02 Oktober 2023

Wahana Tanpa Awak Dalam Perencanaan Strategis Pertahanan RI

02 Oktober 2023

Unmanned Ground Combat Vehicle UGV kerjasama dengan PT Ansa Solusitama tahun 2019 (photo : AnsaSolusitama)

Perkembangan lingkungan strategis di kawasan Indo-Pasifik dewasa ini menunjukkan terus berlanjutnya rivalitas antara Amerika Serikat dan China. Rivalitas yang terkait dengan isu Laut China Selatan dan Taiwan telah menjalar lebih luas sehingga menyentuh aspek ekonomi dan teknologi.

Kedua negara saling menerapkan tarif impor yang tinggi untuk komoditas-komoditas tertentu. Tidak hanya itu, AS dan China sekarang terlibat dalam perang cip seiring pelarangan AS untuk mengekspor cip ke China, sementara kemampuan China untuk memproduksi cip yang berukuran sangat-sangat kecil ketinggalan dari AS.

USV kerjasama dengan PT. Infoglobal Teknologi Semesta tahun 2019 (photo : Kemhan)

Indonesia berada dalam posisi terjepit dalam persaingan dua kekuatan besar tersebut, suatu posisi yang seringkali diingkari oleh para pejabat Indonesia. Di sektor ekonomi, Indonesia menjalin kerja sama erat dengan China, termasuk memberikan perlakukan khusus kepada masuknya tenaga kerja China ke jenis pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya dapat dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia.

Namun karpet merah yang diberikan oleh Indonesia kepada China tidak membuat Negeri Tirai Bambu menghormati kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di Laut China Selatan. Sehingga dalam sektor keamanan, Indonesia mempunyai kerja sama keamanan yang lebih erat dengan AS, baik kerja sama intelijen, latihan militer secara rutin dan lain sebagainya.

Underwater Glider Yellow Juku jenis UUV kerjasama dengan PT. Hidrolab Naval Indonesia tahun 2016 dapat menyelam hingga 1.000 meter (photo : Liputan6)

Ketidaknyamanan Indonesia terhadap China tercermin pula dari akuisisi sistem senjata yang dilakukan selama ini. Apabila memperhatikan secara seksama daftar belanja mesin perang yang dibiayai oleh Pinjaman Luar Negeri (PLN) sejak 2010 sampai saat ini, pengadaan sistem senjata dari China sangat sedikit dibandingkan dari negara-negara NATO dan sekutu AS lainnya.

Pengadaan yang signifikan hanya pesawat tanpa awak CH-4B dan rudal pertahanan udara titik QW-3. Rencana Indonesia untuk mendatangkan satu unit kapal perusak Type 052 bekas dari China dibatalkan oleh Kementerian Pertahanan tahun ini dan anggarannya dialihkan bagi pembelian F-15EX dari AS.

Elang Hitam MALE UAV konsorsium BRIN 2022 (photo : Jane's)

Saat ini Indonesia sedang berada di fase terakhir dari Minimum Essential Force (MEF) 2010-2024. Secara total, pemerintah telah mengalokasikan PLN sekitar US$50 miliar guna mendukung pengadaan sistem senjata selama 15 tahun terakhir, termasuk US$34,4 miliar pada periode 2020-2024.

TNI Angkatan Laut mendapatkan kuota pinjaman senilai US$8,3 miliar yang merupakan alokasi pinjaman terbesar kedua dari lima unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertahanan. Di antara program pengadaan bagi TNI Angkatan Laut yang tercakup dalam anggaran sebesar US$8,3 miliar adalah pembelian kapal fregat dan kapal selam.

Diperlukan 65 MALE UAV & UCAV untuk TNI AD (photo : KompasTV)

Pengadaan kedua tipe kapal perang bersifat kritis di tengah perkembangan lingkungan strategis yang penuh tantangan dan lambatnya modernisasi kekuatan laut Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam program akuisisi kapal selam sebesar US$2,1 miliar adalah kesediaan galangan kapal asing untuk melakukan kerja sama industri dengan galangan kapal lokal. Naval Group tetap pada komitmen untuk menjalin kerja sama industri dengan pihak Indonesia sebagai bagian dari skema transfer teknologi, sementara galangan lainnya dari Eropa enggan untuk mengikuti Naval Group.

