21 April 2022
The Indonesian Consulate General in Cape Town and the Indonesian Embassy in Pretoria visited the Milkor Military equipment factory in Cape Town
The Indonesian Consulate General in Cape Town and the Indonesian Embassy in Pretoria visited the Milkor Military equipment factory in Cape Town.
Milkor developed the Unmanned Aerial Vehicle (UAV) engineering system, both Signal Intelligence (SIGINT) and Electronic Intelligence (ELINT).
As directed by the President of the Republic of Indonesia to start mass production of UAVs in 2022, Indonesia needs thousands of UAVs to monitor borders and various other applications.
Hopefully Indonesia can soon have the ability to produce UAVs on a large scale.
(Kemlu)
Ribuan drone, mantab
BalasHapusSemangat
BalasHapusWaduh pertamax
BalasHapusDefend id langsung mengebrak
BalasHapusSIGINT sama ELINT for Elang Hitam 1
BalasHapusNah, akhirnya melirik inhan Afsel. Pak Menhan, mana tahu gandiwa diteruskan, Rooivalk Afsel bisa opsi untuk join
BalasHapusAfsel bagus, jauh dari konflik
HapusTerkabul doa para cantrikwatiku... 🤩🤩
HapusDoane poro cantrikwati niku Ming sepele Mbah. ....THR e cair njur bakdo riyoyo diampili arto geh cekel-cekel
HapusBukan halangan lagi kalo top 50 dunia kalo gencar kerja sama terus, ketimbang sebelah cuma bisa bual,bual,kaji,dan sembang
BalasHapusTambah serem Indonesia kalau bisa dapat ilmunya, sebelah masih diam di dalam tempurung 😂🤣😂🤣
BalasHapushttps://youtu.be/cDnENrzH3JU
BalasHapusAmerika, Inggris dan Kanada walk out dari G20, Indonesia santai.
Jangan mau diatur oleh bandit bandit dunia. URAA.🇷🇺🇲🇨🇷🇺🇲🇨
Ben Waee
Hapushttps://youtu.be/YiTdisUMC4g
BalasHapus3 negara walk out dari G20, ini tanggapan Sri Mulyani.
Amerika dan sekutunya yang gila perang sedang bunuh diri. URAA 🇮🇩🇷🇺🇮🇩🇷🇺
Mau tanya UAV tampal stiker versi Donald duck bila mau terbang ya guys....?
BalasHapusTempohari membual kata OKTOBER 2020... WKWKKWKWKWKW
Ada link MALE UCAV IAe BLACK EAGLE tampal sticker...
HapusN uav mana yg ditambah sticker
KALAU MAU MATI bilang purr... Atau aku kasih saran MANDING kau berdiri kat jalan train saja
Oktober sampai april khan belum 1 tahun...kalau maharogol khan sudah bertahun tahu padahal tinggal nyontoh saja masih salah potong....gimana kalau bikin rancangan sendiri...sampai abang jamil mampus gak akan jadi...
HapusYang pasti tak cem KD merajalela sampai 11 tahun gk cecah2 air ngoahahaha
Hapushttps://youtu.be/zSm8WdLs6eY
BalasHapusKendaraan tempur dan senjata kiriman Amerika, Eropa, dikuasai pasukan Checnya
American, European delivery of combat vehicles and weapons in the possession of the Chechen forces
Continue demilitarizing Ukraine save citizens. URAA 🇷🇺🇮🇩
KUALA LUMPUR : Kapal tempur pesisir pantai (LCS) pertama milik Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM), LCS Maharaja Lela dijangka ditauliahkan pada 2021, kata Panglima Tentera Laut, Laksamana Datuk Mohd Reza Mohd Sany.
BalasHapus======
ditauliahkan pada 2021, maka sekarang sudah jadi.
