14 Oktober 2023

Bos Holding BUMN Pertahanan Buka-bukaan Soal Proyek Jet Tempur RI & Korea

14 Oktober 2023

Pesawat tempur KF-21 varian 2 kursi (photo : NewsDaily)

Jakarta - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) tengah mengembangkan jet tempur Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX) atau KF-21 Boromae. Proyek ini cukup lama tidak terdengar, namun kabar terakhir Indonesia belum membayar cost share untuk pengembangan jet tempur ini. Bagaimana perkembangannya?

Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin menjelaskan, program KFX/IFX merupakan program pemerintah Indonesia dan pemerintah Korsel. Perjanjian pengembangan jet tempur ini dilakukan pemerintah kedua negara yang meliputi empat hal. Pertama yakni technology development (TD) di mana hal itu telah dilewati.

"Kedua itu yang kita sebut EMD engineering manufacturing development-nya, jadi bagaimana tadinya kita desain teknologi produknya, teknologi si KFX/IFX, setelah itu kita desain bagaimana alur dan fasilitas produksinya," katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Ketiga, kerja sama dalam bidang produksi. Jadi, kata dia, ada komponen yang diproduksi Korea dan ada yang diproduksi di Indonesia. Terakhir, kerja sama dalam pemasaran produk ini ke depannya.

Kembali, dia mengatakan, pihak yang melakukan perjanjian kerja sama adalah pemerintah Indonesia dan Korea. Sementara, anggota holding BUMN industri pertahanan yakni PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ialah sebagai pelaku industri Indonesia. Lalu, pelaku industri Korea ialah Korea Aerospace Industries (KAI).

Proses assembling pesawat tempur KF-21 (photo : hankookilbo)

"Kami ini adalah pelaku dari perjanjian yang Indonesia dengan Korea tadi. Nah bagaimana rencana ke depannya, rencana ke depannya itu kalau disesuaikan dengan kontrak kerjanya atau perjanjian yang ada saat ini tentunya adalah yang saya sampaikan tadi," katanya.

"Ada bagian komponen yang akan diproduksi oleh PTDI, ada bagian komponen yang diproduksi oleh KAI. Ada yang nanti akan final assembly oleh PTDI, ada yang di final assembly di KAI sendiri. Sehingga boleh kita bilang KFX/IFX adalah joint product antara Indonesia dengan Korea," sambungnya.

Meski begitu, dia tak bisa menjawab mengenai persoalan cost share dalam pengembangan jet tempur ini. Sebab, masalah cost share merupakan kewenangan pemerintah.

"Kalau masalah utang perutangan karena yang membuat perjanjian pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea, kami hanya pelakunya, bukan domain saya menjawab itu. Itu domainnya Kementerian Pertahanan, domainnya Kementerian Keuangan dalam menjawab itu," katanya.

Pemasangan mesin 2x General Electric F414-GE-400K pesawat KF-21 (photo : Brunch)

Sebelumnya, dikutip dari detikNews, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberi penjelasan soal Indonesia yang belum membayar cost share untuk proyek jet tempur siluman KFX/IFX. Prabowo mengatakan akan melakukan negosiasi ulang terkait hal itu.

"Ya itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka," kata Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023) lalu.

Prabowo juga berjanji akan memenuhi komitmen Indonesia kepada Korea Selatan terkait iuran proyek KF-21 itu. "Pokoknya kita akan penuhi komitmen-komitmen kita," ujarnya.

Untuk diketahui, persoalan Indonesia yang belum membayar cost share untuk proyek KF-21 Boromae ini sudah berlangsung sejak 2020 lalu. Kala itu, Indonesia dilaporkan menunda pembayaran ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk iuran proyek pengembangan jet tempur dengan Korea.

Indonesia bergabung dengan proyek KF-X itu dalam upaya pengadaan pesawat untuk angkatan udaranya dan untuk memajukan industri kedirgantaraan. Indonesia disebut setuju menanggung 20% dari biaya pengembangan proyek 8,8 triliun won (US$ 7,3 miliar) atau sekitar 1,7 triliun won. Tetapi Indonesia dilaporkan gagal membayar sekitar 500 miliar won.

