3 September 2007
KRI Diponegoro 365 (photo : Ambalat-Kaskus Militer)
Kapal perang Republik Indonesia, KRI Diponegoro-365 yang merupakan salah satu dari empat kapal perang baru yang dibeli pemerintah Indonesia dari Belanda tiba di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jum’at (31/8). Kedatangan kapal perang jenis korvet Sigma Class disambut langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Agus Suhartono, SE bersama Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Moechlas Sidik, Kepala Staf Koarmabar Laksma TNI Budhi Suyitno, Komandan Lantamal III Laksma TNI Moch. Jurianto serta sejumlah pejabat teras Koarmabar lainnya.
Sehari sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Slamet Soebijanto menyambut kapal perang berteknologi tinggi tersebut di atas KRI Abdul Halim Perdana Kusuma yang berlayar di perairan Selat Sunda, Kamis (30/8). Pada penyambutan kapal sigma pertama milik TNI AL ini juga terdapat KRI Patimura, KRI Teuku Umar dan KRI Lemadang.
Pelayaran KRI Diponegoro yang dikomandani Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah dari Padang menuju Jakarta juga on board Pangarmabar Laksda TNI Agus Suhartono, SE.
Kedatangan KRI Diponegoro merupakan wujud pengembangan kekuatan alat utama system senjata TNI AL dan juga sebagai aktualisasi dari adanya penandatanganan kontrak kerja sama 7 Januari 2004 antara Pemerintah RI dengan pihak Pemerintah Belanda dari perusahaan Galangan Kapal Schelde Naval Shipbuilding – Member of Damen Group dalam rangka pembuatan empat unit kapal perang jenis corvette sigma class.
Design bangunan kapal dirancang secara unik sesuai dengan bentuk dan model sigma sebagai singkatan dari Ship Integrated Geometrical Modularity Approach. Secara rinci data kapal yaitu KRI Diponegoro-365 pemasangan lunas kapal (Kiel) 24 Maret 2005, selesai pembuatan/diluncurkan 16 September 2006, mulai bertugas 2 Juli 2007, kemampuan teknis bentuknya dirancang secara flexibility dan affordability sebagai Naval Patrol Vessel, mampu menembus segala cuaca. Kapal ini memiliki bobot 1.600 ton, panjang geladak utama 90 meter, draft 3,46 meter, lebar 12,2 meter, tinggi 8,2 meter, kecepatan jelajah 25,2 knot, daya dorong 2 X 7.400 hp, kemampuan tempur atau persenjataan terdiri dari AAW/ Anti Air Warfare (Anti Serangan udara), ASuW/Anti Surface Warfare (Anti kapal atas air), ASW/Anti Submarine Warfare (Anti Kapal Selam, W/Electronic Warfare (Perang Electronika), jumlah personel 80 orang, rute pelayaran 23 Juli 2007 pukul 14.00 dari Den Helder Belanda – Napoli – Port Said – Jibouty – Goa – Jakarta – Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar