30 November 2021

Hornets Farewelled after More Than 35 Years of Service

30 November 2021

F/A-18A A21-002 display at the Classic Hornet end of an era celebration at RAAF Williamtown, New South Wales (all photos : Aus DoD)

Air Force has farewelled the F/A-18A/B Hornets after more than 35 years of service, with an end of era event at RAAF Base Williamtown on November 29.

In a fitting tribute to the jet, a solo flying display marked its final farewell to the Australian public at the Wings over Illawarra Airshow on November 28.

The first two F/A-18A/B Hornets arrived in Australia on June 6, 1984, partially disassembled in the back of a C-5 Galaxy all the way from St. Louis, Missouri, United States. They were followed by the next two Hornets, flown in a non-stop record-breaking trans-Pacific 15-hour ferry on May 17, 1985.

Over the next 3 decades, 71 Hornets contributed to multiple operations and exercises through the dedication of all aviators at Nos. 3, 75 and 77 Squadron, and No. 2 Operational Conversion Unit.


Commander Air Combat Group, Air Commodore Tim Alsop, said the farewell activity included a flying display over Tindal and Williamtown to thank the community for their support.

“We could not conduct our flying operations and exercises without the support of the community, particularly around RAAF Bases Tindal, Williamtown and Darwin – they have supported us for the last 30 years and for that we thank them,” Air Commodore Alsop said.

“The Hornets have contributed to Australia’s air power for one third of Air Force’s centenary, protecting Australia and its interests both at home and on the world stage.

“Whilst pilots are critical to fly a Hornet, it’s a team effort to keep them in the air – with technicians, engineers, logistics, life support fitters, personnel capability and security forces all ensuring that the Hornet could conduct its role.”

The F/A-18A (single seat) and F/A-18B (twin seat) Hornets have been an integral part of Australia’s air combat capability, capable of air-to-air and air-to-ground missions.

The F/A-18A/B Hornets deployed to Operations Slipper, Falconer and Okra conducting strike and close air support missions in support of coalition forces.


Chief of Staff Air Combat Group, Group Captain Jason Easthope, said the Hornet was a capable aircraft that served Air Force with distinction.

“For the last 20 years, the Hornets have served on multiple operations overseas and at home, including our contribution to strike missions on Operations Falconer and Okra – this was significant as Australia had not dropped bombs in combat since the Vietnam War,” Group Captain Easthope said.

“On Operation Okra, F/A-18A/B Hornet squadrons flew 1937 missions and more than 14,780 flying hours, delivering approximately 1,600 munitions.

“Flying is my passion and I will always have a soft spot for the Hornet.”

The end of Hornet operations for No. 75 Squadron marks the beginning of a new chapter, as the Air Force transitions to the F-35A Lightning II.

73 komentar:

  1. Pertamax diamankan dari gank PEMBUAL halunisasi wkwkwk

    BalasHapus
  2. Kenapa ausy tak hibah hornetnya sama sebelah,katanya 1 gank FPDA ngoahahaha

    BalasHapus
  3. Punya australia punya malon juga kan ....... Xi..xi..xi

    BalasHapus
  4. Tak kiro ndeke RMAF.........😂😂😂

    BalasHapus
  5. hibahkan ke malingsia, kasian mereka pesawat2nya karatan di hangar pesawat

    BalasHapus
  6. Aku kira ini punya malon Kah... kah... kah...

    BalasHapus
  7. Kepakaran enginer malon mengaku lebih jaguh berbanding enginer Lockheed Martin, dorang berjaya MRO 25x Hornet dengan pantat meletop letop Kah... kah... kah...

    BalasHapus
  8. HAHAHA KITA BARU PLAN MAU GUNA JET BEKAS ADA SATU NEGARA ITU SUDAH PULUH TAHUN PAKAI JET BEKAS WKWKW..BELI 10 BARU 20 LAGI FREE OF CHARGE BEKAS WKWKW

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malon tak pernah guna jet bekas,lawaknye jer ngoahahaha...malon yg pertama di ASEAN gunakan jet pejuang bekas SABRE hibah dari Australia ngoahahaha

      Hapus
    2. Bekas tapi rasa baru selepas berjaya MRO tempatan, berbanding malon hutang beli baru, selepas lunas sudah grounded semua kerana enginer malon lebih haibat dan bikin engine pesawat bisa hilang macam magician Kah.. kah.. kah...

      Hapus
    3. Terus 44 biji A-4 Skyhawk malon yg di beli dari gurun pasir Arizona tuh bukan bekas juga keh ngoahahaha...cermin diri lon ngoahahaha

      Hapus
    4. Di asean malon lah yang pertamakali pakai Jet bekas pakai


      Keh keh keh

      Hapus
    5. Hanya Malon yang membeli jet, bayar parking, eh songlap

      Hapus
  9. Malon sampe tumbuh janggut harap derma f18

    BalasHapus
  10. Malay itu bagai "Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri".

    BalasHapus
  11. Maloner yg dulu suka buli jiran
    Sekarang dah tua
    Nolak kenyataan
    Terlemah sekawasan
    Terkena sindrom halu
    Penyakit iri dengki
    Dulu makan cukai judi
    Skrg makan cukai wiski
    Masih klaim negara islami

    Lon malon

    BalasHapus
  12. Jauuuuuuhhhhhhhhhhh lebih bagus berbanding F16 usang dari stok terbiar padang pasir....SEDEKAH US guys....wkwkwkwkkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Upgrade 750 juta dollar malon miskin mampu tak? Jangan hanya minta sedekah kuwait

      Hapus
    2. Salam A4skyhawk kat semak belukar😬😄😄

      Hapus
    3. A-4 Skyhawk malon tak dari gurun pasir Arizona tak ngoahahaha

      Hapus
  13. Polisi Ungkap Sindikat Copet Internasional di Sirkuit Mandalika, Sudah Ada Rencana di MotoGP 2022!


    Polisi menangkap sindikat copet jaringan internasional yang beraksi di Sirkuit Mandalika ketika berlangsung ajang balap motor World Superbike 2021.

    Komplotan ini juga sudah merencanakan aksinya di ajang balap motor lainnya, yakni MotoGP 2022, termasuk di Mandalika.

    Ada pun komplotan jaringan internasional ini ada yang berasal dari Jakarta. Sebagian di antaranya adalah perempuan.

    Baca Juga Tertangkap Saat WSBK, Sindikat Copet Asal Jakarta Ternyata Sudah Punya Rencana Besar di MotoGP 2022 di

    Banyak yang menjadi korban saat ajang Superbike di Mandalika, di antaranya jurnalis dari Jepang.

    Diketahui, komplotan ini memiliki jaringan di negara lain, seperti Singapura dan Malaysia.

    Aksi komplotan ini terungkap setelah seorang pengunjung melaporkan telepon genggamnya hilang usai berbelanja di Gate 3 Sirkuit mandalika ketika beristirahat.

    Tersangka mengaku telah berada di area Sirkuit Mandalika sejak Jumat, 19 November 2021 dan beraksi pada Sabtu hingga Minggu, 20-21 November 2021.

    Ia pun membeli tiket seharga Rp400 Ribu agar mudah masuk ke kawasan tribun penonton.



    https://topnews.my.id/2021/11/25/polisi-ungkap-sindikat-copet-internasional-di-sirkuit-mandalika-sudah-ada-rencana-di-motogp-2022/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa ni wooiii...malon BUAL DAN LAWAK lagi guyss...BWHA...HAHAHA...HA

      Hapus
    2. Beruk malon miskin maling sangat haibat

      MotoGP 2019 : Ada Pencuri di Sirkuit Sepang Malaysia, 6 Tim Balap Kehilangan Laptop hingga Sparepart

      https://www.google.com/amp/s/jateng.tribunnews.com/amp/2019/11/02/motogp-2019-ada-pencuri-di-sirkuit-sepang-malaysia-6-tim-balap-kehilangan-laptop-hingga-sparepart?espv=1

      Hapus
    3. Yang jadi mangsa bukan tim peserta MotoGP pork dan maling jg ada berasal dari malon ngoahahaha

      Hapus
  14. Minta sedekah dari kuwait gimana lon ? Gagal atau sukses ?

    BalasHapus
  15. ada yg cuba elak topik.. kerna tahu ada yg tidak beres saat nego Hornet Bekas Kuwait kat Dubai Airshow minggu lepas..

    wkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekejap muncul.. sekejap hilang..

      pas sepi.. sekejap muncul lg..

      ky gitu aja bro lingkaran setannya.. wkwkwkwk

      Hapus
  16. Malon hanya bisa BUAL DAN LAWAK guys, BWHAA...HAHAHA...HA

    BalasHapus
  17. Tetap semangat cari sedekah lon. Coba minta canada atau amerika.

    BalasHapus
  18. Mau minta amerika... Nanti disiruh up grade pasti gak ada uang ya pork. Harapan terakhir ya kuwait si raja minyak. Kali aja barang diantar sampai hanggar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak semudah itu Ferguso, harus di ACC oleh konggres USA dlu.

      Hapus
  19. Tapi dari kuwat kemaren paling tidak dapatlah brosur utk gempork update foto di ds

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari Kuwait gagal, ga masalah om.. kan bisa ngemis ke finland & Spanyol.. wkwkwkwk

      Nasib baik, masih ada unit yang mencukupi untuk semua. Keperluan TUDM hanya antara 8 hingga 10 Hornet sahaja. Sebagai alternatif, terdapat juga lebihan Hornet model C dan D yang dikendalikan oleh Tentera Udara Finland yang mempunyai hubungan yang kuat dengan Malaysia.

      http://defense-studies.blogspot.com/2021/06/program-interim-strike-fighter-isf-tudm.html

      AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Spanyol mengajukan pilihan untuk mengakuisisi jet tempur Eurofighter Typhoon dan F-35A Lightning II sebagai calon pengganti armada jet lawas F/A-18 Hornet mereka.

      https://www.airspace-review.com/2021/11/05/spanyol-pertimbangkan-typhoon-dan-f-35a-sebagai-pengganti-f-a-18-hornet/

      tetap semangat ngemis.. pintu TPA msh terbuka lebar.. wkwkwkwk

      Hapus
    2. Mana ada yang kasih malon gratis.. F-18 negara lain juga mesti beli.. Contoh aja australia nggak sudi kasih gratis ke malon


      Keh keh keh

      Hapus
  20. Australia yang konon anggota Fpda pun tak sudi hibahkan F-18nya ke malon miskin.. Malon miskin malah ngemis F-18 bekas kuwait.

    Hoy Malon miskin mana ada yg free kasi uang lah kuwait tu..


    Keh keh keh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ingat lon yg standby di afb Butterworth itu punya RAAF ya, bukan punya TUDM ye...



      Xixixixi 😀

      Hapus
  21. Sampai saat ini malon tak de kemajuan, ekonomi menguncup masih je sembang, hutang pon belum bayar lunas dah dedakan tender lagi, lawak sangat kerajaan satu ni, selepas tender di tutup senyap tak de pemenang tak kejut pon Kah.. kah.. kah...

    BalasHapus
  22. Yg ngemis² minta sedekah f18 ke Kuwait....tapi US tidak mengizinkan
    ..wkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuwait juga nggak mau kasih malon gratis.. Mending jual masih banyak yang mau kok..

      Keh keh keh

      Hapus
  23. Kuwait siap hibah kan hornet ke malon tanpa enjin. Karena kuwait faham betol enjin pasti di jual guna wang kopi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengalaman adalah guru yg terbaik....


      Wkwkwk wkwkwkwk 😀

      Hapus
  24. Harga F18 kuwait hanya $1juta/unit.
    Kl gak berani ambil bro
    Ckckckckkck
    Maunya dikasih free derma...
    Dasar ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah tabiat Beruk malon miskin papa kedana.. Maunya yang free sahaja..

      Keh keh keh

      Hapus
    2. No bajet, Tunggu shodaqoh je lah....😄

      Hapus
  25. Hornet malon grounded. Takde wang nak MRO dan beli BBM....🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
  26. Saya jadi bertanya2, mengapa Australi dan Kuwait tak nak beri hornet bekas pakai mereka ke jiran sebelah, padahal mereka sudah lama memohon/berharap.

    Terlebih Australi, mereka adalah sesama anggota fpda, alih2 mendahulukan jiran ..eh..malah dikasih ke Kanada...???

    Ape hal ni...🤔🤔🤔...???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi Australia punya fasilitas pangkalan afb Butterworth juga tak mahukan hibah hornet nya ke Malon, ada apa gerangan ini ?
      Pasti jaga hati dgn Indonesia

      Ngoahahahahahaaa 😁

      Hapus
    2. Yang jelas hub Malon dgn Australia tidak mesra.... Perlu malon sedar diri kenapa bisa terjadi saat butuh bantuan tak ada yg menolong...

      Hapus
  27. Wan kuwait raja Minyak masa mau di iming iming barter hornet pakai Sawit, buat minyak urut utk onta jga tak suka

    Wkwkwkkwkwkwkwkkwkwkwkk

    BalasHapus
  28. 9 unit Hornet Basic meletup tiada source code di paksa berkhidmat sampai 2040,

    BalasHapus
  29. Malon gengsi minta Australia... Malu sama jiran.. Yg dapat hercules dari Australia... Memang tabiatnya begitu udah miskin sok kaya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sembang kari nya aja besar, sekarang sdh mulai makan diri.

      Hapus
  30. Ko dah gilak ya pur ini forum militer bukan forum lomba motorsikal ko cakap pasal mandalika pulak, lawak nyer korang ni ya... Haaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  31. Harap sedekah F-18 dari Kuwait....tapi US tidak meng-izinkan....kasihan..kasihan

    BalasHapus
  32. Gagal ngemis utk dapat hibah, lalu menghina jiran yg dapat hibah yang sukses upgrade

    wkwkwkw mental dengki gk ilang2 ya lon

    BalasHapus
  33. Kuwait dan australia dapat hornet dari beli, tiba tiba datang malon nak minta SEDEKAH, adik bukan abang juga bukan dasar miskin


    Bwakakakakakakakakaka

    BalasHapus
  34. Hibah/jual aset militer bekas pakai itu (baik diberikan percuma tapi ada cost tuk refurbish/beli) biasanya diberikan kepada negara2 sahabat yg dianggap strategis. Simplenya: ada take and give.

    Jika dia memberikan sesuatu, pasti dia juga mengharapkan sesuatu, baik secara langsung (jangka pendek) maupun tak langsung (jangka panjang).

    Hibah/jual aset bekas pakai itu bisa diberikan krn inisiatif sendiri dr negara pemberi atau ada negara yg memohon.

    Untuk case hibah aset militer eks Australi ke Indo sesungguhnya adalah inisiatif Australi sendiri, Indonesia bersifat pasif, mau atau tidak.

    Nah jika ada negara yg sejak lama aktif memohon sana sini atas aset militer bekas pakai negara tertentu, tapi tidak direspon dan dikabulkan sama sekali.....

    Maka ada beberapa kemungkinan:
    - negara tersebut dianggap tidak penting secara strategis.
    - negara tersebut dulunya anti barang hibah/barang bekas.
    - negara tersebut ingin hibah secara free, tak mau ada cost refurbish/delivery.
    - negara tersebut tak punya dana untuk menebus aset bekas tsb krn ekonomi sedang menguncup.

    ....🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ane setuju tuh....

      Semua kemungkinan diatas mencerminkan negara kesayangan tante gempur n the geng tusbol.. malon kedekut....
      😚😚😚😚🤪🤪

      Hapus
    2. Semua alasan diatas malonte ada semua

      Hapus
    3. Kalau saya melihat hub. Australia dengan malon tak mesra ada sesuatu yg membuat Australia enggan berhubungan diplomatik dgn Malon... Mestinya malon sedar diri... Instropeksi diri...ada beberapa tindakan politik malon yg tidak berkenan di mata Australia....

      Hapus
  35. hornet osi, ada berapa sisanya nich?
    masa gak ada niat sumbangin ke tmen yg susah payah kirim tim ke dubai, padahal beda tipe jugak haha!⛔⛔⛔

    BalasHapus
  36. “For the last 20 years, the Hornets have served on multiple operations overseas and at home, including our contribution to strike missions on Operations Falconer and Okra – this was significant as Australia had not dropped bombs in combat since the Vietnam War,” Group Captain Easthope said.

    ------------------------------

    kalo hornet osi gak perna ngebom sedjak pietnam,

    artinya cuman kornet KL donk yg nge bom..pokok fisank tp haha!🍌🍌🍌

    BalasHapus