15 September 2017

Puspenerbad Tambah Dua Heli Tempur Skadron 13

15 September 2017


Helikopter Bell 412 TNI AD (photo : Paradigma Bangsa)

TANJUNG REDEB - Skadron 13/Serbu yang bermarkas di Bandar Udara Internasional Kalimarau, Kabupaten Berau segera mendapat tambahan armada baru. Dua helikopter tempur jenis BELL 412 bakal mendarat pada Oktober 2017.

Adanya tambahan dua unit helikopter secara keseluruhan saat ini ada lima unit pesawat tempur di Skadron 13/Serbu Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenad). Penambahan alutsista ini didatangkan untuk mendukung kekuatan pengamanan di Kaltim.

Sesuai spesifikasinya, helikopter jenis BELL 412 memiliki kemampuan bisa membawa satu personel regu beserta kelengkapan perang. Jenis helikopter ini juga ideal difungsikan sebagai armada tempur TNI AD.

“Untuk tanggal pastinya dua unit BELL 412 tersebut kemungkinan sudah mendarat di atas tanggal 5 Oktober ini. Dan ini merupakan bukti nyata, kalau Skadron kita benar-benar memiliki kekuatan tempur yang luar biasa,” ungkap Dandim 0902/Trd, Letkol Rony Nuswantoro Hadi kepada Koran Kaltim, Rabu (13/9) di ruang kerjanya.

Skadron 13/Serbu sudah beroperasi sejak semester I tahun 2016 lalu. Sejak diresmikan, Skadron 13/Serbu dilengkapi tiga unit helikopter yang didukung 312 prajurit TNI AD. Skadron ini diresmikan pada 25Agustus 2016.

Sejak diresmikan, hingga kini sudah terjadi penambahan kelengkapan. Skadron Puspenad membangun fasilitas sendiri. Saat ini sudah ada perkantoran, mess prajurit, hanggar dan sekarang akan membangun perumahan.

Karena personil yang akan menempati pangkalan ini cukup banyak, termasuk teknisi helikopter, teknisi persenjataan dan lain sebagainya.

Satuan Skadron ini menyerupai Batalyon atau memiliki satuan sendiri, namun untuk personel yang ditempatkan hanya sepertiga dari jumlah personel batalyon.

Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman, Mayjen Johny Lumban Tobing saat meresmikan satuan tempur udara ini menyatakan standar armada yang dimiliki nantinya sekitar 32 unit.

Tapi, Rony mengaku untuk kepastian unit alutsista skadron secara keseluruhan sejauh ini masih terus diperhitungkan hingga mencapai jumlah ideal.

“Berapa banyak personel yang ada, saya tidak mengetahui jelas, Skadron kan memiliki komandan sendiri. Kami juga belum tahu jumlah helikopter yang akan di tempatkan di sini (Berau), yang jelas ada jenis helikopter Bell yang nantinya akan datang terlebih dahulu,” pungkasnya.

Sedianya dua alutsista tambahan untuk Skadron 13/Serbu sudah tiba pada Juli lalu. Kedatangannya tertunda lantaran diperbantukan untuk mendukung kekuatan TNI AD pada peringatan HUT TNI yang dipusatkan di Banten.

Jika melihat fungsi jenis helikopter yang akan tiba, pastinya untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Tapi dengan kondisi saat ini, helikopter akan difokuskan untuk mendukung pergerakan pasukan pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia di Kaltim.

(Koran Kaltim)

20 komentar:

  1. It took One year to delivered 5 helicopters from total 32 units.

    Dats good. Keep it up TNI AD.

    BalasHapus
  2. Bukannya bell 412 hely angkut...kalo tempur harusnya apache ato mil mi 35

    BalasHapus
    Balasan
    1. NBell 412 can be categorized as assault helos / heli serbu.

      Hapus
    2. Heli serbu harusnya ada pilon untuk roket dan machine gun...kalo 412 kan tambahan di pintu untuk senjatanya

      Hapus
    3. Ya tinggal ditambahin toh, sama diinstal kendali penembakan didashboard helinya.

      Itu liat aja heli uh-1y punya marinir amrik

      Hapus
    4. Hampir mirip dg matra darat..ada kavaleri dan infantri mekanis, pengelompokan heli jg sama, ada ska.serang (apache, tiger dll) dan ska.serbu (lazimnya heli angkut yang dipersenjatai)

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    6. @smiling...kenyataannya kan cuman ditambahi doorgun aja bang...gak dikendalikan dari dashboard

      Hapus
    7. Don't be confused between assault and attack helos.

      Hapus
    8. Soalnya heli nbell-412 ini dioptimalkaan utk droping logistik&pergeseran pasukan...kalo yang nenteng roket/gun pod disitu masih ada fennec dan nbo-105.

      Hapus
    9. 412 cukuplah di tempel m134d kan cuman buat mobut,pengawal kan mi35 Apache fannec
      Yang penting perlengkapan militer di pasang,mimika flir lah,...
      Jangan heli sipil di cat militer,. Hihihihi

      Hapus
    10. gini aja dech jelasinnnya ke om ruly, moga2 bisa mengerti yach.

      buat semua heli yg bersenjata berat/ringan maka disebut heli tempur.

      krn gak semua negara bisa beli sperti heli serang apache, contohnya negara tetangga deket

      maka buat mrk, klasifikasi heli serangnya yach heli apa aja yg mereka punya asal bisa di pasangain perangkat senjata trs bisa nembak

      dron aja asal bisa bawa bom, maka bisa disebut dron tempur.

      dikita heli 412 diklasifikasikan sbg heli utility & gunship(serbu)
      utility itu bisa macem2, angkut pasukan, howitzer bahkan motor kalo mao haha!

      kebetulan heli ini masuk dlm skadron serbu. krn tni ad gak punya skadron khusus heli angkut/vvip macam di tni au, apalagi aks macam di perbal haha!

      Hapus
  3. Analisa tni bagus, terus beli alutsista, ancaman global 10 tahun kedepan semakin g menentu, asean sdh tdk mampu memberi jaminan keamanan anggotanya, karena tidak ada kawan yg abadi.

    BalasHapus
  4. Semoga kita bisa buat sendiri swnjata gutling gun...penting ini..utk darat,air,udara..walaupun baru 3 laras..walupun juga baru bisa manual..penguasan ini meliputi sistem dan laras..ntah bisa buat larasnya atau belum?..

    BalasHapus
  5. simak 412 dalam lancab 2017,

    https://www.youtube.com/watch?v=fFv5eVpp71Q

    heli 412 di tni ad, masuk dalam klasifikasi utility(serba guna)& gunship : bisa angkut pasukan,howitzer 76mm & serbu.

    sepadan di darat&diudara
    heli 412: anoa2
    mi35: bmp3f
    bolkow: scorpion
    fennec: amx13
    apache: leo 2ri


    minigun tni: https://www.youtube.com/watch?v=n3CN2SRGv9k
    https://www.youtube.com/watch?v=-Tr3TtI1C0k

    BalasHapus
  6. NightHunter Russian Heli gak jadi diakuisi sekalian mas ? Biar komplit sisan

    BalasHapus
  7. NightHunter Russian Heli gak jadi diakuisi sekalian mas ? Biar komplit sisan

    BalasHapus