Rencana Lantamal Kulonprogo (image : GoogleMaps)
KSAL Laksamana TNI Slamet Soebijanto memastikan tahapan awal pembangunan pangkalan utama TNI AL (lantamal) di Kulonprogo, Yogyakarta, dimulai 2008.
Lantamal baru ini akan menggeser fungsi Lantamal V di Surabaya ke DI Yogyakarta Kini sesuai anggaran yang telah tersedia tahapan pertama dilakukan dengan membangun gedung utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar.
Untuk merealisasikan pembangunan setidaknya dibutuhkan lahan seluas 200 hektare yang ada di Kabupaten Kulonprogo. "Segera direalisasikan pada 2008 mulai di alokasikan anggaran secara bertahap," kata Slamet di Yogyakarta usai bertemu dengan Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Selasa (7/8).
Menurut KSAL ada kebutuhan strategis di masa depan dalam upaya membangunan lantamal di Kulonprogo. Pertama, soal masalah kepentingan ke depan bagi Indonesia. Jalur selatan di Samudra Hindia itu menjadi impian semua pihak.
Kondisi Selat Malaka yang cukup dan mengalami pendangkalan membutuhkan jalur selatan. Kini kapal dengan tonase di atas 100 ribu ton itu sudah tak bisa lewat lagi Selat Malaka.
"Mereka harus lewat Lombok. Karena berat kapal itu itu sudah mencapai 15 meter, di Selat Malaka itu mengalami kedangkalan. Nggak mungkin mereka lewat dari situ," jelas Slamet.
Kedua, soal jaminan keamanan yang menjadi kebutuhan utama dalam pelayaran. Hadirnya Lantamal di sisi selatan pulau Jawa akan memberikan jaminan kepada negara lain bahwa Indonesia aman.
Di masa depan kebutuhan keamanan merupakan syarat mutlak yang memberikan keuntungan ekonomi. Mereka yang menggunakan jalur selatan harus mendapat jaminan keamanan.
"Apabila keamanan terjamin akan memberikan jaminan kepada negara lain bahwa Indonesia itu aman. Kalau itu lalu lintas padat menguntungkan ekonomi kita di masa depan," ujarnya.
Ketiga, kehadiran pangkalan utama di sisi selatan juga melengkapi upaya pertahanan. Sebagai negara berdaulat TNI AL berkepentingan menjaga keamanan negara.
Soal pilihan di wilayah DI Yogyakarta disebutkan tidak hanya pertimbangan geografis tapi area coverage lantamal yang telah ada agar tidak saling tumpang tindih serta ada perhitungan taktis.
Setidaknya kini ada lanal di Padang, di Teluk Aceh dan ke timur. Pembangunan Lantamal di Kulonprogo memang akan menggeser fungsi Lantamal V yang selama ini bermarkas di Surabaya.
Pelabuhan di Surabaya akan berfungsi sebagai lokasi perbaikan kapal milik TNI AL. Standar lantamal akan dipenuhi untuk tahap pertama dengan pembangunan gedung utama.
"Itu tergantung kebutuhan. Ini dalam perencanaan kita, menggeser dari Surabaya ke sini. Sedangkan Surabaya akan menjalankan fungsi perbaikan kapal-kapal kita. Kapal sudah siap akan dikirim ke perairan," kata Slamet.
Sultan Hamengku Buwono X menyatakan upaya pembangunan Lantamal di Kulonprogo telah dilakukan survey awal dan perencanaan dan pihaknya sudah mendapatkan gambaran presentasi dari tim yang ada.
(Jurnal Nasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar