16 September 2015
Setiap Pangkalan Udara akan dipasang meriam penangkis serangan udara (photo : Kaskus Militer)
Kemhan tambah alutsista baru berupa penangkis udara
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pihaknya akan menambah alat utama sistem senjata (alutsista) baru berupa penangkis udara yang dipasang di runway di setiap Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara.
"Setiap runway Lanud harus ada alat penangkis udara. Ini sangat penting. Kalau tidak ada penangkis udara, maka akan bahaya karena bisa di bom negara lain," kata Menhan saat pesawat Hawk 100/200 di Skuadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Pembelian penangkis udara sudah masuk dalam rencana strategis (renstra) pada tahun 2015 ini.
Selain membeli alat penangkis udara, Kementerian Pertahanan juga berencana akan memperpanjang runway Lanud Supadio dan memperluas parkir atau appron pesawat di Lanud tersebut. Namun, tidak akan menambah pesawat tempur yang sudah ada.
"Di Lanud ini sudah ada 18 unit pesawat tempur Hawk 100/200. Ini lebih dari satu skuadron dan lebih dari cukup untuk pengamanan udara NKRI. Ini sudah baik, tinggal peluru kendalinya saja yang perlu diperbaharui," kata Ryamizard.
Tak hanya membeli alat penangkis udara, Kemhan juga akan akan membangun 1.000 rumah dinas bagi personel TNI AU yang bertugas di Lanud Supadio, Pontianak dari total kebutuhan 1.841 unit rumah dinas.
"Paling tidak, 1.000 rumah dulu lah yang kita bangun dari kebutuhan 1.841 unit," katanya.
Saat ini, kata dia, baru 471 rumah dari total kebutuhan rumah untuk prajurit TNI Angkatan Udara.
Danlanud Supadio Marsekal Pertama Tatang Haryansyah, memaparkan tentang kekurangan yang ada di Lanud Supadio, seperti parkir pesawat yang perlu diperluas dan runwaynya yang perlu diperpanjang.
"Saat ini, di Lanud Supadio hanya cukup memarkir empat pesawat Hercules. Idealnya, bisa 10 unit pesawat Hercules," kata Tatang.
Selain itu, Tatang juga menjelaskan kekurangan bagi rumah-rumah dinas prajurit, yang saat ini baru 471 unit dari total kebutuhan sebanyak 1.841 unit rumah.
(Antara)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
menambah alutsista alangkah baiknya di audit duluu senjata sudah di belli manpukah meriam anti serangan udara oerlicon tni au menembak jatuh f16 punya ke mampuan maneuver tinggi ?? beda pansir s1 greehoon sudah terbukti battle prove di perang suriah
BalasHapusMasa sih sudah terbukti.. minta bukti link beritanya dong biar lebih pasti. Jadi ga di anggap omong doang gitu. Link berbahasa arab atau cyrlic juga ga pa2 yang penting membuktikan ucapan anda.
BalasHapusMasa sih sudah terbukti.. minta bukti link beritanya dong biar lebih pasti. Jadi ga di anggap omong doang gitu. Link berbahasa arab atau cyrlic juga ga pa2 yang penting membuktikan ucapan anda.
BalasHapusMuarif bayhaqi
BalasHapusJelas kelihatan fan boy barangan buatan russia.
rudal pansir s1 greehoon senjata ajaip , tahun 2014 lqnpau jet tempur f16 block 50 turki memasuki damakus rontok di tembak jatuh rudal pantsir s1 . dan baru bukan kemaren apache longbow arap Saudi rontok di yaman cuma jarang masuk Koran broo hehe...
HapusGet ur facts right bro. Bukan pesawat F16 yg dtembak jatuh tapi pesawat RF4E. Bukan d Damascus tp d perairan Latakia.. Byk lg sistem pertahanan udara yg telah terbukti wujud dalam pasaran. Btw pihak russia tidak terkenal dgn after sales service mereka. Weve learned the hard way with our mig29s. Ya. Aku forumer dari malaysia.
BalasHapusGet ur facts right bro. Bukan pesawat F16 yg dtembak jatuh tapi pesawat RF4E. Bukan d Damascus tp d perairan Latakia.. Byk lg sistem pertahanan udara yg telah terbukti wujud dalam pasaran. Btw pihak russia tidak terkenal dgn after sales service mereka. Weve learned the hard way with our mig29s. Ya. Aku forumer dari malaysia.
BalasHapusTNI harus sudah mulai akuisisi mid to long range air defence missile.....skyshield itu short range dan jika sudah beraksi berarti musuh telah masuk ke jantung pertahanan RI.....
BalasHapus