20 September 2007
Lokasi Biak-Papua (image : GoogleMaps)
Kawasan Timur Indonesia memiliki kerawanan gangguan perbatasan dan keamanan. Malum saja, kawasan ini berbatasan langsung dengan beberapa negara, seperti Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini, dan Timor Leste. Meski demikian, pembangunan Skadron Tempur Biak baru akan dilaksanakan setelah 2009, menunggu kesiapan dan kesediaan alat utama sistem senjata (alutsista) termasuk pesawat tempur.
"Itu (pembentukan skadron tempur) sudah diprogramkan untuk meningkatkan pengamanan wilayah Timur Indonesia," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU) Marsma Daryatmo di sela-sela kunjungan wartawan ke Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II di Biak. Namun, pembangunan kekuatan tidak serta merta segera dilaksanakan mengingat fokus pengadaan hingga 2009 adalah melengkapi satu skadron jet tempur Sukhoi secara bertahap. "Setelah itu, baru dibicarakan pengadaan pesawat tempur baru di Biak untuk mendukung pengamanan wilayah Indonesia yang rawan berbagai kegiatan ilegal," ucapnya.
TNI AU juga belum memiliki rencana untuk memindahkan skadron tempur yang ada di Pulau Jawa untuk percepatan pembangunan kekuatan tempur di Biak. Pasalnya, skadron tempur di Pulau Jawa difokuskan mengamankan ibukota negara dari serangan pihak asing.Untuk sementara, pengamanan timur Indonesia dilakukan pesawat tempur yang berada di jajaran Komando Operasi TNI AU (Koopsau) II yang berada di Makasar. "Pesawat tempur kami tetap bisa cepat datang ke Biak, kalau sewaktu-waktu ada keadaan darurat," kata Daryatmo.
Menanggapi hal ini, Komandan Lanud Manuhua Letkol Jemi Trisonjaya mengatakan, pihaknya menerima penuh kebijakan nyang ditetapkan Mabes TNI AU. Pasalnya, prioritas anggaran negara saat ini memang tidak untuk pertahanan. "Kemiskinan dan masalah ekonomi lainnya harus didahulukan. Lagipula, sistem yang sudah berjalan saat ini sudah cukup menjaga keamanan dan kedaulatan negara," kata Jemi. Pihaknya siap setiap saat jika pemerintah membangun skadron tempur di Biak. Infrastruktur yang ada memang sudah memadai, sehingga tinggal mendatangkan alutsista yang diperlukan.
Mengenai kesiapan radar di wilayah Timur Indonesia yang masih minim, TNI AU telah memprogramkan penambahan radar di Saumlaki (Maluku Utara) dan Merauke (Papua). "Saat ini, wilayah timur baru di-cover dua satuan radar (Satrad) yakni di Biak (Papua) dan Buraen (Nusa Tenggara Timur)," tutur Daryatmo. Pembangunan skadron tempur dan penambahan radar tersebut bertujuan memaksimalkan pengamanan wilayah udara Koospau II dari Kupang hingga Papua.
(Jurnal Nasional)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar