29 September 2017

Pesawat Rancangan BJ Habibie R80 Siap Diproduksi Massal di 2024

29 September 2017


Miniatur Pesawat Terbang R80 yang dipamerkan pada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Habibie Festival 2017 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat (photo : Kompas)

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Regio Aviasi Industri menyatakan siap memproduksi massal pesawat rancangan Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie pada tahun 2024 mendatang.

Adapun PT Regio Aviasi Industri merupakan perusahaan bentukan BJ Habibie bersama dengan putranya, Ilham Habibie.

Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri (RAI), Agung Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya telah menyelesaikan tahapan desain awal pesawat R80 yang mampu mengangkut 80 penumpang.

"Kami saat ini sudah menyelesaikan tahap preliminary design, dan sedang mempersiapkan tahap selanjutnya yang kami sebut dengan full scale development, atau pengembangan skala penuh," ujar Agung di Kediaman BJ Habibie, Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Agung menjelaskan, tahapan pengembangan skala penuh adalah dengan membuat pesawat ukuran sesungguhnya, hal ini dilakukan agar bisa dilaksanakan pengujian secara langsung baik di darat maupun udara.

"Kami membuat pesawat dalam skala sesungguhnya, untuk diuji secara langsung. Kami merencanakan membuat empat pesawat, dua untuk diterbangkan, dan dua pesawat untuk diuji di darat," jelasnya.

Agung menjelaskan, setelah pengembangan prototype selesai, pesawat rancangan BJ Habibie akan memasuki tahapan untuk mendapatkan sertifikat dari Kementerian Perhubungan dan kemudian bisa diproduksi massal.

Menurutnya, jika telah berhasil diproduksi massal pada tahun 2024, maka tahun berikutnya pesawat R80 sudah dijual kepada pasar di 2025 mendatang.

"Pengembangan butuh kira-kira 6 tahun, untuk terbang sampai dilanjutkan dengan pengujian dua tahun untuk entry service, artinya kami sudah bisa mulai jualan 2025," papar Agung.

Namun demikian, Agung menegaskan, pada tahap awal RAI akan bekerja sama dengan akan PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) sebelum fasilitas produksi milik RAI berhasil dibangun di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Jawa Barat.

"Itu planning kami Prototype dibuat sampai assembly di PTDI. Kalau Kertajati siap ya produksinya sudah bisa di Kertajati. Kalau belum siap di PTDI sampai flight test selesai," jelasnya.

Hingga saat ini sudah ada beberapa maskapau dalam negeri yang menyatakan minatnya untuk menggunakan pesawat R80 rancangan BJ Habibie.

Adapun maskapai tersebut, antara lain Kalstar, Nam Air, Trigana Air, dan Aviastar hingga 155 unit. "Ada empat, belum ada yang baru. Masih empat itu, untuk 155 unit pesawat," pungkas Agung.

(Kompas)

4 komentar:

  1. Kawan" jangan lupa ya nanti malem nonton TV One jam 21.30.. 'Pengkhianatan G 30 S/PKI'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika ada yg ingin cabut tap MPRS no 25 tahun 1966 kita gebuk.

      Hapus
  2. 2025 eh bujet..balapan ama su 35 haha!

    BalasHapus
  3. Waduh IFX jg thn 2024 bakal terbang jg nich
    Tahniah indonesia

    BalasHapus