03 Agustus 2018

Skadron Udara 1 Latihan Tempur di Lanud Manuhua, Biak

03 Agustus 2018

Pesawat Hawk Skadron Udara 1 yang mengikuti latihan di Biak (photo : TribunNews)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Satu Flight Pesawat Hawk 100/200, di bawah pimpinan Komandan Skadron Udara (Danskadud) 1 Elang Khatulistiwa Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, Letkol Pnb Supriyanto, mengikuti latihan tempur di Lanud Manuhua, Biak.

Latihan yang bertajuk Cakra dan Kilat D-18 tersebut, berlangsung sejak 30 Juli 2018 dan berlagsung sepekan. Dua latihan tersebut di bawah arahan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) IV, yang dipimpin langsung oleh Marsekal Pertama (Marsma) TNI Jorry Soleman Koloay.

Dua latihan di Lanud Manuhu tersebut, digabungkan oleh Latihan Elang Jelajah, yang merupakan latihan rutin para penerbang Skadron 1 Elang Khatulistiwa Lanud Supadio. Letkol Pnb Supriyanto dan pasukannya, bertolak dari Lanud Supadio pada Senin (30/7) dan dilepas secara langsung oleh Komandan Lanud (Danlanud) Supadio, Marsma TNI Minggit Tribowo.

“Kita menggabungkan latihan rutin dengan dua latihan tempur bersama Kosekhanudnas IV Biak. Tujuannya adalah melatih kesiapsiagaan dan kemampuan unsur Hanud TNI AU dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia,” kata Danskadron 1.

Untuk menyukseskan tiga latihan tersebut, satu Flight Pesawat Hawk 100/200 harus menempuh penerbangan dengan rute Lanud Supadio Pontianak, kemudian ke Lanud Dhomber Balikpapan, lalu ke Lanud Sam Ratunglangi Manado, Lanud Pattimura Ambon, hingga landing di Lanud Manuhua Biak.


Pesawat Hawk Skadron Udara 1 yang mengikuti latihan di Biak (photo : TNI AU)

Adapun rangkaian 3 latihan tersebut, diskenariokan dengan berbagai formasi tempur yang didukung berbagai unsur-unsur alutsista utama TNI AU. Di antaranya adalah satu Flight Pesawat Hawk 100/200 dari Skadron 1, pesawat angkut Herkules C-130 dari Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Didukung pula dengan unsur radar jajaran Kosekhanudnas IV, MCC Bandara Manuhua Biak, Batalton Komandao (Yonko) 468 Paskhas.

“Dengan latihan ini, diharapkan para penerbang bisa menyiapkan dan mengoperasikan pesawat tempur taktis, baik untuk operasi lawan udara ofensif, operasi pertahanan udara, dan operasi dukungan udara sesuai Tupoksi Skadud 1. Yaitu meningkatkan kemampuan operasional Skadud 1 dan menambah pengalaman terbang bagi penerbang tempur dalam melaksanakan terbang navigasi jarak jauh dari satu tempat ke area lain,” papar Letkol Pnb Supriyanto.

Danlanud Supadio, Marsma TNI Minggit, saat melepas peserta latihan menyatakan, latihan tersebut merupakan rangkaian latihan pertahanan udara di Kosekhanudnas IV, sebagai bagian dari kegiatan rutin para penerbang Skadud 1.

“Saya berharap, semua unsur bisa meningkatkan komunikasi, kerjasama, dan koordinasi yang baik, sehingga memaksimalkan pencapaian target yang tepat, dan memperhatikan keselamatan, bagi semua unsur yang terlibat dalam latihan,” ujar Danlanud.

Dengan latihan tersebut, lanjut Danlanud, diharapkan dapat meningkatkan profesional dan kesiapsiagaan seluruh unsur pertahanan udara, sehingga terwujud sistem pengamatan dan penangkalan yang handal terhadap setiap bentuk ancaman di wilayah udara nasional.

“Laksanakan tugas sesuai dengan SOP masing-masing, sehingga tugas-tugas yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, dan kembali ke home base Skadron 1 dengan selamat,” pungkasnya.