😂😂😂😂😂😂😂
“Lagi dua tahun, yang lain akan diterima dan ditauliahkan secara berperingkat selepas itu,“ katanya ketika ditanya berkenaan perkembangan LCS selepas menghadiri program Derma Darah sempena sambutan Hari TLDM Ke-85 di Kem Kementah di sini, hari ini.
BalasHapus😂😂😂😂😂
Ntarsok..ntarsok..ntarsok...lha kok koyok nyemayani arek cilik yo om PS xaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxa luweh kebacut maneh seng d semayani manggut2 wae xaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxa
HapusIyo, koyo njenengan yen wayahe maringi duit jajan...😂😂
Hapus😂😂😂😂
Bisnis.com, JAKARTA -- Serangan rudal presisi milik Rusia menewaskan 40 orang tentara Ukraina serta menghancurkan 7 peralatan militer di daerah Novovorontsovka dan Kislevka.
BalasHapusSementara itu, penerbangan operasional-taktis Angkatan Udara Rusia menghantam setidaknya 73 fasilitas militer Ukraina pada malam hari.
Fasilitas militer yang dihantam antara lain 4 pos komando, 57 tempat akumulasi tenaga kerja dan peralatan militer Ukraina, 7 benteng dan 4 depot amunisi Ukraina.
Baca Juga : Perang Rusia Vs Ukraina: Serang Donbas, Rusia Turunkan 20.000 Tentara Bayaran dari Suriah dan Libya
“Sebagai akibat dari serangan itu, 6 tank, 9 kendaraan lapis baja dan baterai howitzer Msta-B 152-mm juga hancur,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu (20/4/2022).
Sementara itu, Igor menyebut bahwa pasukan roket dan artileri Rusia telah menyerang 1.053 objek infrastruktur militer Ukraina. Akibat serangan ini 31 pos komando, 6 gudang bahan bakar dan pelumas, 910 benteng dan area konsentrasi tenaga musuh, serta 106 posisi tembakan artileri dihancurkan.
Di sisi lain, sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh 6 kendaraan udara tak berawak Ukraina di atas pemukiman Podvysokoye, Chistovodovka, Yakovenkovo, Pokrovskoe. “Di daerah Donetsk dan Skilevatoe, dua rudal taktis Tochka-U ditembak jatuh di udara,” imbuhnya.
Baca Juga : China Ungkapkan Penguatan Kerja Sama dengan Rusia
Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 140 pesawat, 496 kendaraan udara tak berawak, 253 sistem rudal anti-pesawat, 2.388 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 256 peluncur roket ganda, 1.029 senjata artileri lapangan dan mortir, serta sebagai 2.232 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.
Bisnis.com, JAKARTA - A Russian precision missile attack killed 40 Ukrainian soldiers and destroyed 7 military equipment in the Novovorontsovka and Kislevka areas.
HapusMeanwhile, Russian Air Force operational-tactical flights hit at least 73 Ukrainian military facilities during the night.
The military facilities that were hit included 4 command posts, 57 places for accumulation of Ukrainian military personnel and equipment, 7 forts and 4 Ukrainian ammunition depots.
Also read: Russia Vs Ukraine War: Attacking Donbas, Russia Drops 20,000 Mercenaries from Syria and Libya
"As a result of the attack, 6 tanks, 9 armored vehicles and a battery of the Msta-B 152-mm howitzer were also destroyed," said Russian Defense Ministry spokesman Major General Igor Konashenkov, Wednesday (20/4/2022).
Meanwhile, Igor said that Russian rocket and artillery troops had attacked 1,053 objects of Ukrainian military infrastructure. As a result of this attack 31 command posts, 6 fuel and lubricant stores, 910 forts and areas of concentration of enemy forces, as well as 106 artillery fire positions were destroyed.
On the other hand, Russian air defense systems shot down 6 Ukrainian unmanned aerial vehicles over the settlements of Podvysokoye, Chistovodovka, Yakovenkovo, Pokrovskoe. "In the Donetsk and Skilevatoe areas, two Tochka-U tactical missiles were shot down in the air," he added.
