Komisi I DPR Setujui Hibah Enam Meriam Milik TNI AD Kepada RDTL
Jakarta, DMC
– Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan menyetujui rencana pemerintah dalam hal ini
Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menghibahkan barang milik Negara berupa
enam pucuk meriam Salute Gun TNI AD kepada Pemerintah Republik Demokratis Timor
Leste (RDTL).
Persetujuan
hibah enam meriam Salute Gun kepada pemerintah RDTL ini disampaikan Ketua
Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, dalam forum Raker Anggota Komisi I DPR dengan
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus
Suhartono, Selasa (15/5) di gedung DPR, Jakarta.
Sebelumnya,
pada kesempatan Forum Raker tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan
bahwa hibah dari enam meriam salute gun tersebut dalam rangka mendukung hari
kemerdekaan Negara RDTL yang ke-10 yang akan dihadiri banyak tamu negara asing.
Selain itu kegiatan hibah ini juga memiliki arti penting dalam menjaga hubungan
Bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste.
Lebih lanjut
Menhan menjelaskan, TNI AD sebelumnya memiliki 18 pucuk meriam salut gun
Kaliber 75 MM, yang berada di Batalion Armed VII di Bekasi. Ditambahkan Menhan
Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hibah meriam salut gun
kepada pemerintah Papua New Guinea (PNG) sejumlah 6 pucuk. Untuk itu,
diungkapkan Menhan, dengan dihibahkannya kembali 6 pucuk meriam salut gun
kepada pemerintah Timor Leste, maka TNI hingga kini memiliki 6 pucuk.
Sehubungan
dengan hal tersebut, Menhan menuturkan pemerintah memiliki rencana untuk
mengadakan kembali 12 pucuk meriam untuk jenis sama, yang mana rencananya ini
telah dimasukan dalam anggaran penghematan APBN-P dan optimalisasi untuk tahun
2012.
Menhan
mengharapkan adanya dukungan politik anggaran untuk merealisasikan target
pemerintah dalam pencapaian modernisasi untuk mengganti 12 pucuk Meriam Salute
Gun yang telah dihibahkan kepada dua negara tetangga tersebut.
Turut hadir
dalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, Sjafrie
Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNI
Budiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri
Thamrin, dan Sekjen Kemhan, Marsdya TNI
Eris Herryanto.
(DMC)
disinilah pemikiran mereka yg dangkal, harusnya ditambah eeehhhhh malah dikurangin kaya' punya bayak untuk beli lagi...
BalasHapuskasihan rakyat yg selalu terbebani...
ditambahin?? ngapain kita punya salut gun banyak2x? kamu gila hormat ya?
Hapusperlu dtambah persenjataan tempur untuk Batalyon2 artileri baik armed maupun arhanud seperti meriam, howitzer, roket, sampai rudal......
BalasHapussmg pembelian artileri gerak sendiri spt Caesar, maupun peluncur roket Astross benar2 mencukupi...
yg jg penting adl transfer of technology shg Indonesia jg bsa buat sendiri... kita sudah bisa membuat / pnya NDL-40 maupun meriam 105mm buatan Pindad sayang klo tidak dpkai....