08 Oktober 2023

KRI Frans Kaisiepo-368 Tunjukkan Keunggulan Fire Power di Laut Mediterania

08 Oktober 2023

Penembakan dengan meriam Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) 76 mm (photo : Koarmada 2)

Kado Hari Jadi Ke-78 TNI, Keunggulan Fire Power KRI Frans Kaisiepo-368 Getarkan Laut Medierania

Tepat di Hari Ulang Tahun ke-78 TNI, KRI Frans Kaisiepo-368 sukses menguji seluruh sistem persenjataan modern yang dimiliki di area latihan Barbara Laut Mediterania saat lintas laut menuju Cyprus. Latihan didesain untuk menguji kapabilitas dalam full spectrum warfare termasuk menghadapi multi threat, electronic warfare, dan asymmetric warfare secara simultan. Kamis (5/10).

Penembakan decoy sebagai upaya pengelabuhan rudal musuh (photo : Koarmada 2)

KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil dapatkan sadapan gelombang elektromagnetik yang selanjutnya diidentifikasi berasal dari kapal perang musuh. Berdasarkan analisis perkembangan situasi taktis, dilaksanakan Penembakan Decoy sebagai upaya pengelabuhan dan simulasi penembakan Surface To Air Missile Tetral Mistral untuk menangkis serangan rudal.

Suasana di ruang Combat Management Systems (photo : Koarmada 2)

Setelah mendapat otorisasi mengacu pada Rule of Engagement, Komandan memerintahkan Long Range Engagement melalui simulasi penembakan Surface to Surface Missile Exocet MM-40 Blok 3 dengan Heli Panther HS-1306 sebagai Target Reporting Unit.

Penembakan dengan meriam Vector 20mm (photo : Koarmada 2)

Secara bersamaan, kelompok teroris musuh melaksanakan serangan asimetris agresif menggunakan Fast Attack Craft. Dengan sigap, prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil melumpuhkannya dengan Short Range Engagement menggunakan Meriam Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) 76 mm, meriam Vector 20 mm, dan small arms firing. 

Rudal Surface to Air Tetral Mistral (photo : Koarmada 2)

Srikandi laut, Serda Nav/W Nabila Maharani turut menjadi penentu kemenangan sebagai sniper yang berhasil menembak musuh dengan akurasi tinggi dari ketinggian menggunakan senjata RPA kaliber 7,62 mm on board Heli Panther HS-1306.

Penembakan sniper dengan kaliber 7,62mm dari heli Panther HS-1306 (photo : Koarmada 2)

Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh melalui sambutannya menyampaikan bahwa Latihan terintegrasi ini memiliki peran sentral dalam mempertajam naluri tempur dan mempertinggi kesiapsiagaan operasional guna mengantisipasi worst case scenario yang mungkin terjadi di daerah misi, sekaligus merupakan implementasi dari perintah Pangkoarmada II, Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., M.Tr.Opsla., untuk selalu menjaga kemampuan dan naluri tempur sebagai Ksatria Ghora Wira.

40 komentar:

  1. Kkeerrreeeennnn kapalnya bisa berlayar d air yah gaesss, bukanya berkarat d limbungan macam LCS sebelah tuh xaxaxaxaxxaxaxaxaxaxaxa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa nama galangan sebelah itu bro..?
      Yang enginnernya tolol itu?

      Hapus
    2. Bastard naugthy shityard brow xaxaxaxaxaxaxa axaxaxa

      Hapus
    3. Bhahahahaha...bastard mader faker 🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    4. Gimana g bastard coba, sdh ngabisin duit 9b RM , selama 12th, g ada satupun kapal yg jadi xaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxa

      Hapus
    5. namanya aja udah bangsad naughty shipyard ....🤣

      Hapus
  2. Kapal perang lagi
    Buat ketar ketir negara beruk semanjung dengan maharogeleles yang mangkrak

    BalasHapus
  3. Mantab Exercise di Luar Negri...unjuk gigi TNI AL bukan kaleng-kaleng...Indonesia bukan bangsa miskin....lain jiran exercise nunngu diajak dan minta minyak dan amunisi...wkwkwkwk....

    BalasHapus
  4. Kalau cuma lawan Gun Boat wkwkwkwk ancur...tuh Gun Boat ....mudah banget....masak merriam otto melara lawan meriam 30 mm...belum rudal exocet mm40 blok 3 ...moga2 diupgrade lagi dengan blok 3c yg terbaru...

    BalasHapus
  5. Dah rudal Exocet blok 3 y...MANTAP

    BalasHapus
  6. Mari kita sokong dan dukung spenuhnya perjuangan bangsa Palestinf ...

    Mengapa ?

    Kerana kita bangsa melayu mahawangsa adalah saudara sejati bangsa Palestin ....

    https://twitter.com/sambladeco/status/1710947335310839915

    TAHNIAH to BANGSA PALESTIN

    BalasHapus
    Balasan
    1. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
      C130H 2045 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
      KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
      HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
      HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
      🤣MENUNGGU 2040-2055🤣

      Hapus
    2. Bukannya Malon sahabat israhell dengan membuka kantor kedutaan besar malon di israhell !!!

      Hahahahahahaha

      Hapus
    3. Malon ama Israel sama2 buatan British,hahaha....

      Hapus
    4. Woi! Apa ini mahamangsa?! Sudah pamit masih nongol aja. Mana penggantimu yang konon lebih militan?