Also Read: China Reveals Strengthening Cooperation With Russia
In total, since the beginning of special military operations, 140 aircraft, 496 unmanned aerial vehicles, 253 anti-aircraft missile systems, 2,388 tanks and other armored fighting vehicles, 256 multiple rocket launchers, 1,029 field artillery and mortar guns, as well as 2,232 units Ukrainian special military vehicles were destroyed.
In total, since the beginning of special military operations,
Hapus140 aircraft,
496 unmanned aerial vehicles,
253 anti-aircraft missile systems,
2,388 tanks and other armored fighting vehicles,
256 multiple rocket launchers,
1,029 field artillery and mortar guns, as well as
2,232 units Ukrainian special military vehicles were destroyed.
Continue demilitarizing Ukraine save citizens. URAA 🇷🇺🇮🇩🇷🇺🇮🇩
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20220420/19/1525028/rusia-gempur-ukraina-1053-fasilitas-militer-hancur-40-tentara-gugur
Hapushttps://international.sindonews.com/newsread/747833/41/rusia-hancurkan-pabrik-rudal-balistik-tochka-u-ukraina-1650362684.
BalasHapusMantab.🇷🇺🇮🇩
A MOSKOW - Militer Rusia menghancurkan pabrik militer yang digunakan untuk memperbaiki hulu ledak rudal balistik Tochka-U. Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengumumkan hal itu pada Senin (18/4/2022). Fasilitas itu terletak di kota Dnepr, Ukraina tenggara, yang sebelumnya dikenal sebagai Dnepropetrovsk. Baca juga: Erdogan: Krisis Ukraina Tunjukkan Nilai Penting Turki bagi Barat Rudal balistik taktis Tochka-U buatan Soviet telah banyak digunakan pasukan Ukraina dalam konflik dengan Rusia. Baca juga: Rusia Hancurkan Gudang Besar Senjata AS dan Eropa di Ukraina Sistem rudal ini bisa dibilang sebagai senjata dengan jangkauan terjauh yang dimiliki Kiev, dengan jangkauan maksimum 120 km. Unit rudal dapat dilengkapi dengan berbagai hulu ledak, termasuk bom cluster. Baca juga: Putin Ledek Barat: Sanksi Ekonomi terhadap Rusia Gagal Rudal jenis ini telah terlibat dalam beberapa insiden korban massal selama konflik, menurut Moskow. Pada 14 Maret, Tochka-U diluncurkan di Donetsk, ibu kota Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memisahkan diri. Rudal yang membawa hulu ledak munisi tandan, dicegat pasukan DPR, namun beberapa bagian bahan peledaknya menghantam kota, menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai 36 warga sipil. Insiden lain yang melibatkan Tochka-U terjadi di kota Kramatorsk yang dikuasai Kiev pada 8 April. Satu rudal lagi dikatakan sarat dengan hulu ledak munisi tandan menghantam stasiun kereta api lokal yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dari zona perang. Serangan itu menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan terluka. Sementara Ukraina dengan cepat menyalahkan Moskow atas serangan itu, Moskow dengan tegas membantah terlibat, menyebut serangan itu sebagai tindakan "barbarisme" oleh pasukan Kiev. Militer Rusia menunjukkan jenis rudal ini telah dipensiunkan dari penggunaan aktif dan mencap tuduhan itu sebagai, “Provokasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kenyataan.” Rusia menambahkan bahwa Tochka-U hanya digunakan pihak Ukraina selama konflik saat ini. Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk. Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina. Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
HapusMOSCOW - The Russian military destroyed a military factory used to repair the warheads of the Tochka-U ballistic missile. The spokesman for the Russian Ministry of Defense (Kemhan) Major General Igor Konashenkov announced this on Monday (18/4/2022). The facility is located in the southeastern Ukrainian city of Dnepr, formerly known as Dnepropetrovsk. Read also: Erdogan: Ukraine crisis shows Turkey's importance to the West The Soviet-made Tochka-U tactical ballistic missile has been widely used by Ukrainian forces in the conflict with Russia. Also read: Russia Destroys Huge US and European Armory in Ukraine This missile system is arguably the longest-range weapon in Kiev, with a maximum range of 120 km. Missile units can be equipped with a variety of warheads, including cluster bombs. Read also: Putin Ledek Barat: Economic Sanctions on Russia Failed Missiles of this type have been implicated in several incidents of mass casualties during the conflict, according to Moscow. On March 14, Tochka-U was launched in Donetsk, the capital of the breakaway Donetsk People's Republic (DPR). The missile, which was carrying cluster munition warheads, was intercepted by DPR forces, but parts of its explosives hit the city, killing more than 20 people and wounding 36 civilians. Another incident involving Tochka-U occurred in the Kiev-held city of Kramatorsk on April 8. Another missile said to be loaded with a cluster munition warhead hit a local train station used to evacuate civilians from the war zone. The attack left dozens of civilians dead and injured.
