06 April 2009
Secara total TNI AU pernah mempunyai 8 pesawat Hercules tipe L-100 (photo : Baron F. Hussein)
Setidaknya TNI AU mengoperasikan C-130 Hercules dalam lima varian, yaitu tipe C-130B, KC-130B, C-130H, C-130HS dan L-100-30 yang semuanya berjumlah 30.
Pesawat ini dibagi untuk jajaran Skadron Udara-31/HLM dan Skadron Udara-32/ABD serta masing-masing satu unit di Skadron Udara-5 (AI-1322) dan dua unit di Skadron Udara-27 (A-1314 dan A-1341). Dari jumlah tersebut lima unit telah “total lost” dalam berbagai tugas.
Pesawat angkut terbaik di kelasnya ini diakuisisi TNI AU sejak tahun 1960 dalam pengadaan delapan unit C-130B dan dua KC-130B ditambah hibah tiga unit C-130B dari Amerika pasca Perang Vietnam.
Pengadaan berikut tahun 1983 saat “oil-boom” melanda dunia dimana Indonesia mendapat keuntungan besar dari penjualan minyak mentahnya. Saat itu Indonesia tidak tanggung-tanggung dalam mengadakan jenis pesawat ini. Setidaknya tiga unit C-130H, tujuh unit C-130HS dan satu unit L-100-30 dari varian sipil diboyong untuk memperkuat armada angkut TNI AU.
Tipe L-100-30 jenis sipil ini diperuntukkan bagi pesawat VIP dan diberi tail number A-1314 yang konon penomoran ini mempunyai makna “mistis” dengan jumlah angka 9 (sembilan). Dari nomor inilah TNI AU pernah menggeser nomor A-1314 yang tadinya dipakai C-130H diubah untuk pesawat VIP sejalan dengan dioperasikannya C-130HS yang ditengarai diberi nomor A-1341.
Ditengarai semua pesawat yang dioperasikan Skadron VIP jumlah angkanya “harus” sembilan selain A-1314, A-1341 dan A-7002 (tipe Boeing-7007 ex Pelita). Baru nanti tahun 1997/1999 semua pesawat L-100-30 yang dioperasikan sipil dihibahkan ke TNI AU dan diberi registrasi militer serta diberi camouflage colors.
Pesawat Hercules merupakan pesawat sipil multi guna. Di dunia saat ini terdapat sekitar 2.500 unit yang dioperasikan oleh 54 negara. Pesawat C-130 rancangan pabrikan Lockheed terbang perdana tanggal 20 Oktober 1958 dan awalnya ditenagai oleh empat mesin Allison T56-A-7 berdaya dorong 4.050 Hp, khusus dirancang sebagai pesawat angkut multi guna termasuk untuk penerjunan pasukan.
Namun ternyata tidak semua pesawat Hercules TNI AU dapat digunakan untuk menerjunkan pasukan.
Setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar pesawat aman untuk terjun. Yaitu adanya Air Deflector Door, Static Line dan Navigation Windows, serta delapan jendela di kokpit depan agar navigator dapat “membidik” dropping zone saat penerjunan.
Sosok L-100-30 memang mirip C-130 pada umumnya, kecuali jendela di kokpit yang jumlahnya lebih sedikit serta jendela di bodi berbentuk segi empat bukan bulat.
(Angkasa Magazine No.6 tahun XIX/Maret 2009)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar