14 November 2021

(Australian View) HMAS Anzac Strengthens Partnership with Indonesia

14 November 2021

Indonesian navy ships KRI Gusti Ngurah Rai, KRI Malahayati and HMAS Anzac sail in company during Exercise New Horizon (all photos : Aus DoD)

HMAS Anzac trained with two Indonesian Navy ships this month during Exercise New Horizon, a key biennial maritime high-end warfare engagement. 

The exercise was conducted in the waters off Surabaya, Indonesia, as the final international activity of Indo-Pacific Endeavour (IPE21).


Anzac’s navigating officer Lieutenant Dean Ryan said New Horizon was a great opportunity to train with Indonesia.

“It allowed the bridge and operations room teams to practise various warfare and navigational exercises, all of which greatly improved our interoperability with our nearest partner nation,” Lieutenant Ryan said.


“This exercise has been one of the highlights of 2021 for me professionally.” 

New Horizon focused on building anti-surface warfare skills and increasing interoperability between the two navies.

Anzac joined the Indonesian Navy Ships KRI Gusti Ngurah Rai and KRI Malahayati in officer-of-the-watch manoeuvres, helicopter operations, tactical manoeuvring and anti-surface warfare serials.


A highlight was the surface gunnery practice, where the three ships formed a surface action group and simultaneously engaged a target with their main guns. 

In boarding serials, the ships were unable to undertake actual boarding because of COVID-19 restrictions, however, each unit was able to observe the other and benefited from the practice.
 

“It was such a great opportunity to work with the Indonesian Navy, and their small boat driving skills were impressive,” Lieutenant Ryan said. 

The exercise ended with a sail-past at close quarters and an exchange of ceremonial piping  before Anzac commenced her journey through the Lombok Strait on her way home. 


Commander IPE21 Commodore Mal Wise said the activity was a fitting end to the IPE deployment, which included several virtual engagements between Australian and Indonesian officials.

“New Horizon provided Anzac's ship’s company an opportunity to build practical naval cooperation with one of Australia’s most trusted security partners, and helped solidify our commitment to work together in promoting peace and stability in our region,” Commodore Wise said. 

48 komentar:

  1. 1, diamankan dari serbuan beruk malaya tolol

    BalasHapus
  2. 2,heli versi foto, heli versi nyicil, heli betet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jgn nyebut nyebut heli on...ntar ad yg sakit hati krn cma punya poto plus piguranya doang xaxaxaxxaxa

      Hapus
  3. Era kebangkitan TNI ...kini kembali.....akab selalu panas kawasan seperti di era 60an....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho kok...lho kok...lho kok indonesia terus yg d ajak latihan....yg katanya negara maritim anggota FPDA kok gk d ajak......kasian

      Hapus
  4. Sebelah sepi latihan guys....kesian

    BalasHapus
  5. Sesama anggota FPDA kenapa Australia tak ajak sebelah latihan bersama ya guys...tak dianggap penting sama Australia keh guys wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya itu om kayaknya ad yg salah dg negara tsb xaxxaxaxaxaxax

      Hapus
    2. Sebelah kapalnya banyak yg lapok dan ompong bro wkwkwk

      Hapus
    3. Pengen tau nih....dg kapal tsb msh brni sombong gk y d karang unarang sprti dulu lg

      Hapus
    4. Dgn aset Gun Boat semua sebelah mana berani lg bro wkwkwk

      Hapus
    5. Negara Malingsia nggak ada diesel buat ikutan latihan. Budget militer aja sama besarnya ama timor timor gimana mereka mao latihan perang?