HapusContinue demilitarizing Ukraine save citizens. URAA 🇷🇺🇲🇨🇷🇺🇲🇨
Geng INDON marah pula... Betul la tempohari klaim konon uav Donald duck uji terbang OKTOBER 2020... Sekarang sudah tahun 2022 woiiii....
BalasHapusMasih tak terbang terbang lagi.... Wkwkkwkwkwkw
Geng Malons marah pula... Betul la tempohari klaim konon jet pejuang PTM6 uji terbang OKTOBER 2010... Sekarang sudah tahun 2022 woiiii....
HapusMasih tak terbang terbang lagi.... Wkwkkwkwkwkw
Ini lho yang menyenangkan :
BalasHapusIndonesia needs thousands of UAVs to monitor borders and various other applications.
Woi, thousands / ribuan lho.
Andai setiap batalyon infanteri AD butuh 4 unit, kemarin dulu ada seorang dari AD yang bilang kita ada 300 batalyon untuk infanteri AD itu saja sudah 1200 unit uav. belum marinir, belum kopasgat, belum brimob. Bisa menyentuh angka 2000 uav lho.
Need... And reality.... Wkwkwk
HapusXaaxxaxaxaxaxaxaxaxa paaannnaaaassss poor padahal masih akan lho xaxaxaxaxaxaxaxaxaxa nih poor🍌🍌🍌🍌😂😂🤣🤣😛😛😛
HapusLah, sape panas, senyum jer lawak,.. Akan pon kena buat tulisan... Wkwkwk
HapusKalo tak panas ngapain kau komen Pur kW, diem ke kalau tak panas wkwkwkk
Hapusmenhan gempur sibuk buat bantahan tuk china jd tak sempat shopping2 ke luar negara,, kedekut!
HapusSUDAH BANYAK DRONE BUATAN RI BAHKAN SALAH SATU YANG PERTAMA GUNAKAN MESKI BUKAN UTAMA SEPERTI AMERIKA ATAU EROPA DIGUNAKAN UNTUK NON MILITER SEKARANG ADA BLACK HAWK ,WULUNG , DSB LUPA LAGI YANG DRONE ASLI RI .
BalasHapusANEH JIKA DISEBUT BELUM MAMPU ATAU ADA OLEH PERSONIL SEKARANG SHG DIAKALI , KECUALI JIKA DESIGN ATAU SISTEM KENDALINYA BETUL SELALU BERUBAH OLEH PERKEMBANGAN SISKENDAL..
Banyak Teman banyak ilmu apalagi buat membangun Industri Pertahanan dalam negeri,, LANJUTKEN!
BalasHapusYen Mbah Gono genah setuju: "MILKOR☝️"......Milih Koloran Wae, Ben gampang le nyopot 😁😁😁
BalasHapusKebutuhan UAV UCAV dalam skala besar adalah sebuah keniscayaaan era modern
BalasHapus