Green Juku smart UUV dengan kedalaman 5.000m (photo : KompasTV)

Terdapat sejumlah alasan mengapa galangan lain enggan menjalin kerjasama, di antaranya karena alasan kondisi internal galangan domestik yang dinilai tidak memenuhi harapan dari galangan tersebut. Memang harus diakui bahwa kondisi internal galangan lokal selalu menjadi tantangan saat hendak menjalin kerja sama dengan galangan luar negeri untuk membangun kapal perang yang kompleks.

Memperhatikan tantangan keamanan regional saat ini dan ke depan, merupakan hal yang tidak bisa dikompromikan bagi Indonesia untuk mempunyai kemampuan peperangan bawah air yang lebih baik di masa depan daripada saat ini.

Yellow Juku smart underwater glider (photo : KompasTV)

Seiring dengan kemajuan teknologi, kemampuan peperangan bawah air tidak lagi terbatas pada kapal selam, tetapi pula wahana tidak berawak seperti Underwater Unmanned Vehicle (UUV) dan Unmanned Surface Vehicle (USV).

Perang di Ukraina telah memberikan contoh betapa wahana seperti USV dapat menjadi senjata mematikan yang melumpuhkan kapal perang seperti tipe fregat. Wahana seperti UUV dan USV dapat digunakan untuk misi operasi pada wilayah perairan yang cukup beresiko apabila dilaksanakan kapal permukaan atau kapal selam.

Orange Juku smart buoy (photo : KompasTV)

Seiring dengan berakhirnya MEF 2020-2024, Kementerian Pertahanan sedang menyusun draf postur pertahanan 2025-2044 yang akan menjadi acuan bagi penyusunan rencana strategis pertahanan, termasuk rencana strategis TNI Angkatan Laut.

Tentu menjadi hal menarik untuk diperhatikan bagaimana draf postur pertahanan hingga 2044 mengantisipasi kemajuan teknologi pertahanan yang akan terus berevolusi, termasuk akan semakin meluasnya penggunaan wahana tanpa awak untuk kepentingan militer. Begitu pula dengan bagaimana perencanaan strategis pertahanan diterjemahkan lebih lanjut menjadi kegiatan pengadaan sistem senjata, baik yang memakai PLN maupun Pinjaman Dalam Negeri.
Autonomous submarine dengan 6 torpedo (photo : KompasTV)

Postur pertahanan jangka panjang ke depan beserta turunannya seperti perencanaan strategis pertahanan hendaknya mengantisipasi penggunaan wahana tanpa awak untuk kepentingan pertahanan yang dikombinasikan dengan pemakaian wahana berawak. Pola demikian saat ini telah diadopsi oleh kekuatan pertahanan negara maju, seperti dalam konsep Manned-Unmanned Teaming (MUM-T) yang diterapkan dalam perang di Afghanistan.

Dalam konteks operasi maritim, konsep MUM-T berupa penggunaan secara terintegrasi antara wahana berawak seperti kapal permukaan, kapal selam dan pesawat udara dengan wahana tidak berawak seperti UUV dan USV. Integrasi demikian membutuhkan hadirnya suatu datalink yang dapat diandalkan, dalam arti terenskripsi dan aman.

Wulung UAV Taktis (photo : PTDI)

Kehadiran wahana tanpa awak di pasar pertahanan Indonesia akan sangat tergantung pada kebutuhan pasar. Tanpa adanya kebutuhan pasar dari Kementerian Pertahanan, sulit untuk mengharapkan industri asing untuk menawarkan solusinya kepada Indonesia.

Tanpa kebutuhan pasar pula, sukar bagi industri pertahanan domestik untuk mengembangkan produk-produk wahana tanpa awak, baik secara mandiri maupun lewat kerjasama dengan produsen dari luar negeri. Karena karakteristik pasar pertahanan adalah niche market, maka kebutuhan pasar harus diciptakan oleh pemerintah.

Rencana pembentukan skadron UAV TNI AU (image : istimewa)

Industri pertahanan nasional dapat menciptakan daya saing di bidang wahana tanpa awak apabila menguasai teknologi di sektor elektronika pertahanan. Pertanyaannya adalah bagaimana agar dapat menguasai teknologi tersebut?

Salah satu caranya adalah menjalin kerja sama dengan industri pertahanan asing yang mempunyai keunggulan di sektor elektronika pertahanan, termasuk melalui pembentukan firma joint venture. Industri pertahanan domestik tidak perlu malu untuk belajar dari para pemain global di sektor elektronika pertahanan. (Alman Helvas)

43 komentar:

  1. Oom pal, umur panjang nii sohib ente..๐Ÿ˜‚

    AHa...AHa..AHa...AHa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. si Ata Haligledek haha!๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

      Hapus
    2. AH.....AHhhh si sialan ini lagi.....si AH ini sales mana sih ??? byk bgt dagangannya,,,,,

      Hapus
  2. "...Rencana Indonesia untuk mendatangkan satu unit kapal perusak Type 052 bekas dari China dibatalkan oleh Kementerian Pertahanan tahun ini dan anggarannya dialihkan bagi pembelian F-15EX dari AS..."

    =====
    Emang siapa yang pernah rencanain ambil itu destro?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ke"halu"an si burung biruw...ehh tukang cuit "X" om pedang...lha doi gocip sendiri...eskep suka suka...biasalah yg fenting viral haha!๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

      Hapus
  3. Ini bisa untuk memperbesar daya gempur kekuatan utama.....Mantaap ๐Ÿ™‚

    BalasHapus
  4. NGUTANG guys ..... HAHAHAHAHA

    TNI Angkatan Laut mendapatkan kuota pinjaman senilai US$8,3 miliar yang merupakan alokasi pinjaman terbesar kedua dari lima unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertahanan. Di antara program pengadaan bagi TNI Angkatan Laut yang tercakup dalam anggaran sebesar US$8,3 miliar adalah pembelian kapal fregat dan kapal selam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah UTANG > 80% GDP, pantes saja gak bisa SHOPING
      UTANG OVER LIMIT .... NGERI

      Hapus
    2. Lu kira Pork Bima 6 LCS KD Mahalelet tak perlu Hutang .. lawak lu .. tapi ini keterlaluan Wang dah habis di Rasuah sama UMDOG dan Bastard Navy Ship alias BNS low Quality Brain ๐Ÿ‘Ž๐Ÿ‘Ž tapi di TAMAT kan ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€๐Ÿ’ฉ๐Ÿท๐Ÿ’ otak Engineer Maloners isi cam ๐Ÿ’ฉ๐Ÿ’ฉ

      Hapus
    3. Emangnya ada masalah apa dengan ngutang sih pur? Pening ya nggak ada yg ngasih kamu hutangan beras?

      Hapus
    4. Malon is moving back country.....tanda2 :
      1. Ekonomi teruk terus yoy,,,,
      2. Pejabat kerajaan sibuk rasuah dan tidak
      dipenjara
      3. Military melemah.....No Shopping dan No
      Upgrade
      4. Ratio Debt to GDP naik terus yoy
      5. Human Resources pemalas dan suka
      berhutang serta rata2 berotak
      mesum/pervert
      6. Suka bual selangit but No Fact.....

      wkwkwkwkwkwk.......welcome to Hell malonsia !!!!

      Hapus
  5. LAH PURR TOLOL


    NEGARA KAU HUTANG 82% FROM GDP... KRITIKAL KATA MENTERI KAU..


    LAWAK TOLOL

    BalasHapus
  6. Dalam ekonomi INDON makin merudum.... Mereka terus MENAMBAH HUTANG.... HAHAHAHAHA

    BalasHapus
  7. HUTANG KFX saja tak mampu dibayar... Lagi mau MEMBUAL.... HAHAHAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak usah jauh-jauh ke KOREA PURWANTO ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

      hutang MALONS sama galangan BNS aja belum kebayar

      Endingnya SALAH POTONG KAN KAPAL MAHAROGOLLELAH ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

      Hapus
    2. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
      C130H 2040 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
      HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
      KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
      HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
      ๐ŸคฃMENUNGGU 2040-2055๐Ÿคฃ

      Hapus
  8. Horeeee TNI belanja lagi credit line dari lender masih banyaaak...beda sama malingchia sudah tercekik hutang 82% dr kdnk....GEMBEL...๐Ÿคฃ๐Ÿ˜…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maklum kang@meneer

      Itu dah tabiat MALONS habis berhutang tak mau bayar


      Contohnya MALONS berhutang sama kesultanan Sulu sampai sekarang belum dibayar ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

      Hapus
    2. Malingchia alutsistanyร  sudah ketinggalan jauh dibelakang....askar๐Ÿ’ sudah tidak dianggap oleh negri² jiran...lemah dan lembik

      Hapus
  9. Ssssstttt....malon sudah terhubung Kuwait konon ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menghubunginya pake kaleng dikasih senar ya?

      Hapus
  10. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
    C130H 2040 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
    HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
    KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
    HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
    ๐ŸคฃMENUNGGU 2040-2055๐Ÿคฃ

    BalasHapus
  11. UAV DONALD DUCK SALAH POTONG lagi hebat guys.... HAHAHAHAHA

    BalasHapus
  12. Awal awal SALAH POTONG... HAHAHAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. List Plan Shopping Malon :
      1. Januari 2023 -->> MoU
      2. Februari 2023 -->> MoU
      3. Maret 2023 -->> MoU
      4. April 2023 -->> MoU
      5. Mei 2023 -->> MoU
      6. Juni 2023 -->> MoU
      7. Juli 2023 -->> MoU
      8. Agustus 2023 -->> MoU
      9. September 2023 -->> MoU


      Tanda2 negara miskin :
      - 9 bulan MoU aja
      - Krn Rakyat Malon itu BODOH dan PEMALAS,
      dengar MoU aja sudah SENANG (sekedar
      sedapkan hati rakyat je)
      - 85% alatan militer ATM itu SEWA.....masuk
      Guiness World Record


      wkwkwkwkwkwk.......sleep tight malon !!!
      enjoy your nightmares !!!!

      Hapus
  13. EKS PEMAKAI JASA EMAK KAU CAKAP..


    EMAK KAU TUH PELACUR ANJING... SERING DIPAKAI OLEH BABI

    BalasHapus
  14. Di antara program pengadaan bagi TNI Angkatan Laut yang tercakup dalam anggaran sebesar US$8,3 miliar adalah pembelian kapal fregat dan kapal selam.
    ————/————

    wahh NON-STOP SHOPPING lanjut lagiii
    uda pasti FREMM ini gaesz hore haha!๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    pantesan warganyet FANAASSSssss haha!๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ

    BalasHapus
  15. Tengok lon..penempatan skuadron UAV deket kalimantan lagi.

    Katanya konon si negara plagiat belanja bayar cash..nyatanya zonk tunggu sudi barter sawit wkwkw

    BalasHapus
  16. Dihentikan..kalo dilanjutkan bisa buat panas malon wkwk.
    Sebagai gantinya indo borong 1 skudron Anka S๐Ÿ˜„๐Ÿ˜๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿค™

    BalasHapus
  17. Slah potong..memang nya kapal LCS mahatolelel salah potong asli wkkwkw

    Mau farming tapi buat lawak si monyet malon ๐Ÿ˜๐Ÿ˜„

    BalasHapus
  18. Asal jangan mentok di prototipe aja..harus bisa masuk di produksi massal

    BalasHapus
  19. Hahahaha Gempur KERA SUKAN, NGAMUK
    Gara2 UTANG negaranya sudah OVER LIMIT susah nambah UTANG buat beli senjata
    NO SHOPING, ...... KASIAN

    BalasHapus
  20. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
    C130H 2045 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
    HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
    KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
    HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
    ๐ŸคฃMENUNGGU 2040-2055๐Ÿคฃ

    BalasHapus
  21. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
    C130H 2045 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
    HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
    KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
    HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
    ๐ŸคฃMENUNGGU 2040-2055๐Ÿคฃ