      Hapus
  7. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
    C130H 2045 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
    KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
    HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
    HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
    🤣MENUNGGU 2040-2055🤣

    BalasHapus
  8. “Sehingga 28 Oktober 2020, jumlah pembayaran yang dibuat oleh Kerajaan kepada Boustead Naval Shipyard (BNS) ialah RM6.08 bilion,
    “Sejumlah RM400 juta telah digunakan oleh BNS untuk menyelesaikan hutang lapuk projek lama iaitu NGPV dan RM1.005 bilion diklasifikasikan sebagai cost overrun,” kata PAC dalam halaman 104 laporan itu.


    Bayar HUTANG LAPUK untuk dapat KAPAL LAPUK, mau heran tapi Malon 🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
  9. Kalo liat layout ruangan dibagian geladak depan (antara otmel s/d anjungan) sebenarnya masih bisa dimuati 6-8 rudal sekelas VL Mica.......sayang kalo ga dimaksimalkan 🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di bawah geladak isinya apa? VL Mica bukannya dua laintai?

      Hapus
    2. No.....VL mica panjangnya cuma 3 meter, pas dg ketinggian kompartemen dimasing-masing dek.

      Kompartemen dibawah geladak diantara anjungan-otmel ada 2 ruang....yg belakang r. akomodasi awak dan yg depan r. kosong

      Hapus
    3. Kalau termasuk VLS lebih panjang. Menurut brosur sekitar 4m. Kecuali mau bikin nongol keluar seperti ESSM Iver, harusnya pakai dua deck. Mungkin satu setengah juga bisa.🤔

      Hapus
    4. Slyver A-35 tingginya 3,5 m....menurut brosur

      Hapus
    5. Ruwet & mehong..
      Sekelas korvet, Tetral depan belakang soedahlah tjukup..

      😁

      Hapus
    6. Kalau Sylver harus kelipatan 8 atau bisa individual seperti VL MICA?

      Hapus
    7. Kontekse mergo Sigma family arep diupgrade geden 😀

      Hapus
    8. Upgrade radar & CMS standar REM mas'e..
      Yen VL Mica abooot..😅

      Upgrade VLS MRLF ke Mica adalah secara basicnya telah ber VLS

      Hapus
    9. Lha kui....percuma radar lam CMS se diupgrade nangin gegamame buntek koyo buntute gempur 🤣🤣🤣

      Hapus
  10. Latihan apa ni woiiii... HAHAHAHAHA

    Bayar HUTANG KFX tu woiiii... MISKIN

    BalasHapus
    Balasan
    1. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
      C130H 2045 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
      KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
      HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
      HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
      🤣MISKIN = MENUNGGU 2040-2055🤣

      Hapus
    2. Sepertimana diketahui umum, skandal LCS yang menyaksikan projek pembinaan kapal tempur itu gagal disiapkan BNS akhirnya terpaksa diselamatkan oleh kerajaan.
      TLDM sebelum ini terkesan dengan kegagalan projek New Generation Patrol Vessel (NGPV) yang gagal dan lewat disiapkan oleh pembekal.
      Justeru, situasi penjualan kepentingan BHIC kepada kerajaan umpama mengulangi kembali peristiwa 18 tahun lalu pada apa yang berlaku dalam program Kapal Peronda Generasi Baharu (NGPV) TLDM.
      Kerajaan ketika itu melalui syarikat Boustead milik LTAT terpaksa menyelamatkan projek NGPV dengan membeli kepentingan saham majoriti dalam syarikat PSC-Naval Dockyard pada Disember 2005.
      Setelah dibeli syarikat itu dijenamakan semula menjadi Boustead Naval Dockyard Sdn Bhd.
      🤣POLANYA SAMA = MANGKRAK🤣

      Hapus
    3. Latihan menggempur TLDM pur....biar gak banyak omong dan membual sana sini seakan akan kuat TLDM itu padahal ayam sayur..

      Hapus
  11. KAPAL SELAM 2040 = The Royal Malaysian Navy (RMN or TLDM for Tentera Laut Diraja Malaysia) plans to procure another submarine in the 14th Malaysia Plan (2031 – 2035) and one more in the 15th Malaysia Plan (2036 – 2040)
    C130H 2045 = Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
    KAPAL 2050 = “Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,”
    HUTANG 2053 = Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira tiada sebarang pinjaman baharu
    HAWK 2055 = Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
    🤣MISKIN = MENUNGGU 2040-2055🤣

    BalasHapus
  12. Daripada segi perspektif LTAT, penjualan separa saham ini perlu dilaksanakan dengan segera kerana ia bertujuan untuk membolehkan masalah aliran tunai dan penyelesaian hutang Boustead dilaksanakan sebelum tahun kewangan berakhir 31 Disember 2023,
    “Ini adalah mustahak bagi mengelakkan daripada Boustead menjadi muflis sekiranya hutang tidak dilangsaikan pada masa yang ditetapkan,” kata Menteri Pertahanan ketika sesi penggulungan Kajian Separuh Penggal Rancangan Malaysia Ke-12 (RMK12).
    🤣MALANG NASIBMU BOUSTEAD🤣

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. https://www.facebook.com/100063607840812/posts/817867297010191/?app=fbl


    LCS NIH BOSS... DAH BERTAHUN-TAHUN TAPI TETAP SEGITU BENTUKNYA... LAWAM

    BalasHapus