F/A-18A A21-002 display at the Classic Hornet end of an era celebration at RAAF Williamtown, New South Wales (all photos : Aus DoD)
Air Force has farewelled the F/A-18A/B Hornets after more than 35 years of service, with an end of era event at RAAF Base Williamtown on November 29.
In a fitting tribute to the jet, a solo flying display marked its final farewell to the Australian public at the Wings over Illawarra Airshow on November 28.
The first two F/A-18A/B Hornets arrived in Australia on June 6, 1984, partially disassembled in the back of a C-5 Galaxy all the way from St. Louis, Missouri, United States. They were followed by the next two Hornets, flown in a non-stop record-breaking trans-Pacific 15-hour ferry on May 17, 1985.
Over the next 3 decades, 71 Hornets contributed to multiple operations and exercises through the dedication of all aviators at Nos. 3, 75 and 77 Squadron, and No. 2 Operational Conversion Unit.
Commander Air Combat Group, Air Commodore Tim Alsop, said the farewell activity included a flying display over Tindal and Williamtown to thank the community for their support.
“We could not conduct our flying operations and exercises without the support of the community, particularly around RAAF Bases Tindal, Williamtown and Darwin – they have supported us for the last 30 years and for that we thank them,” Air Commodore Alsop said.
“The Hornets have contributed to Australia’s air power for one third of Air Force’s centenary, protecting Australia and its interests both at home and on the world stage.
“Whilst pilots are critical to fly a Hornet, it’s a team effort to keep them in the air – with technicians, engineers, logistics, life support fitters, personnel capability and security forces all ensuring that the Hornet could conduct its role.”
The F/A-18A (single seat) and F/A-18B (twin seat) Hornets have been an integral part of Australia’s air combat capability, capable of air-to-air and air-to-ground missions.
The F/A-18A/B Hornets deployed to Operations Slipper, Falconer and Okra conducting strike and close air support missions in support of coalition forces.
Chief of Staff Air Combat Group, Group Captain Jason Easthope, said the Hornet was a capable aircraft that served Air Force with distinction.
“For the last 20 years, the Hornets have served on multiple operations overseas and at home, including our contribution to strike missions on Operations Falconer and Okra – this was significant as Australia had not dropped bombs in combat since the Vietnam War,” Group Captain Easthope said.
“On Operation Okra, F/A-18A/B Hornet squadrons flew 1937 missions and more than 14,780 flying hours, delivering approximately 1,600 munitions.
“Flying is my passion and I will always have a soft spot for the Hornet.”
The end of Hornet operations for No. 75 Squadron marks the beginning of a new chapter, as the Air Force transitions to the F-35A Lightning II.
(Aus DoD)
Pertamax diamankan dari gank PEMBUAL halunisasi wkwkwk
BalasHapusjancook
BalasHapusHa..ha..ha..
BalasHapusKenapa ausy tak hibah hornetnya sama sebelah,katanya 1 gank FPDA ngoahahaha
BalasHapusPunya australia punya malon juga kan ....... Xi..xi..xi
BalasHapusTak kiro ndeke RMAF.........😂😂😂
BalasHapushibahkan ke malingsia, kasian mereka pesawat2nya karatan di hangar pesawat
BalasHapusAku kira ini punya malon Kah... kah... kah...
BalasHapusKepakaran enginer malon mengaku lebih jaguh berbanding enginer Lockheed Martin, dorang berjaya MRO 25x Hornet dengan pantat meletop letop Kah... kah... kah...
BalasHapusHAHAHA KITA BARU PLAN MAU GUNA JET BEKAS ADA SATU NEGARA ITU SUDAH PULUH TAHUN PAKAI JET BEKAS WKWKW..BELI 10 BARU 20 LAGI FREE OF CHARGE BEKAS WKWKW
BalasHapusMalon tak pernah guna jet bekas,lawaknye jer ngoahahaha...malon yg pertama di ASEAN gunakan jet pejuang bekas SABRE hibah dari Australia ngoahahaha
HapusBekas tapi rasa baru selepas berjaya MRO tempatan, berbanding malon hutang beli baru, selepas lunas sudah grounded semua kerana enginer malon lebih haibat dan bikin engine pesawat bisa hilang macam magician Kah.. kah.. kah...
