15 Januari 2016
KRI Dr Suharso 990 hospital ship (photo : Kaskus Militer)
The Defense Ministry is considering the purchase of new hospital ships for the Indonesian Navy (TNI AL) in order to boost the country’s preparedness in dealing with natural disaster.
“The Navy expressed a need [for hospital ships] and we are considering the proposal,” Indonesian Defense Minister Ryamizard Ryacudu said in Jakarta on Tuesday after the executive meeting with the military commander and the Air Force, the Navy, and the Army chiefs of staff.
The Navy Chief of Staff Admiral Ade Supandi told The Jakarta Post that the navy planned to purchase at least two hospital ships.
“There is still some discussion on the idea. However, it is clear that we will buy the ships from shipbuilder company PT PAL,” Ade said.
He believed that two ships would be enough to support the government’s humanitarian efforts in cases of disaster.
“We expect that the new hospital ships will be akin to KRI DR Soeharso-990, either the type or the size,” Ade said.
Joining the Navy’s fleet in 2003, KPR DR Soeharso is the only hospital ship in the country. With a length of 122 meters, KRI Dr Soeharso is a landing platform dock-type vessel. In an emergency situation the ship can accommodate 400 soldiers and 3,000 passengers. During the fire-induced haze disaster last year, the Indonesian Military (TNI) deployed KRI DR Soeharso to evacuate women and children affected by smoke.
(The Jakarta Post)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIndonesia di motory menhan pilhan partai begitu akgresif belanja besar besaran kapal non tempur kapal rumah sakit lumayan bisa bikin terseyum negeri sebelah ausi ...sebaliknya ausi sibuk bikin kapal induk dan kapal destroyer aegis .
BalasHapusPeranan sesebuah angkatan tentera bukanlah hanya untuk bertempur semata mata. Kapal2 diatas diperlukan bg operasi motw (military operation other then war) dan hadr (humanitarian and disaster relief). Ancaman utama Indonesia pun datangnya dari "musuh" tradisinya iaitu kami @ Malaysia.
HapusHaha....malaysia ....kuala lumpur mau banting tulang gimana tidak bisa menandingi negara besar sebelah ....bagus kuala lumpur supaya srawak aman aman sajaaa sungkem ama negeri tua brobudur ...sungkem sungkem ama brobudur itu akan lebih baik dari pada anti nusantara ...igat china siap terkam , kuala lumpur bisa apa kalau di terkam chino ??? Nusantara tidak meganggap kuala lumpur musuh , maan faat nya tidak ada ..buat apa bermusuhan ama negeri kutu kecek kecek lah .
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusEii.. Muarif.. kok pertanyaan saya di thread ah64-apache sampai sekarang ga dijelasin. Tolong dong jelasin maksud lapisan anti peluru untuk rotor yang anda bilang itu apa? Jelasin dong yg anda maksud apaa...materialnya apaan, cair,padat,gas atau apaaa... helikopter yg sudah pake apa aja.. jangan ngabuuur dooong, katanya ahli,palingpinterpalingngertipalinghebatsealamsemesta... masa ngaaabuuuuurrrrr.... :D
HapusBro Shed, apakah dia tidak ingat atau tidak tau atau tidak pernah dengar dengan bencana alam yang menimpa Indonesia selama dekade belakangan ini? Saya tidak tahu juga. kok bisa? Well, a troll always a troll. Semua tentang otot bukan otak. Kami sangat membutuhkan kapal seperti ini mengingat bencana alam yang terjadi di Mentawai, gempa Jogja, tsunami aceh ataupun yang lainnya. Melihat pengalaman di mentawai dimana tidak ada akses lain selain lewat laut, kapal ini sangatlah strategus dalam melaksanakan operasi selain perang. Selain kapal-kapal seperti ini kami juga butuh armada pengangkut strategis yang sayangnya saat ini sudah makin tua dan harusnya sudah diphase out (C-130 Hercules) masih digunakan sampai sekarang. Tapi hal ini tentusaja butuh proses yang panjang dan tentu saja tidak murah, kami harus lebih bersabar untuk itu.
BalasHapusOtakmu kebayakan jadi babi barat ...kapal rumah sakit yg ada ajaa dj tambat tahunan ....ancaman yata buat ke utuhan republik yata probaganda asing ...pencurian ikan penjarahan kekayaan alam di curi kruptor jadi petinghi negara bawak lari ke singapore ...tni kropos sana sini semua kapal combatan sudah menua lebih cilaka nkri 10 tahun dalam kendali kruptor barang alutsista rongsokan berharga milyaran sudah menuawai masalah jatuh kebakar ...biaya perawatan barang bekas besar .
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusApa yg dtahunya bro.. hujah bro muarif hanyalah koruptor, rosongan and ect. D Malaysia juga ramai seperti dia. Im used to it now..
HapusJust stop please...
HapusWell you need this kind of ships to conduct large military operations,any army cant fight without support ships first.
BalasHapusLack of support is what makes german and rome lost the war and become a losser.
HapusKalo jermannw rasa agak lebihbkompleks dari itu tapi secara mendasar memang supportnya jerman dlu ga dipikirin secara matang. Tidak seperti sekutu dan rusia yang sudah menggunakan truk untuk peralatan supportnya, almighty german di perang dunia 2 banyak yang masih mengandal kereta kuda. Selain itu gw sering mikirin gimana kalau dulu hitler ga bagi pasukannya yang ke Kaukasus dan Stalingrad, pasti jalan cerita sejarah akan berbeda. What an idiot, hanya gara2 pride hitler kehilangan front timur.
BalasHapussempat masuk di kapal ini pas singgah di kota saia,di dalemnya ada dua biji kapal kecil yg kaya buat mendarat di pantai angkut2 infantri gitu..
BalasHapusYang Makasar atau yang mana Bro? Saya iri sama Monologila. Saya blom memiliki pengaln buat masuk kapal Kelas Makasar... Selamatbya sudah pernah masuk
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus