07 November 2021

Yonzipur 9 Kostrad Bangun Jembatan M3 Amphibious Pontoon

07 November 2021

Uji coba penggunaan jembatan ponton M3 dalam Latancab 2021 (photos : Kostrad)

Yonzipur 9 Kostrad Bangun Jembatan M3 Amphibious Pontoon Bantu Gerak Maju Pasukan Latancab Kartika Yudha 2021

Jakarta --- Salah satu tugas pasukan Zeni Tempur (Zipur) dalam mendukung serangan dalam operasi tempur adalah membuka dan mempermudah gerak maju pasukan, baik personel maupun materiil beserta kendaraan tempurnya dari berbagai rintangan di medan.


Salah satu rintangan yang menyulitkan gerakan adalah sungai atau parit lebar. Untuk mengatasi hal tersebut, pasukan Yonzipur 9 Kostrad diterjunkan untuk memasang M3 Amphibious Pontoon Bridge atau Jembatan Pontoon, seperti yang dilakukan Peleton Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur)-9 Satgasrat Brigif Raider-13/Galuh Kostrad pada Latihan Antar Kecabangan TNI AD TA 2021 Kartika Yudha di Puslatpur TNI AD, Martapura, OKU, Sumatera Selatan, Jumat (5/11).


Jembatan ponton merupakan jembatan taktis militer yang menggabungkan media apung yang dideretkan membentuk jalur yang bisa dilewati manusia maupun kendaraan dengan bobot maksimum tertentu. Media tersebut bisa berupa perahu, tongkang atau drum/silider yang kedap air, dimana pada kedua ujung sistem pontoon, media apung terakhir ditambatkan dengan penambat sehingga keseluruhan badan jembatan tidak bergeser meski terkena arus sungai.

Komandan Peleton Yonzipur-9 Kostrad Letnan satu Czi M. Alam Palda, S.Tr.(Han) mengatakan, fungsi Jembatan M3 Amphibious Pontoon dalam operasi militer adalah memudahkan gerak kendaraan tempur, terutama satuan bantuan tempur berupa seperti Tank Leopard, Rudal Atlas, Anoa maupun kendaraan pengangkut logistik untuk melewati rintangan alam berupa sungai atau ceruk yang dalam. 

33 komentar:

  1. Balasan
    1. Teringat tentara jaguh sedonia yg gunakan GERIGEN minyak buat ponton...

      No 1 d dunia nyata


      😂😂😂😂

      Hapus
    2. Jembatan modern gak perlu di angkut2 truk... Langsung nyebur sekalian truknya... Wkwkwwkk

      Hapus
  2. malon mah cukup pakek jerigen aja hhhhhha..

    BalasHapus
  3. Yang Cuma pakai Jerigen untuk nyebrang Sungai tepi sikit Wkwkwkwkwkwkwkkwkw

    BalasHapus
  4. Latihan penyebrangan di Sungai MANTAP bukan latihan di Kolam macam sebelah tu Wkwkwkwkwkwkkwkwkwkwk

    BalasHapus
  5. Itu sungai KOMERING salah satu dari BATANGHARI 9(anak sungai MUSI).... dan
    itu lagi BANJIR.... Pakek JEMBATAN AMFIBI... Bukan drum dipasangi kayu

    BalasHapus
  6. MALON MISKIN makin ketinggalan, GEMPORNWARIA Makin iri & dengki

    BalasHapus
  7. Radar AESA buatan ITB dan Balitbang

    Menhan Prabowo Telah menyambangi ITB dan dalam kesempatan itu menhan juga melihat beberapa hasil Penelitian dan pengembangan yang telah di lakukan oleh ITB antara lain pengembangan beberapa radar,salah satunya yaitu radar AESA,RADAR PASSIV dan beberapa alutsista lainnya yang mana merupakan produk hasil penelitian dan pengembangan yang di lakukan bersama dengan Balitbang Kemhan.