22 komentar:

  1. Wuiihh..

    Jauh bener ini Hawk latihannya..😁
    Yang habis MRO di skatek Malang itu ya..? Saluuuuut...😎

    BalasHapus
  2. Mumet ndaseee, latihan be ora mmandeg-mandeg 😁

    BalasHapus
  3. zsstt, abis dr biak ke jayapura, begh byk bner kapal induk eh pom bengsinnyeh haha!😊😊😊

    BalasHapus
  4. Coba masuk ke google, ketik latihan "TNI AU 2017 atau 2018" nanti bakalan keluar semua berita2 latihan pespur TNI yang pernah saya buat summarynya dulu disini kalau disitu keliatan minimal setiap 2 minggu sekali ada saja yang terbang antara Hawk, Sukhoi, F16, Sutuc dan TA50, bahkan ada yg satu minggu isinya 3 kali event latihan... edun bener.. dari situ sudah keliatan banyaknya budget yang dikeluarkan untuk melangsungkan latihan.

    Simplenya gini deh.. beli mobil toyo*a apan*a seharga Rp 125 juta... harga bensin Rp 6500 liter dan tiap bulan ngisi kurleb 100 liter alias Rp 650rb.. artinya pemerintah harus punya uang sebanyak 0.5 percent per pesawat hanya untuk bensin tiap bulan... belum termasuk cost maintenance dan pilot.. imho

    Kunci keberhasilan suatu angkatan bersenjata bukan hanya bisa beli pesawat tempur dan alutsista tetapi jam terbang latihan dan kemampuan manage kelangsungan hidup pesawat itu yang utama. Makin banyak terbang, Makin kenal kemampuan pesawat --> SKILL TINGGI

    Kalau pesawatnya banyakan diem digarasi ya gak tau deh skill pilotnya kayak apa ?
    :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan kekinian mas ≠> simulator..

      Qiqiqiqi 😁

      Hapus
    2. sssttt....
      Bung PS ntar ada yg tersinggung lagi gegara LATIHAN dalam SIMULATOR seperti main game di laptop

      Xixixixixi

      Hapus
    3. Bung super tapi ada yang bilang pesawat tniau tak boleh terbang terlalu sering karena tak ada bbm.

      Nyatanya TNIAU latihan terus berturut turut sepanjang tahun.

      Salut buat TNI

      Hapus
    4. Ssst....Om PS ntar ada yg baper xixixi....baper kerana trauma cuma 4 yg bisa terbang je wkwkwk

      Hapus
  5. hebat sekali si hawk.. padahal usianya lebih tua dari MIG-29 dan MKM milik askar bersarong, Namun kesiapannya masih tinggi.. tahniah TNI..!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ni barang kenyang vs si Classic Hornet, baik dilatihan dog fight maupun (nyaris) dog fight beneran..😎

      Hapus
    2. Padahal ini hawk sudah riwa-riwi PP dari barat ke timur. Tapi selalu strong...
      Beda sama tetangga jaguh yg diam terus selalu di lap lap sahaja tapi tak boleh terbang karena rosak.

      Begitu mau dipakai terbang malah juru terbangnya yg terbang duluan meninggalkan mkm, melesat kat hanggar

      Kahkahkah

      Hapus
    3. Essen @ xixixi....Terbaik Essen

      Hapus
  6. Jet pelatih Hawk ini masih merupakan aset yang dapat diandalkan di sebagian besar angkatan udara di dunia.

    BalasHapus
  7. Hawk indo masih segar sementara yg di sebelah sudah lapuk...xixiiixiiii

    BalasHapus
  8. Sudah 4 tahun pak jokowi jadi panglima tertinggi belli pistol juga enggak apa lagi kapal penjelajah gagal total broo .solusi solusion gantipresident2019 .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lek aku Endi AE seng dadi presiden Rapoport
      Seng pending amanah
      Mengutamakan ke pentungan bangsa daripada diri sendiri dan golongan

      Hapus
    2. Kena Rok !
      Maksud loe apa anjing....

      Hapus
    3. Jangan marah dulu bang essen...ken arok kan nanya kenapa bapak yg itu tak kunjung dibeliin "pistol" buat gantiin "pistol" nya yg ilang entah kemana🙄

      Hapus
    4. Hati2 guys mau di adu domba ken arok teroris dajjal ini...ken arok ini budak malon yg pura2 jadi orang2 indonesia dan jd provokator antara pendukung Jokowi dan prabowo,dia ini salah satu dari 1000 intelijen malon yg di sebar ke seluruh dunia....ada tuh beritanya guys

      Hapus
    5. SMILING@ wkwkwk...pistol opone toh mas...pistolne bkn dari waring item kan wkwkwk

      Hapus
    6. Ooooowh....
      Anda bener mas @hari.
      Si PM tua tun M itu gak punya pistol buat nembak lagi.
      Pistol si razak sudah karatan pula di gondolin rosmah
      Hahahahaha 😂😂😂

      Hapus