31 komentar:

  1. Sebelum MEMBUAL... BAYAR HUTANG NYA dulu woiii... HAHAHAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malon negara miskin tak tahu bezakan contribution dengan hutang karna hutang malon dah cecah 82% PDB ngoahahaha

      Hapus
    2. Banyak cakap lu Pork idiot .. tak dapat membedakan joint dan hutang 👎😭🤔

      Hapus
    3. Gw demen kalau si tolol nongol.

      Hapus
    4. Mudah2an perang Korea terjadi lagi

      Hapus
    5. https://www.zonajakarta.com/nasional/67310490507/rafale-indonesia-hendak-jadi-malaysia-masih-bingung-cari-utangan-biayai-pembelian-fa-50?page=2

      Mas Pur yg baik..yang ganteng. Saya minta klarifikasinya song....pliiiiiis

      Hapus
  2. Yuran saja tak mampu dibayar guys... HAHAHAHAHA

    Untuk diketahui, persoalan Indonesia yang belum membayar cost share untuk proyek KF-21 Boromae ini sudah berlangsung sejak 2020 lalu. Kala itu, Indonesia dilaporkan menunda pembayaran ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk iuran proyek pengembangan jet tempur dengan Korea.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau cuma masalah bayar gampang cuma yg di mau indo itu blm jelas dari Korsel nya.

      Kita kebagian produksi komponen apa itu blm jelas.
      Terus masalah pemasaran bisa ikut pasarkan atau tidak.
      Terus hak intelektual insinyur selama kerja sama itu bagaimana.

      Kalau cuma bayar.. terus nggak ngapa-ngapain cuma ngerakit doank...apa gunanya joint .

      Ya beli ja langsung pesawatnya.. nggak perlu ikut program KFX/IFX.

      Hapus
    2. https://www.zonajakarta.com/nasional/67310490507/rafale-indonesia-hendak-jadi-malaysia-masih-bingung-cari-utangan-biayai-pembelian-fa-50?page=2

      Wak waaaaaaw ...apa iniiii?

      Hapus
  3. DASSAULT = Malaysia berencana membeli hingga 18 jet tempur modern dengan nilai kesepakatan mencapai USD2 miliar. Bila dikonversi ke rupiah, nilai kesepakatan itu setara Rp26,6 triliun (Rp13.319/USD).
    NEXTER = Nexter in cooperation with Advanced Defense Systems (ADS) is proposing the CAESAR 155mm 52 .cal self propelled howitzer to the Malaysian Army, in order to fill a capability gap. An LoI is signed during day three of DSA 2016. 20 units are to be supplied,
    NAVAL = Naval Group juga terlibat dalam pembinaan enam buah kapal Littoral Combat Ship (LCS) milik Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM)
    2
    THALES = the French defense group Thales is under formal investigation in Paris as part of a long-running corruption probe tied to the 2002 sale of submarines to Malaysia
    🤣PERANCIS KENA PRANK🤣

    BalasHapus
  4. Daripada bikin kereta cepat yang katanya balik modal 40 tahun lagi....mending KF-21 aja....meskipun sama2 ngabisin duit, lebih penting aspek pertahanan. Toh JKT-BDG ga kekurangan kereta....GoPar hari kerja sering kosong.....

    BalasHapus
  5. RETIRED MIG29 = Malaysia recently retired the MiG-29 Fulcrum due to its inability to maintain them.
    RETIRED MB339CM = the Aermacchi MB-339CM trainer jets that are currently grounded
    SEWA PESAWAT = ITTC is currently providing Fighter Lead-In Training (FLIT) to the Royal Malaysian Air Force in London, Ontario.
    F18 PARADE = Mahathir Mohamad: F/A-18D Hornet Hanya ‘Bebas’ Diterbangkan Saat Parade Udara
    🤣GROUNDED = RETIRED🤣

