28 Desember 2007
UAV-530 dalam salah satu pameran (photo : Karbol-Militaryphotos)
JAKARTA : Unmanned Aerial Vehicle (UAV-530) atau wahana terbang nir awak saat ini memasuki tahap uji coba kendali dan ditargetkan rampung pada 2010. UAV didesain memiliki struktur sayap yang dapat dirampingkan sehingga mampu menjelajah wilayah yang sulit ditempuh pesawat kecil biasa.
“Wahana terbang tanpa awak ini dapat digunakan untuk menjelajah wilayah sulit yang tidak mampu dilakukan bahkan pesawat kecil biasa. Seperti pemantauan wilayah kebakaran hutan, atau wilayah tsunami dan lain sebagainya,” ujar Hari Purwanto, Asisten Deputi Program Tekno Ekonomi Kementerian Negara Riset dan Teknologi disela-sela Rapat Lintas Koordinasi Lintas Sektor Pengembangan Iptek Dirgantara Menuju UAV-530 di Bandung, Jumat (28/12).
Program UAV dimulai sejak Maret 2007 dengan melibatkan beberapa instansi pemerintah, BUMN, perguruan tinggi, serta kalangan swasta dibawah koordinasi Kemenegristek. Instansi pemerintah yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini, diantaranya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Balitbang TNI-AU, Balitbang Departemen Pertahanan. Selain itu, juga didukung PT Pindad, PT LEN, PT Dirgantara Indonesia, ITB dan lain sebagainya.
UAV-530 nantinya akan dikendalikan melalui system komunikasi yang ditempatkan di darat atau remotely piloted vehicle (RPV). “ UAV akan dilengkapi dua sistem komunikasi, yaitu untuk kendali pilot dan kamera yang secara realtime akan dipantau di darat atau ground station,” ujarnya.
Hingga Desember 2007 telah disiapkan beberapa jenis prototype untuk dilakukan ujicoba menuju tahapan UAV-530. Prototipe tersebut, yaitu low speed (berkecepatan rendah ) dan high speed (berkecapatan tinggi).
Prototipe high speed UAV-530 (photo : Karbol-Militaryphotos)
Prototipe low speed akan diujicobakan pada Januari tahun depan. “Pada tahap itu, masih diujicobakan secara internal. Dan, diperkirakan akan benar-benar siap sekitar April,” ujarnya. Prototipe low speed ini memiliki kecepatan hingga 180 km/jam diatas ketinggian sekitar 1 km dan radius operasional 15 km.Sedangkan, protipe kedua yaitu high speed, kini tengah disiapkan. Prototipe ini memiliki kecepatan 380 km/jam diatas ketinggian 1 km. “Ujicoba ini masih menggunakan bahan bakar biasa. Namun, UAV-530 nantinya menggunakan avtur,” ujarnya. (Lea)
(Technology Indonesia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cantelin Bom2 buat pencuri ikan dan kayu dari malingsiaL, Bila ada yg mencuri langsung di bom dari UAV kita...!!!
BalasHapussetuju bget...
Hapus