      Hapus
  6. Apa kerana kapal sebelah lapok dan ompong semua makanya tak di ajak australia latihan bersama ya wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih om tambahan 1 lg apa cma krn gunboat itu ya ???? Xaxaxaxxa

      Hapus
    2. Yup,kapal sebelah banyak GUN BOAT dan minyak untuk latihanpun tak de wkwkwk

      Hapus
    3. Kapal malon tidak ada yg ompong, mereka nantinya akan dipasang laser... Cm blm dipasang 😁😁😁

      Hapus
    4. Negara Malingsia mah cukup latihan dengan negara2 yang cuman punya gun boat kayak timor timor atau Papua New Guinea

      Hapus
  7. Formasi kapal difoto lengkap :
    - Kapal 80'an, Malahayati
    - Kapal 90'an, Anzac
    - Kapal 20'an. GNR

    Eeeh..sebenarnya ada 1 lagi kapal yang ikutan, tapi ga keliatan di foto :
    - Kapal GHOIB'an, KD LCS..😂😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar benar ghoib om sampe gk kliatan @om bandar xxacacacacaxacaxa

      Hapus
    2. Terlalu sombong kau anak muda,menurut lendernya Kuwait Bank KD Merajalela itu kapal angkatan 3000-an,tengok je nanti anak muda 😂😂😂

      Hapus
    3. LCS Si Lele angkatan 10.000 BC 🤭👎

      Hapus
    4. LCS itu kapal utk perang didarat. Malon sudah berfikir jauh didepan. Beda lah dg kita2 yg normal ini

      Hapus
    5. Yang ghoib kan sudah menerapkan teknologi "holistic Stealth👻"

      Hapus
    6. Maka tak kasat radar....... pantangannya cuma sama "radarnya debt collector pinjol" 😁😁😁

      Hapus
  8. Malon sudah melambaikan seluar dalam jalur gemilang ke xi jimping.

    Fpda sudah menginjak nginjak malon dan menendangnya jauh jauh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena Negeri Giveaway main 2 kaki dan susah tak dihiraukan lagi oleh 4 Negara anggota lainnya

      Hapus
  9. Mancing beruk gempur kluar itu gampang ,coba ramai2 lempar pisang 🍌 pasti keluar gak tahan dengan aroma kondom rasa pisang wkwkwkw

    BalasHapus
  10. TLDM sudah minder Gaes kalau diajak latihan sama FPDA sekalipun kapal tldm radar masih 2D,rudal expired itu pun hanya 2 kapal...sisanya Gun dan Banana Boat doank wkwkwkwkwk....OMPONG Navy

    BalasHapus
  11. https://m.kumparan.com/kumparannews/rusia-dan-ukraina-di-ambang-perang-100-ribu-tentara-siaga-di-perbatasan-1wuwDA9zivP

    BalasHapus
  12. " Itu radarnya aussy (CEAPAR/PAR), walopun sudah menganut teknologi aesa rupanya racikannya belum terlalu bagus....terbukti saat penugasan dikawasan teluk cooling system' ya bermasalah ketika berhadapan dg temperatur air laut yg panas/hangat di kawasan teluk 🤷"

    https://youtu.be/hhOmTWyHDZo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Radar atau peralatan elektronik yg bekerja kan menghasilkan panas....jadi panas tsb harus dibuang spy sistim perangkat nya tidak overheat.

      Lha kalo "cooling systemnya" bermasalah....bisa dipastikan kinerja radarnya tidak optimal ☝️

      Jadi tidak perlu overestimated dg alutsista buatan anak bangsa aussy ✌️

      Hapus
    2. Tapi inikan di wilayahnya sendiri, jadi mungkin tidak bermasalah lagi. Armada RAN memang banyak masalah 😂😂😂

      Hapus
    3. ......jika aussy tidak dilantik jadi "deputy polisi dunia" 🤷

      Hapus
  13. Gathel......mbasan aku teko malah do angslup ki 😤

    BalasHapus
  14. Kozak2 modifan pindad jdinya gini aja

    https://www.facebook.com/groups/183021936698489/permalink/407583247575689/?app=fbl

    BalasHapus
  15. https://jakartagreater.com/404875/uji-statis-roket-r-han-450-jarak-100-km-jenis-ground-to-ground/

    BalasHapus
  16. https://jakartagreater.com/404875/uji-statis-roket-r-han-450-jarak-100-km-jenis-ground-to-ground/

    JakartaGreater – Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia melalui Puslitbang Alpalhan Balitbang melaksanakan uji statis roket jarak 100 km jenis ground to ground R-Han 450 di lapangan uji Teknologi, Pengamatan Antariksa dan Atmosfir LAPAN Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, 29 Oktober 2021.

    BalasHapus