KUALA LUMPUR – Angkatan Tentera Malaysia (ATM) telah dilengkapkan dengan Sistem Peluru Berpandu Pertahanan Udara Jarak Dekat (Very ShortRange Air Defence Missile System – STARSTREAK VSHORAD) serta sistem pertahanan udara jarak dekat seperti Meriam Oerlikon 35mm dan Igla bagi memastikan kedaulatan ruang udara Malaysia sentiasa terpelihara.
Menteri Kanan Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Hussein berkata, Tentera Darat Malaysia (TDM), juga telah membuat perancangan perolehan VSHORAD Man Portable Air Defense System (MANPADS) dan Short Range Air Defence (SHORAD) yang telah didaftarkan di dalam Rolling Plan Kedua (RP 2) Tahun 2022, Rancangan Malaysia Kedua Belas (RMKe-12).
“Manakala Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) dan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) telah mempunyai perancangan bagi perolehan Surface to Air Missile (SAM) untuk TLDM dan Sistem Pertahanan Udara Jarak Sederhana (Medium Range Air Defence – MERAD) untuk TUDM,” katanya.
Hishammuddin berkata demikian bagi menjawab pertanyaan lisan Ahli Parlimen Hulu Langat, Datuk Hasanuddin Mohd Yunus di Dewan Rakyat, Mesyuarat Kedua, Penggal Keempat Parlimen Ke-14, semalam.
Hasanuddin meminta Hishammuddin menyatakan adakah kerajaan akan membuat perolehan peluru berpandu darat ke udara jarak sederhana seperti ASTER 30 milik Singapura, dan Norwegian Advanced Surface-to-Air Missile milik Indonesia, memandangkan ruang udara negara kerap diceroboh anasir asing yang telah merendahkan maruah Malaysia.
(AirTimes)
Pertamax
BalasHapusKAJIAN YANG TENGAH DIBUAT..... INGAT "KAJIAN" belum MEMUTUSKAN MEMBELI
Kesian malay, tak punya NASAMS
HapusBikin KETAR-KETIR keluar keringat dingin tetangga atas dan bawah 😃
HapusTni mau beli drone dri usa nih gaez
BalasHapusas masih ragu ngasih izin
Hapuspertamax ................gempu nangis di pojokan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusknp di hapus bacot kotor loe bro
HapusIya rancang sana sini
BalasHapusUjung2 nya SEWA
NASAMS 2 TNI-AU
BalasHapusRANGE : 30-70 KM(TERGANTUNG RUDAL).
ALTITUDE : 25.000 M
Aster 30 Smpt RSAF
HapusRange: 70-120km
Altitude: 20km
Spyder
Python-5:20 km (12 mi)
Derby:50 km (31 mi)
Flight altitude
Python-5:9,000 m (30,000 ft)
Derby:16,000 m (52,000 ft)[1]
Dislitbangad Uji Fungsi Litbanghan Prototipe I Laser Warning System
BalasHapusUntuk Ranpur Tank Scorpion
Uji Fungsi Prototipe I Laser Warning System (LWS) [TNI AD] ★
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) bertempat di Pusdikkav Pussenkav Kodiklatad Bandung, melaksanakan Uji Fungsi program Litbanghan Prototipe I Laser Warning System (LWS) untuk kendaraan tempur (ranpur) Tank Scorpion, Kamis, (11/11/2021).
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom.,M.M., mengatakan bahwa Dislitbangad dalam melaksanakan Uji Fungsi tersebut sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Dislitbangad yaitu menyelenggarakan fungsi Litbang Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.
Di mana dalam pembinaan fungsi tersebut menyelenggarakan kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan pembinaan organisasi, sarana prasarana, profesi Litbang, peranti lunak (peraturan dan petunjuk) Litbang, penataran dan pelatihan terkait dengan Litbang TNI AD.
Disampaikan lebih lanjut oleh Kadislitbangad, kegiatan Uji Fungsi Prototipe I Laser Warning System (LWS) untuk ranpur Tank Scorpion TA 2021 merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi Uji Statis di antaranya pengukuran dimensi alat LWS yang terdiri dari panjang, lebar, tinggi dan berat serta jumlah komponen perangkat lunak.
Sedangkan untuk Uji Dinamis di antaranya uji kemampuan dan kelancaran kerja.
Latar belakang penelitian LWS adalah teknologi laser yang saat ini semakin banyak digunakan dalam aplikasi militer, khususnya dalam teknologi pertempuran. Seiring berkembangnya teknologi laser, maka semakin tinggi pula perkembangan alat pendeteksi laser.