    BalasHapus
  6. NEGARA BENAR² HARUS SERIUS & LEMBAGA YANG DIAMANAHKAN UNTUK TUNAIKAN KEWAJIBAN ANGGARAN PADA PROYEK NEGARA HARUS DISIPLIN TUNAIKAN KEWAJIBANNYA KARENA APBN TELAH ANGGARKAN JUGA ALOKASIKAN DANA PROYEK, TIDAK LAKSANAKAN KEWAJIBAN MENURUT PERINTAH UNDANG² ARTINYA MELAWAN NEGARA APAPUN YANG AKAN DI JADIKAN ALASAN TIDAK JALANKAN KEWAJIBAN ARTINYA MELAWAN ATAU MELANGGAR UNDANG².
    PENJELASAN INI BUKTIKAN BAHWA IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET FIGHTER JET MUTAKHIR PRODUCT
    PT DIRGANTARA INDONESIA ATAU PRODUCT BN STRATEGIS INDONESIA ATAU ASLI BUATAN INDONESIA SUATU CAPAI LUAR BIASA DARI IPTEK & TECHNOLOGY ALUTSISTA DARI BANGSA INDONESIA SETELAH NKRIAMPU BUAT CLASS ANGKUT KECIL SEDANG DALAM DUNIA DIRGANTARA MILITER & NON MILITER.

    KEMANDIRIAN YESS !
    MAJU TERUS PT DIRGANTARA INDONESIA DENGAN IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET NYA & JAGA TERUS QUALITAS PRODUCT²NYA UNTUK SELALU JADI YANG TERBAIK & TERDEPAN.
    DITUNGGU JUGA PRODUCT² ASLI PT DI. SELANJUTNYA SELAIN DRONE BLACK HAWK & FIGHTER JET IF 21 🇮🇩 TENTUNYA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Otak 0.01cc isi TOKAI...
      SEKALI TOKAI TETAP TOKAI....

      Hapus
  7. Boramae tetap lanjut, tak Malon FA 50 pun belum kontrak efektif, Malon takde Wang harus cari lender dulu wkwkwkwk wkwkwkwk wkwkwkwk

    BalasHapus
  8. https://www.zonajakarta.com/nasional/67310490507/rafale-indonesia-hendak-jadi-malaysia-masih-bingung-cari-utangan-biayai-pembelian-fa-50?page=2

    Kasigan 😥😥😥😂😂😂

    BalasHapus
  9. Meski demikian, para analis yakin FA-50 masih akan menjadi peningkatan signifikan pada armada Malaysia saat ini," jelas CNA pada 3 Juni 2023.

    Malaysia harus mengamankan FA 50 karena program Multi Role Combat Aircraft (MRCA) mereka tak jalan.

    Tak jalan karena tak ada sumber pendanaan untuk membeli Heavy Fighter sekelas Rafale.

    "Hal ini terjadi ketika Malaysia sedang berjuang dengan ketersediaan pesawat dan perpanjangan larangan terbang MB-339," jelasnya.


    Oleh sebab itulah pembelian FA 50 amat penting bagi Malaysia.

    "Memiliki jumlah FA-50 yang cukup berarti kemampuan pengawasan udara RMAF dalam menjaga wilayah udara Malaysia akan ditingkatkan," jelasnya.

    Apalagi negara macam Indonesia, Thailand dan Filipina sudah menggunakannya.

    Hal ini menambah tingkat commonality jet tempur tersebut di Asia Tenggara sehingga suku cadangnya semakin murah tersedia di pasaran.

    "FA-50 dioperasikan oleh beberapa negara di kawasan ini, termasuk Indonesia dan Thailand.

    Pengguna lainnya termasuk Irak dan Polandia, yang baru-baru ini menandatangani dua kontrak untuk 48 jet tempur," ungkapnya.

    Meski demikian Malaysia harus menyediakan anggaran senilai Rp 14,4 triliun untuk menebus FA 50.

    Meski sampai detik ini belum ada kontrak efektif alias Malaysia tidak punya uang untuk membayarnya.

    Mereka juga bingung mencari utangan luar negeri sama seperti Indonesia membeli Rafale dan F-15 Eagle II.

    Bedanya masih ada negara yang memberi pinjaman ke Indonesia sedangkan tidak bagi Malaysia.

