Pesawat
latih KT-1B dalam skema warna Jupiter Aerobatic Team. PT DI menyerahkan lima pesawat selama tahun 2012 (photo : Reska KN)
Pesawat Latih TNI AU Bertambah
Yogyakarta (ANTARA News) - Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, mendapat tambahan satu pesawat latih baru jenis KT-1B Wong Bee buatan Korea Selatan yang dirakit PT Dirgantara Indonesia, Bandung.
"Dengan
penambahan pesawat tersebut diharapkan program pembinaan penerbang TNI AU dapat
lebih baik," kata Komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto,
Marsekal Pertama TNI Abdul Muis, di Yogyakarta, Rabu.
Dengan
demikian, menurut dia, kebutuhan penerbang dapat terpenuhi secara ideal dan
berlanjut. Hal ini juga merupakan upaya pimpinan TNI AU dalam penyediaan sumber
daya manusia penerbang yang profesional dan andal dalam setiap pelaksanaan
tugas.
"Di
Sekolah Penerbang di sini, pesawat jenis itu dipakai sehari-hari untuk kegiatan
latih lanjut dan digunakan Jupiter Aerobatic Team (JAT) karena
keandalannya," katanya.
Ia
mengatakan kedatangan pesawat itu merupakan realisasi pemesanan pemerintah
Indonesia kepada pemerintah Korea Selatan dalam hal ini Korean Aerospace
Industries.
"Kedatangan
pesawat KT-1B itu merupakan tahap terakhir pada 2012. Pesawat itu diterbangkan
Komandan Skuadron Pendidikan102, Letnan Kolonel Penerbang Dedy Susanto, dari
perusahaan yang merakitnya PT Dirgantara Indonesia, Bandung," katanya.
Menurut dia,
sejak 2003 Korsel mengekspor pesawat KT-1B, yang merupakan modifikasi KT-1,
kepada TNI AU dan perakitannya dipercayakan kepada PT Dirgantara Indonesia.
Pesawat
KT-1B merupakan pesawat kecil dengan baling-baling bermesin turbo, cukup
lincah, dan bisa bermanuver dalam banyak formasi. Pesawat itu lebih besar dari
pesawat Maserati.
"Korsel
mengirimkan beberapa unit pesawat KT-1B ditambah komponennya ke Indonesia. Pada
2003 TNI AU telah mendapat tujuh pesawat, selanjutnya pada 2007 memperoleh lima
pesawat, dan pada 2012 mendapatkan lima pesawat," katanya.
Kalau jiwa inlander masih ada, tdk akan percaya kalu anak2 bangsa kita mampu membuat dan malahan percaya beli produk asing. Kapan jiwa Inlander hilang?. Jayalah NKRI KU...
BalasHapus