16 Mei 2016
Heli anti kapal selam AS565 MBe Panther (photos : Urielventis)
Walaupun sudah terdengar lama dan kontrak sudah dimulai pada 2014, ternyata Airbus Industries baru akan menyerahkan helikopter antikapal selam AS565 Panther untuk TNI AL pada akhir 2016.
Tidak main-main, TNI AL memesan varian AS565 MBe, yang merupakan varian navalized terbaru dan paling gahar dari keluarga Panther. Di dunia, TNI AL akan menjadi negara pertama yang menerima varian MBe, menyusul kemudian AL Meksiko. Setelah sekian lama, TNI AL akhirnya memiliki helikopter antikapal selam lagi.
AS565 MBe menawarkan mesin berdaya dorong lebih besar, yaitu Turbomeca Arriel 2N dengan daya 1.129shp lebih tinggi dari varian 2C yang digunakan Panther edisi sebelumnya. Penggunaan mesin berdaya besar memampukan AS565 MBe mengangkut beban lebih banyak 200 kg, menjadi 4,5 ton MTOW (Maximum Take Off & Weight). Lama terbangnya bisa mencapai 4 jam dalam kondisi ideal, dan sangat cocok untuk operasi dari korvet atau frigat.
AS365 Dauphin, cikal bakal AS565 MBe Panther (photo : Kaskus Militer)
Sebanyak 11 helikopter antikapal selam akan dibuat dalam bentuk kit seluruhnya di Perancis, termasuk 1 helikopter antikapal selam pertama akan dibuat dan diuji sistemnya, termasuk perangkat antikapal selam, di Marignane, Perancis. PT Dirgantara Indonesia sekadar merakit helikopter, yang dijadwalkan selesai dalam 3 tahun.
PTDI menggandeng Rotorcraft Service Group untuk membantu integrasi perangkat deteksi kapal selam yang dipilih, yaitu L-3 Ocean Systems DS-100 HELRAS (Helicopter Long-Range Active Sonar) dan konsol misinya. L-3 yang perusahaan Amerika merupakan jawara di bidang sensor.
Kokpit helikopter Panther (photo : Airbus)
HELRAS sendiri merupakan sonar celup (dipping sonar) yang bisa diturunkan AS565MBe sewaktu-waktu. RSG akan membuat konfigurasi dimana konsol misi dapat dilepas dengan cepat dan helikopter dapat dikonfigurasi ulang untuk misi lain, seperti SAR, angkut atau evakuasi medik.
Sementara untuk sistem senjata, helikopter antikapal selam AS565 MBe TNI AL diperkirakan akan dipasangi sistem peluncur torpedo ringan SUT Alliant/ Raytheon Mk46 atau Whitehead A244/S yang merupakan torpedo kapal perang TNI AL.
(Angkasa)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar