05 Januari 2016

Panglima Siapkan Batalyon Kavaleri di Ambon

05 Januari 2016

Detasemen Kavaleri 5 akan ditingkatkan menjadi Batalyon Kavaleri (photo : CNN)

AMBON – Sebelum bertolak dari Kota Ambon menuju Pulau Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, kemarin meninjau tiga satuan prajurit dalam rangka mendengarkan secara langsung kehidupan serta kebutuhan prajurit TNI di Ambon.

Satuan-satuan yang dikunjungi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta rombongan adalah Detasemen Kavaleri 5/Birgus Latro Cakti (Denkav 5/BLC) yang kantornya berada satu kompleks dengan Cagar Budaya Benteng Victoria. Denkav 5/BLC sebagai satuan setingkat Detasemen, dengan luas sekitar 6 hektar, didirikan pada tahun 2005, kemudian pada tahun 2011 mulai dilengkapi dengan sarana prasarananya.

Saat ini Denkav 5/BLC memiliki 4 unit panser Anoa, 12 unit Saracen dan 6 unit Ferret, kendaraan ini menjadi kekuatan utama dari Denkav 5/BLC.

“Denkav 5/BLC ini memang sebagai embrio yang nantinya akan dikembangkan menjadi Batalyon Kavaleri (Yonkav). Nantinya akan ada Kompi BS (Berdiri Sendiri) yang ada di Ternate. Pengembangan menjadi Yonkav juga akan dipertimbangkan pemindahan tempat yang lebih luas. Dan atas kepindahan tersebut, lokasi Denkav 5/BLC ini tetap dipertahankan sebagai cagar budaya,” ujar Panglima TNI didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nenny Gatot Nurmantyo, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo,.

“Kepindahan nanti dengan catatan, apabila tempat ini dijadikan mall atau tempat usaha atau perkantoran maka kita akan kembali ke sini. Tapi karena di sini sebagai tempat umum dan Cagar Budaya maka akan kita bantu,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Untuk diketahui, secara geografis, Maluku di bagian selatan berbatasan dengan Australia dan dibagian barat daya berbatasan dengan Timor Leste. Pembangunan Batalyon Kavaleri ini tentu saja membuat negara tetangga itu akan memperhitungkan kekuatan pertahanan Indonesia.

Pada kesempatan itu, Panglima TNI menyarankan agar tidak lagi mengoperasikan kendaraan Ferret dan Saracen. Menurutnya, kedua kendaraan tersebut cukup dipanasi secara rutin, sebab sudah tidak tersedia lagi sparepart-nya.

“Jadi sudah pas kalian tinggal di lokasi Cagar Budaya, karena kalian juga memelihara Kendaraan Tempur Cagar Budaya. Kepada para prajurit juga akan direncanakan pembangunan Rusunawa. Tercatat sebanyak 44 prajurit masih tinggal mengontrak diluar Markas,” ujar Panglima TNI.

(JPNN)

1 komentar:

  1. Bp Bupati Ambon kalau cerdik, TNI/Polri dibantu dg cara buatkan perumahan tingkat didaerah dg cara angsur atau bgmn dan baru disiapkan pasar/Mall karena para prajuri setiap bulan dpt gaji serta buang uang(utk keperluam rumah tangga) shg jadi pemukiman baru yg ramai

    BalasHapus