    MEMBUALNYA TAK KIRA2 GUYS
    🙄🙄🙄😅😅😅😂😂😂

    BalasHapus
  10. Kok masih bingung baca artikel ini ya.......diluar masalah utang-piutang lantas bagaiman hasil negosiasi ttg property right dan hak memasarkan IFX yg sudah dinego sejak jaman pak RR dan Menkopolhukam Wiranto ya 🤔

    Gue masih ingat banget rekaman release didepan media 👇 bbrp tahun silam.....ya mana tahan kalo masi digantung sampe sekarang 😢

    https://youtu.be/x38YCKPYYs4?si=1CLU0qSm9Z3XaPP7

    BalasHapus
  11. Beruk gak diajak bikin ? Takut pesan 6 yg jadi 5. Atau takut salah potong. HA ha ha ha

    https://www.zonajakarta.com/nasional/67310497637/prancis-sengaja-ajak-pt-pal-buat-kapal-selam-scorpene-evolved-karena-mau-bikin-indonesia-rajai-asean-di-1-hal?page=1

    BalasHapus
  12. 😁😁😁😁😁😁

    https://www.zonajakarta.com/nasional/67310490507/rafale-indonesia-hendak-jadi-malaysia-masih-bingung-cari-utangan-biayai-pembelian-fa-50

    BalasHapus
  13. Selama bendera Indonesia masih nempel di KFX selama itu pula Imdonesia masih terlibat pembangunan pespur canggih itu,,,dana itu ada bukannya macam kampungnya si gempur,,berangan beli F50 pun masih bingung dan bimbang dana tak ada,,bajet 2024 beli APC 6X6 je🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga heran kenapa ngotot beli 6x6 apc gak perlu ...harusnya SPH Yavus utk ditaruh di Sabah Serawak menghadapi China....petinggi militer malon otak nya gak nalar..

      Hapus
    2. Kl SPH dari Perancis Turki Slovakia kena PRANK

      Hapus
  14. Mampu lihat, mampu dengar, mampu mendonea tapi...ngakk mampu bayar tunggakan hutang....
    Wkwkwkwkwkwkwkwk....

    BalasHapus
    Balasan
    1. DASSAULT = Malaysia berencana membeli hingga 18 jet tempur modern dengan nilai kesepakatan mencapai USD2 miliar. Bila dikonversi ke rupiah, nilai kesepakatan itu setara Rp26,6 triliun (Rp13.319/USD).
      NEXTER = Nexter in cooperation with Advanced Defense Systems (ADS) is proposing the CAESAR 155mm 52 .cal self propelled howitzer to the Malaysian Army, in order to fill a capability gap. An LoI is signed during day three of DSA 2016. 20 units are to be supplied,
      NAVAL = Naval Group juga terlibat dalam pembinaan enam buah kapal Littoral Combat Ship (LCS) milik Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM)
      2
      THALES = the French defense group Thales is under formal investigation in Paris as part of a long-running corruption probe tied to the 2002 sale of submarines to Malaysia
      🤣PERANCIS KENA PRANK🤣

      Hapus
    2. Ha ha ha ha ha Korea sebentar lagi kena prank beruk malon. Ha ha ha

      https://www.zonajakarta.com/nasional/67310490507/rafale-indonesia-hendak-jadi-malaysia-masih-bingung-cari-utangan-biayai-pembelian-fa-50

      Hapus
    3. Malon Kaciaaaannnnn....
      Mampunya cuma sirik. Yg jadi masalah SIRIK ITU TANDA TAK MAMPU....
      Wkwkwkwkwkwk.......

      Hapus
  15. DASSAULT = Malaysia berencana membeli hingga 18 jet tempur modern dengan nilai kesepakatan mencapai USD2 miliar. Bila dikonversi ke rupiah, nilai kesepakatan itu setara Rp26,6 triliun (Rp13.319/USD).
    NEXTER = Nexter in cooperation with Advanced Defense Systems (ADS) is proposing the CAESAR 155mm 52 .cal self propelled howitzer to the Malaysian Army, in order to fill a capability gap. An LoI is signed during day three of DSA 2016. 20 units are to be supplied,
    NAVAL = Naval Group juga terlibat dalam pembinaan enam buah kapal Littoral Combat Ship (LCS) milik Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM)
    THALES = the French defense group Thales is under formal investigation in Paris as part of a long-running corruption probe tied to the 2002 sale of submarines to Malaysia
    🤣PERANCIS KENA PRANK🤣

    BalasHapus
  16. https://www.zonajakarta.com/nasional/67310490507/rafale-indonesia-hendak-jadi-malaysia-masih-bingung-cari-utangan-biayai-pembelian-fa-50?page=2

    Tong kosong hey hey
    Tong kosong hey hey
    Tong kosong...nyaringlah bunyinya
    Cari hutangan tak dapat.....
    Hina jirannya...
    Tak pinjam FPDA?

    BalasHapus