    BalasHapus
  22. ๐ŸคฃASET SEWA = SEWA ASET๐Ÿคฃ
    SEWA PESAWAT = ITTC is currently providing Fighter Lead-In Training (FLIT) to the Royal Malaysian Air Force in London, Ontario. ITTC operates a fleet of Aero Vodochody L-39 featuring upgraded avionics for the FLIT programme
    SEWA 4x4 = Pejabat perusahaan mengatakan kepada Janes di pameran bahwa Angkatan Bersenjata Malaysia sedang mencari untuk menyewa Tarantula
    SEWA HELI = Kementerian Pertahanan Malaysia pada 27 Mei 2023 lalu telah menandatangani perjanjian sewa dengan penyedia layanan penerbangan lokal, Aerotree, untuk menyediakan empat helikopter bekas Sikorsky UH-60A+ Black Hawk.
    SEWA HELI = 4 buah Helikopter Leonardo AW 139 yang diperolehi secara sewaan ini adalah untuk kegunaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang akan ditempatkan di No.3 Skuadron, Pangkalan Udara Butterworth
    SEWA HELI = Kerajaan sebelum ini pernah menyewa Helikopter Latihan Airbus EC120B dan Flight Simulation Training Device (FSTD) Untuk Kegunaan Kursus Asas Juruterbang Helikopter TUDM. Selain itu, kerajaan turut pernah menyewa 5 unit Helikopter EC120B; 1 unit Sistem Simulator
    SEWA BOAT = sewaan Bot Op Pasir merangkumi 10 unit Fast Interceptor Boat (FIB); 10 unit Utility Boat; 10 unit Rigid Hull Fender Boat (RHFB); 10 unit Rover Fiber Glass (Rover).
    SEWA HIDROGRAFI = tugas pemetaan data batimetri bagi kawasan perairan negara akan dilakukan oleh sebuah kapal hidrografi moden, MV Aishah AIM 4, yang diperoleh menerusi kontrak sewaan dari syarikat Breitlink Engineering Services Sdn Bhd (BESSB)
    SEWA MOTOR = The Royal Military Police Corp (KPTD) celebrated the lease of 40 brand-new BMW R1250RT Superbikes for the Enforcement Motorcycle Squad on December 22nd, 2022

    BalasHapus
  23. Kalau dibaca, kenapa kita liriknya ke galangan Eropa? Kalau ingin maju, bagusnya lihat galangan Asia (China, Jepang & Korea Selatan). Ketiga negara ini juga menjual peralatan buat meningkatkan kemampuan galangan kapal.

    Selain itu, kalau masalah chip, peralatan militer biasanya menggunakan teknologi yg lumayan "kuno" jika dibanding sipil. Kalau tidak salah, chip nVidia versi sipil dan militer dulu bedanya hanya di teknologi fabrikasi. Yg versi militer lebih robust sih. Asal tidak harus pakai teknologi buatan dalam negeri, kita bisa catch up dalam pembuatan chip militer.

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah dengan HUTANG kita bisa Membeli Alutsista, dan Akan men-GANYANG negara Malon Hahahahaha amin

    BalasHapus
  25. NKRI berhutang beli senjata terbaik punya perhitungan tepat untuk dapat melunasinya tanpa membuat negara ini kolaps, kalau tidak mampu tentu tidak akan berhutang, kalau MALON punya hutang yang membengkak sehingga tidak sanggup lagi ambil hutang karena tak sanggup melunasinya nanti ๐Ÿ™‚

    BalasHapus
  26. Bilang aja takut jadi..takut + pengsan..berterima kasihlah pur kau sm brin yg ngegagalin proyek ini..tp jgn pengsan klu ntr lg di luncurin jg Indonesia gtu lho..

    BalasHapus
  27. Nggak bisa bikin ya beli. Nggak bisa cash ya hutang. Kenapa rupanya? Kenapa malu hutang? Nabipun pernah berhutang.

    BalasHapus
  28. Ya rehat dulu lah. Masa ya bina terus...nanti malon makin ketinggalan kan kasihan. Drone mah gampanglah...bisa mulai lagi anytime. Hutangpun nggak masalah. Yg bermasalah dg hutang kan cuma si gempor.

    BalasHapus