    Pengembangan prototipe radar AESA Radar X-Band. AESA atau an active electronically scanned array radar merupakan sebutan radar yang dipasang pada bagian depan suatu pesawat tempur. AESA Radar merupakan salah satu tipe active phased array radar dimana fungsi-fungsi transmitter dan receiver tersusun dari sejumlah besar modul solid-state T/R atau transmit/receive. Selain itu, ITB juga berhasil mengembangkan Medium Range Radar GCI pita S-band yang memiliki kemampuan mendeteksi target di udara, sehingga radar ini mampu mengukur tiga parameter utama yaitu jarak, azimuth dan ketinggian. Selanjutnya adalah Passive Radar, yakni sistem perangkat pendeteksi target layaknya radar konvensional namun tanpa mentransmisikan sinyal ke yang dimaksud. Sebagai bagian dari Electronic Warfare, Passive Radar berperan penting dalam melakukan fungsi deteksi target menggunakan sinyal referensi atau sumber sinyal tertentu, termasuk mengetahui lokasi sumber sinyal serta melakukan tracking. Radar-radar hasil kerjasama ITB dengan Balitbang Kementerian Pertahanan RI itu telah dipamerkan dalam Indodefence Expo 2018 lalu di Jakarta.

    https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3033653833424873&id=713716288751984&_rdr

    BalasHapus
  8. Di Vidio,itu kendaraan apc zeni ad jenis ap ya,beroda 4 ad SMB diatasnya

    BalasHapus
  9. AKSI CIWS Indonesia saat latgab KEMARIN


    https://www.facebook.com/lembagakeris/videos/652475589246689/

    BalasHapus
  10. Emejing,,,TNI AD memang selalu update aset dan latihannya,,LANJUTKAN! 👍😎

    BalasHapus
  11. https://www.indomiliter.com/korps-marinir-as-usmc-berencana-jual-aav-lvtp-7-indonesia-wajib-monitor/

    BalasHapus
  12. Xaxaxaxaxaxaxaxaxaxa latihan di medan yg sebenarnya, dengan begitu akan tahu jika ada kendala atau hambatan akan terasah utk mencari solusinya dan akan selalu berimprovisasi, itulah gunanya latihan tempur di tempat yg sebenarnya xaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxxa

    BalasHapus
  13. Indonesia periu memperbanyak amphibious pontoon, mengingat banyak jembatan penghubung antar daerah terputus karena bencana alam dsbnya

    BalasHapus
  14. Bentr lagi malon nyir nyir lagi.... Mereka punya tong lipat gak praktis buat jembatan.... 😂

    BalasHapus
  15. Nih bukan latihan nyeberang kolam cem sebelah ya wkwkwk

    BalasHapus
  16. Yang latihannya nyeberang kolam lele tepi sikit kat tandas wkwkwk

    BalasHapus
  17. Yang latihannya gunakan jerigen minyak sebagai jembatan tepi sikit kat tandas wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om@pit,

      @gempur punya juga jembatan ponton, tapi ponton tarik (truck), bukan amphibi.

      Meriam howitzer juga punya, tapi lagi2 yg jenis meriam tarik.

      So, tarik terosssss...!

      (Efek hoby minum teh tarik!)
      ������

      Hapus
  18. Ini sungai asli ya bukan "kolam Lele" ya Gempur, xavier, Asu'daruw, nusaraya, putrajaya wkwkkkkk🤣🤣🤣

    BalasHapus
  19. Perlu ditambah lagi, minimal per pulau besar punya 10 biji, kita punya banyak sungai

    BalasHapus
  20. Kalau TNI latihan itu realistis,
    Tempatnya dihutan rimba paling berat,
    Mandi lumpur,
    Tenggelam dilumpur, digeber sampe mesin jebol,
    Jadi bisa mengukur diri setangguh apa sebetulnya TNI dan alutsistanya dalam kondisi real pertempuran hutan intensitas berat,
    Jadi bukan berlatih hanya sekedar memanaskan kendaraan,
    Tapi mensimulasikan kondisi terburuk dalam pertempuran.

    BalasHapus
  21. Meskipun arusnya deras. Trobos sj. Mantab

    BalasHapus