satu ruang piston stirling, pake apa? ga mungkin pake lilin kan? heheh
dan tentunya kalo ada pembakaran pasti juga akan menyerap oksigen toh?
kalo bicara tentang kesenyapan saat menyelam.
gesekan 2 piston itu bising lho...
pasti insinyur2 jerman lebih paham tentang kelebihan teknologi diesel electric (pake batre saat menyelam)
@Maste ,saya juga kurang paham dengan mesin stirling ini . Tapi prinsipnya nggak ada gas buang dari mesin karena tidak ada ledakan pembakaran .Jumlah gas yang ada di dalam ruang mesin tetap .
HapusPanas sebagai sumber tenaga di dapat dari luar mesin.
Saya cari cari dapat di sini silakan baca
https://auto.howstuffworks.com/stirling-engine.htm
@Maste ,tentu stirling mesin punya kelebihan daripada menggunakan battery. Battery walau bagaimanapun pasti akan habis dayanya dan tentu perlu naik kepermukaan dan menghidupkan mesin diesel untuk mengisi battery.
HapusDengan menggunakan mesin stirling hal itu tak perlu dilakukan makanya bisa nyelam lebih lama .Semakin lama menyelam tentu keuntungan makin tinggi dalam taktik perang.Semakin tak bisa di endus semakin baik posisinya dalam mencari peluang menyerang ,dan hal itulah yang dimanfaatkan KS dengan mesin stirling.
Pastinya rpm(Rotary per minute) mesin stirling lebih rendah dari pada mesin konvensional akibatnya putaran proppelar (baling baling ) akan rendah . Untuk mencapai kecepatan sama dengan mesin konvensional pastinya harus menggunakan baling baling lebih besar dan luas daripada mesin biasa .
Baling baling bergerak lambat disanalah nilai plusnya ,ditambah ketahanan menyelam lebih lama.
😁 hehehe.. Saya jg masih belajar mas..
HapusBenar, stirling pembakaran dari luar.
Hanya sj kalo buat menggerakkan kapal segede itu memerlukan perbedaan panas yg extrim antar 2 ruang penggerak piston.
BTW matur nuwun buat diskusinya.
@maste ,ini ada video nya ,USS Ronal Reagen dengan KS Swedish..
Hapushttps://www.youtube.com/watch?v=saCdvAp5cow
saab juga nak pasang enjin kat kapal selam malaysie....kerena enjin malaysie selama nie hilang songlap
BalasHapusHilang di songlap buat beli nasi lemak lah tuh Wkwkwk
HapusIye mau diganti ama enjin proton.
BalasHapusWkwkwk
HapusLebih modern scorpene malon boleh ngambang terus cem TAI Wkwkwk
BalasHapusBagaimana kabar scorpane apakah sudah bisa menyelam atau masih di tarik kapal nelayan?? Saking stealt nya musuh pun hanya mengira scorpane itu seperti taik yg mengambang
BalasHapusScorpene malon sudah mengadopsi tehnologi stealth, saking Stealth nya di radar musuh hanya nampak gumpalan taik yg mengambang oh hebat malaysia...wkwkwk
BalasHapusWkwkwk...sadis ko bro Wkwkwk
HapusMalon bloon tak de inovasi bangkraps kolap pula
BalasHapusBonus THR Hari Raya Lebaran 2019 Bersama Anapoker
BalasHapusPada kesempatan kali ini kami agen Poker Online terbaik dan terpecaya Anapoker ingin ikut berpatisipasi dalam rangka merayakan hari raya lebaran 2019 dengan memberikan bonus THR kepada member setia Anapoker yang sudah pernah melakukan deposit atau yang sudah aktif dalam bermain.
Berikut Syarat Dan Ketentuan Yang Berlaku :
– Promo berlaku pada tanggal 5, 6, dan 7 juni 2019
– Minimal melakukan deposit sebesar 50rb akan langsung mendapatkan bonus THR sebesar 10%
– Dapat melakukan withdraw dan pindah dana apabila sudah mencapai turnover sebanyak 3x
– Bonus berlaku untuk 100 user id pertama
– Contoh: deposit 200rb mendapatkan bonus 10% (200.000 + 10%) = 220.000 x 3 = 660.000 untuk bisa melakukan withdraw atau pindah dana
- Maksimal Bonus 2.000.000,-
– Promo ini tidak bisa digabungkan dengan promo lain
– Tidak di perbolehkan kesamaan data Nama, No Rek & No Telp.
– Kami berhak membatalkan bonus dan membekukan userid apabila terdapat segala bentuk indikasi kecurangan.
– Keputusan anapoker adalah mutlak yang tidak dapat diganggu gugat.
Contact Kami :
Line id : agens1288
WhatsApp : 085222555128