HapusTerus 44 biji A-4 Skyhawk malon yg di beli dari gurun pasir Arizona tuh bukan bekas juga keh ngoahahaha...cermin diri lon ngoahahaha
HapusDi asean malon lah yang pertamakali pakai Jet bekas pakai
HapusKeh keh keh
Hanya Malon yang membeli jet, bayar parking, eh songlap
HapusMengherankan nian.....😲
BalasHapusMaa..lon..maa..🎈
Hapus😂😂😂
Malon sampe tumbuh janggut harap derma f18
BalasHapusMalay itu bagai "Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri".
BalasHapusMaloner yg dulu suka buli jiran
BalasHapusSekarang dah tua
Nolak kenyataan
Terlemah sekawasan
Terkena sindrom halu
Penyakit iri dengki
Dulu makan cukai judi
Skrg makan cukai wiski
Masih klaim negara islami
Lon malon
Terbaik bro 😁
HapusJauuuuuuhhhhhhhhhhh lebih bagus berbanding F16 usang dari stok terbiar padang pasir....SEDEKAH US guys....wkwkwkwkkwkw
BalasHapusUpgrade 750 juta dollar malon miskin mampu tak? Jangan hanya minta sedekah kuwait
HapusSalam A4skyhawk kat semak belukar😬😄😄
HapusA-4 Skyhawk malon tak dari gurun pasir Arizona tak ngoahahaha
HapusPolisi Ungkap Sindikat Copet Internasional di Sirkuit Mandalika, Sudah Ada Rencana di MotoGP 2022!
BalasHapusPolisi menangkap sindikat copet jaringan internasional yang beraksi di Sirkuit Mandalika ketika berlangsung ajang balap motor World Superbike 2021.
Komplotan ini juga sudah merencanakan aksinya di ajang balap motor lainnya, yakni MotoGP 2022, termasuk di Mandalika.
Ada pun komplotan jaringan internasional ini ada yang berasal dari Jakarta. Sebagian di antaranya adalah perempuan.
Baca Juga Tertangkap Saat WSBK, Sindikat Copet Asal Jakarta Ternyata Sudah Punya Rencana Besar di MotoGP 2022 di
Banyak yang menjadi korban saat ajang Superbike di Mandalika, di antaranya jurnalis dari Jepang.
Diketahui, komplotan ini memiliki jaringan di negara lain, seperti Singapura dan Malaysia.
Aksi komplotan ini terungkap setelah seorang pengunjung melaporkan telepon genggamnya hilang usai berbelanja di Gate 3 Sirkuit mandalika ketika beristirahat.
Tersangka mengaku telah berada di area Sirkuit Mandalika sejak Jumat, 19 November 2021 dan beraksi pada Sabtu hingga Minggu, 20-21 November 2021.
Ia pun membeli tiket seharga Rp400 Ribu agar mudah masuk ke kawasan tribun penonton.
https://topnews.my.id/2021/11/25/polisi-ungkap-sindikat-copet-internasional-di-sirkuit-mandalika-sudah-ada-rencana-di-motogp-2022/
Apa ni wooiii...malon BUAL DAN LAWAK lagi guyss...BWHA...HAHAHA...HA
HapusBeruk malon miskin maling sangat haibat
HapusMotoGP 2019 : Ada Pencuri di Sirkuit Sepang Malaysia, 6 Tim Balap Kehilangan Laptop hingga Sparepart
https://www.google.com/amp/s/jateng.tribunnews.com/amp/2019/11/02/motogp-2019-ada-pencuri-di-sirkuit-sepang-malaysia-6-tim-balap-kehilangan-laptop-hingga-sparepart?espv=1
Yang jadi mangsa bukan tim peserta MotoGP pork dan maling jg ada berasal dari malon ngoahahaha
HapusMinta sedekah dari kuwait gimana lon ? Gagal atau sukses ?
BalasHapusada yg cuba elak topik.. kerna tahu ada yg tidak beres saat nego Hornet Bekas Kuwait kat Dubai Airshow minggu lepas..
BalasHapuswkwkwkwkwk
Ha...ha..ha.... Ciri khas gempork
Hapussekejap muncul.. sekejap hilang..
Hapuspas sepi.. sekejap muncul lg..
ky gitu aja bro lingkaran setannya.. wkwkwkwk
Malon hanya bisa BUAL DAN LAWAK guys, BWHAA...HAHAHA...HA
BalasHapusTetap semangat cari sedekah lon. Coba minta canada atau amerika.
BalasHapusMau minta amerika... Nanti disiruh up grade pasti gak ada uang ya pork. Harapan terakhir ya kuwait si raja minyak. Kali aja barang diantar sampai hanggar
BalasHapusTak semudah itu Ferguso, harus di ACC oleh konggres USA dlu.
HapusTapi dari kuwat kemaren paling tidak dapatlah brosur utk gempork update foto di ds
BalasHapusdari Kuwait gagal, ga masalah om.. kan bisa ngemis ke finland & Spanyol.. wkwkwkwk
HapusNasib baik, masih ada unit yang mencukupi untuk semua. Keperluan TUDM hanya antara 8 hingga 10 Hornet sahaja. Sebagai alternatif, terdapat juga lebihan Hornet model C dan D yang dikendalikan oleh Tentera Udara Finland yang mempunyai hubungan yang kuat dengan Malaysia.
http://defense-studies.blogspot.com/2021/06/program-interim-strike-fighter-isf-tudm.html
AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Spanyol mengajukan pilihan untuk mengakuisisi jet tempur Eurofighter Typhoon dan F-35A Lightning II sebagai calon pengganti armada jet lawas F/A-18 Hornet mereka.
https://www.airspace-review.com/2021/11/05/spanyol-pertimbangkan-typhoon-dan-f-35a-sebagai-pengganti-f-a-18-hornet/
tetap semangat ngemis.. pintu TPA msh terbuka lebar.. wkwkwkwk
Mana ada yang kasih malon gratis.. F-18 negara lain juga mesti beli.. Contoh aja australia nggak sudi kasih gratis ke malon
HapusKeh keh keh
Australia yang konon anggota Fpda pun tak sudi hibahkan F-18nya ke malon miskin.. Malon miskin malah ngemis F-18 bekas kuwait.
BalasHapusHoy Malon miskin mana ada yg free kasi uang lah kuwait tu..
Keh keh keh
Ingat lon yg standby di afb Butterworth itu punya RAAF ya, bukan punya TUDM ye...
HapusXixixixi 😀
Sampai saat ini malon tak de kemajuan, ekonomi menguncup masih je sembang, hutang pon belum bayar lunas dah dedakan tender lagi, lawak sangat kerajaan satu ni, selepas tender di tutup senyap tak de pemenang tak kejut pon Kah.. kah.. kah...
BalasHapusYg ngemis² minta sedekah f18 ke Kuwait....tapi US tidak mengizinkan
BalasHapus..wkwkwkwkwk
Kuwait juga nggak mau kasih malon gratis.. Mending jual masih banyak yang mau kok..
HapusKeh keh keh
Kuwait siap hibah kan hornet ke malon tanpa enjin. Karena kuwait faham betol enjin pasti di jual guna wang kopi..
BalasHapusPengalaman adalah guru yg terbaik....
HapusWkwkwk wkwkwkwk 😀
Harga F18 kuwait hanya $1juta/unit.
BalasHapusKl gak berani ambil bro
Ckckckckkck
Maunya dikasih free derma...
Dasar ...
Itulah tabiat Beruk malon miskin papa kedana.. Maunya yang free sahaja..
HapusKeh keh keh
No bajet, Tunggu shodaqoh je lah....😄
HapusHornet malon grounded. Takde wang nak MRO dan beli BBM....🤣🤣🤣🤣
BalasHapusSaya jadi bertanya2, mengapa Australi dan Kuwait tak nak beri hornet bekas pakai mereka ke jiran sebelah, padahal mereka sudah lama memohon/berharap.
BalasHapusTerlebih Australi, mereka adalah sesama anggota fpda, alih2 mendahulukan jiran ..eh..malah dikasih ke Kanada...???
Ape hal ni...🤔🤔🤔...???
Apalagi Australia punya fasilitas pangkalan afb Butterworth juga tak mahukan hibah hornet nya ke Malon, ada apa gerangan ini ?
HapusPasti jaga hati dgn Indonesia
Ngoahahahahahaaa 😁
Yang jelas hub Malon dgn Australia tidak mesra.... Perlu malon sedar diri kenapa bisa terjadi saat butuh bantuan tak ada yg menolong...
HapusWan kuwait raja Minyak masa mau di iming iming barter hornet pakai Sawit, buat minyak urut utk onta jga tak suka
BalasHapusWkwkwkkwkwkwkwkkwkwkwkk
Kahkahkah 😁 terbaik bro
HapusWakakakakakakaka wakakakakakakaka
Hapus9 unit Hornet Basic meletup tiada source code di paksa berkhidmat sampai 2040,
BalasHapus7 ketul sahaja yg aktif 😁
HapusMalon gengsi minta Australia... Malu sama jiran.. Yg dapat hercules dari Australia... Memang tabiatnya begitu udah miskin sok kaya....
BalasHapusSembang kari nya aja besar, sekarang sdh mulai makan diri.
HapusKo dah gilak ya pur ini forum militer bukan forum lomba motorsikal ko cakap pasal mandalika pulak, lawak nyer korang ni ya... Haaaaaaaaaaaa
BalasHapusHarap sedekah F-18 dari Kuwait....tapi US tidak meng-izinkan....kasihan..kasihan
BalasHapusGagal ngemis utk dapat hibah, lalu menghina jiran yg dapat hibah yang sukses upgrade
BalasHapuswkwkwkw mental dengki gk ilang2 ya lon
Kuwait dan australia dapat hornet dari beli, tiba tiba datang malon nak minta SEDEKAH, adik bukan abang juga bukan dasar miskin
BalasHapusBwakakakakakakakakaka
Hibah/jual aset militer bekas pakai itu (baik diberikan percuma tapi ada cost tuk refurbish/beli) biasanya diberikan kepada negara2 sahabat yg dianggap strategis. Simplenya: ada take and give.
BalasHapusJika dia memberikan sesuatu, pasti dia juga mengharapkan sesuatu, baik secara langsung (jangka pendek) maupun tak langsung (jangka panjang).
Hibah/jual aset bekas pakai itu bisa diberikan krn inisiatif sendiri dr negara pemberi atau ada negara yg memohon.
Untuk case hibah aset militer eks Australi ke Indo sesungguhnya adalah inisiatif Australi sendiri, Indonesia bersifat pasif, mau atau tidak.
Nah jika ada negara yg sejak lama aktif memohon sana sini atas aset militer bekas pakai negara tertentu, tapi tidak direspon dan dikabulkan sama sekali.....
Maka ada beberapa kemungkinan:
- negara tersebut dianggap tidak penting secara strategis.
- negara tersebut dulunya anti barang hibah/barang bekas.
- negara tersebut ingin hibah secara free, tak mau ada cost refurbish/delivery.
- negara tersebut tak punya dana untuk menebus aset bekas tsb krn ekonomi sedang menguncup.
....🤗
Ane setuju tuh....
HapusSemua kemungkinan diatas mencerminkan negara kesayangan tante gempur n the geng tusbol.. malon kedekut....
😚😚😚😚🤪🤪
Semua alasan diatas malonte ada semua
HapusMalon beruk
HapusKalau saya melihat hub. Australia dengan malon tak mesra ada sesuatu yg membuat Australia enggan berhubungan diplomatik dgn Malon... Mestinya malon sedar diri... Instropeksi diri...ada beberapa tindakan politik malon yg tidak berkenan di mata Australia....
HapusGempork ..... Kok diem pork ?
BalasHapushornet osi, ada berapa sisanya nich?
BalasHapusmasa gak ada niat sumbangin ke tmen yg susah payah kirim tim ke dubai, padahal beda tipe jugak haha!⛔⛔⛔
“For the last 20 years, the Hornets have served on multiple operations overseas and at home, including our contribution to strike missions on Operations Falconer and Okra – this was significant as Australia had not dropped bombs in combat since the Vietnam War,” Group Captain Easthope said.
BalasHapus------------------------------
kalo hornet osi gak perna ngebom sedjak pietnam,
artinya cuman kornet KL donk yg nge bom..pokok fisank tp haha!🍌🍌🍌