”Adapun sistem laser yang umum digelar di lapangan adalah Laser Warning System atau LWS. LWS yang dimiliki TNI AD saat ini masih sangat terbatas, sedangkan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) membutuhkan alat LWS yang cukup banyak untuk melengkapi ranpur-ranpur yang dimiliki dalam mendeteksi bidikan laser musuh,” ujar Kadislitbangad.
Selanjutnya Kadislitbangad menambahkan, bahwa dengan pembuatan LWS ini diharapkan memberikan solusi untuk aplikasi LWS di ranpur Tank Scorpion yang dimiliki Pussenkav melalui Litbanghan, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri. Dislitbangad selaku satuan yang melaksanakan Fungsi Litbang di jajaran TNI AD bekerja sama dengan PT. Respati Solusi Rekatama selaku industri bidang pertahanan melakukan kegiatan litbang berupa Prototipe I Laser Warning System untuk ranpur Tank Scorpion.
Kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak di antaranya manfaat bagi personel Litbang sebagai insan peneliti dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bidang teknologi pendeteksi laser, sedangkan bagi PT. Respati Solusi Rekatama diharapkan dapat meningkatkan kemampuan produksi LWS dalam negeri guna mendukung kesiapan Alut/Alutsista untuk kepentingan TNI AD serta pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional.
Dari Uji Fungsi kali ini akan diadakan evaluasi terhadap kemampuan alat LWS dan apabila berhasil dengan baik, ke depan dapat dikembangkan Prototipe II untuk mendukung kelengkapan alutsista di masa yang akan datang.
”Saya mengharapkan masukkan dan saran untuk kesempurnaan Uji Fungsi Prototipe I Laser Warning System untuk ranpur Tank Scorpion yang sama-sama kita laksanakan pada hari ini demi suksesnya Prototipe I Laser Warning System untuk ranpur Tank Scorpion agar dapat digunakan prajurit kita di masa depan,“ pungkasnya.
Hadir saat Uji Fungsi di antaranya Danpussenkav Kodiklatad, Danpusdikkav Pussenkav Kodiklatad, Dirbinlitbang Pussenkav Kodiklatad, Paban III/ Litbangasro Srenaad, Paban IV/Binssisops Sopsad, Sesdislitbangad, Kasubdisbinfung, Kasubdismat, Kasubdisiptek, Kaliti, Pa Ahli Matum, Kalab, Peneliti Utama Insani dan Organisasi Sistem Metoda, para Kabag Dislitbangad, Direktur dan Staf PT. Respati Solusi Rekatama selaku mitra kerja. (Dispenad
Rapier masih dipake aja..bukan udah ada HanUd Taming Sari yg menggerung sangat..
BalasHapusSewa heli,habis tuh sewa tank,sewa kapal perang,sewa pesawat tempur.
BalasHapusBahkan kemerdekaanpun sewa
HapusUjicoba MLrS dislitbang AD
BalasHapusBusur Geni
https://www.facebook.com/713716288751984/posts/3052971521493104/?app=fbl
Sewa MERAD ada ga yaa? Haha👌👌👌
BalasHapusJimat kos
Indonesia perlu sangat banyak (ratusan) baterai rudal shorad dan meriam artileri pertahanan udara untuk menjaga objek-objek vital dan markas2 / pangkalan militer di Indonesia.
BalasHapusIndonesia lebih kebanyakan markas daripada alutsista pelindungnya. Jadi kebanyakan markas hanya dilindungi oleh senapan infanteri dengan taktik perang dunia pertama.
Sebenernya yg di perbanyak meriam Skyhield oerlikon TNI Au tiap2 lanud tipe a dan b sama TNi AL untuk yonmarhanlan
HapusWhaaat...
BalasHapusRapier lapok 72 bijik jee?
Yang expired berapa tuuh?
Wakakakakkakkkk
Expired smua om xaxxaxaxa
HapusMeriam Oerlikon 35mm model lama..
BalasHapusWakakakakakak..
Ini zaman milenium gun brraayy..
LoL
Melestarikan barang yg hampir punah om xaxaxxa
HapusJoget asik DENGAN CAMO SALJU n ES di papua.... SEBELAH MANA ADA CAMO ES n SALJU
BalasHapushttps://www.facebook.com/hariz.safly/videos/1087214415351340/
Indonesia propose purchase MQ-1C Gray Eagle to , but congress still considered about human right abuse. DSCA list :
BalasHapusMV 22 Osprey (disetujui)
F15EX
MQ-1C
AAV 7
Chinook tidak perlu,opsrey nomor 1
HapusOsprey tunda dulu klo bisa,
HapusOsprey tidak perlu, Chinook nomer 1
HapusBarang receh xaxaxaxxa
BalasHapusWakakakak....Rudal Rapier Malon sudah lapok purr....sekarang sudah eranya Millenium Gun 35mm,CIWS 30mm multi barrel.
BalasHapusIndonesia,Singapura,Thailand dan Philipna tertawa terbahak..bapak.. wakakakakakakak...lapuk
Cma d ketawain doang tu ma sebelah sebelahnya
HapusItu Pinoy bakal siap kedatangan SPYDER MR 3 baterei,terus dapat MLrS dri korsel.
BalasHapusTanpa bual tanpa foto2 tanpa rancangan blabla2
Sayangnya Spyder tidak cocok untuk iklim tropis contohnya seperti Spyder Vietnam yang sudah Berkarat karena tak sesuai dengan iklim Asean
HapusSpyder milik Singapore ky nya baik2 aja tuh.. apa mungkin krn faktor lain diluar iklim ?
HapusAsal bukan spyderman aja yg nongol..
HapusFaktor iklim bisa aja, Singapura kan tropis, vietnam itu subtropis.
HapusAsean kan rata2 iklim nya subtropis
HapusIsrael juga Subtropis tapi gpp, mungkin kena air hujan asam.
HapusLumayan phil loh,bln depan juga dpt 22unit MLrS dri korsel
HapusBukan hanya Berkarat tapi Juga sering Gagal dalam uji coba
Hapushttps://www.jejaktapak.com/2018/12/15/sering-gagal-vietnam-mungkin-batalkan-pembelian-sistem-pertahanan-spyder-israel/
Teknologi israel memang hebat tapi tetap ada kekurangannya, Radar Iron Dome katanya juga bikin kanker si usernya 😂😂😂😂.
HapusIsrael kering, sedangkan Vietnam basah. Itu yang paling mungkin berpengaruh.
HapusSistem perawatan mereka mungkin tidak cocok. Kelamaan pakai barang Soviet dan barang US yg bisa bertahan sejak perang Vietnam.
ASEAN Yo tropis iklime, termasuk India sing mengoperasikan spyder.......hayo arep alesan opo meneh ☝️
HapusPaling-pqling kui mau gor Isyu gaweane sales "rosoborot" sing rejekine glimpang 😂😂😂
pameran barang musium ya ?
BalasHapusOerlikon 35 MM Malon versi WW 2 Guys,TNI AU sudah pakai AAG generasi terbaru yaitu Sistem Oerlikon Skyshield 35 MM dan terintegrasi dengan Shorad Chiron Wkwkwkwkwkkwkwkwwk
BalasHapusSenjata malon adalah LAWAK hingga musuh tertawa sampai terkencing2 tidak jadi serang BWAAA...HAHAHAHA...HA
BalasHapusAset seram KL yg bisa bikin PLA, dan jiran dekatnya ketar ketir
BalasHapuswkwkwkwk
ASIK ADA PROYEK WANG TENGAH DAN WANG KOPI
BalasHapusMasih PEKEK STARBRUST MANPADS itu rudal tahun 1986
BalasHapus@bandar porkas
BalasHapusKae duwur Kono tentara malon ngrubung "Bakpao gedi-gedem"......meh go pesta Imlek poyo mas
Pk mercon je la... 😁
BalasHapusMalon senyaaap...salam dari KF-21 Boramae...wakakakak
BalasHapussudah kadaluarsa masih dipaksa utk digunakan
BalasHapusMalon Sembang hebat tapi ternyata ekonomi Q3 menguncup....Alhamdulilah ekonomi Indoneaia positif 3,51% pada Q3 fan lepas dari RESESI...terbukti Indonesia🇮🇩 tetap tumbuh dan maju...
BalasHapusMalaysia pantesnya pakai F35, tapi apa daya.. yang diandalkan sawit banyak yg busuk.
BalasHapusPerancangan + dapat Foto = Beli
BalasHapus🤣🤣🤣🤣🤣
Perancangan.... dirancang, dikaji, dan wait till 2040
BalasHapusMissiles will arrive in 2051?
BalasHapus