05 November 2021

RTAF Demonstrates the Network-Centric Operation of the Gripen C/D

05 November 2021

Demonstration of air operations using the network-centric operation was held on October 26, 2021 (photos : RTAF)

Demonstration of the performance and capability of network-centric air operations (NCO: Network Centric Operation) to extend to multi-domain operations (MDO: Multi Domain Operation) based on Tactical Data Links of the Thai Army (Data Link TH).


Wing 7 has been flying fighter aircraft Saab Gripen (local name : Type 20) Saab Gripen D, number 70101 and 70102 of Squadron 701 with airborne early warning aircraft Saab 40 AEW/B Erieye Squadron 702 over the Gulf of Thailand.

On October 26, 2021, it was the latest demonstration of the capability of the Royal Thai Air Force (RTAF) to supply an integrated air defense system from Sweden under the Peace Suvarnabhumi project full service 10 years since the year 2010. 


The Royal Thai Armed Forces (RTAF) has looked at joint operations between the armed forces. For example, the Saab 9LV combat system installed on the HTMS Chakri Naruebet helicopter carrier, HTMS Bhumibol Adulyadej frigate and the HTMS Naresuan-class frigate, HTMS Naresuan and HTMS Taksin.

Using the Link RTN tactical network, it can be linked to the Link T network of fighter jets Saab Gripen C/D, and Saab 340 ERIEYE, which later developed into Link TH, The tactical network of the Royal Thai Army by declaring the policy of the Air Force Commander fiscal year 2022 by Air Chief Marshal Naphadej Thupatemie, current Air Force Commander has mentioned including guidelines for the development of the Data Link network.


Saab Gripen C/D 11 units in the 701 Squadron from the total supply 12 machines with the loss of Gripen C No. 70108 in 2017. According to the plan in 2020, there will be two major projects,
Project to develop the capacity of maintenance Gripen C/D, medium price limit 629,224,200 baht ($20,961,358 or 175,505,261 Swedish Krona), most likely a modernization of the MS20 instruction set standard.

And a project to procure 1 Gripen C/D fighter aircraft for the 701 Squadron to have 12 complete machines in the fiscal year 2023-2025, but it is uncertain whether the Swedish company Saab will open the production line, can or not and now the Swedish Air Force does not have a spare aircraft for sale.

(AAG)

50 komentar:

  1. "Sebut Pulau Natuna Punya Malaysia Bukan Indonesia, Ilmuwan Asal Negeri Jiran Beberkan Buktinya - Pikiran-Rakyat.com" https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-012940527/sebut-pulau-natuna-punya-malaysia-bukan-indonesia-ilmuwan-asal-negeri-jiran-beberkan-buktinya




    DASARNYA SDH JADI TUKANG KLAIM, TABIATNYA MEMANG SUSAH DI UBAH

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang harus dilihat sebenarnya setelah Jepang kalah, diserahkan ke siapa. Lapangan udara koq jadi punya Indonesia bukan Inggris?

      Selain itu prinsip yg digunakan bertentangan dengan lalasan utama mereka dapat Sipadan dan Ligitan.

      Hapus
    2. Ya cepetan KL rebut giihh..
      Ntar Kita pengen nonton, KL berani ngapain..

      😂😂😂

      Hapus
    3. Asbun meski bawa bawa fakta versi narcis

      Hapus
    4. Seluruh dataran bumi dan lautan nya itu punya melayu... 😁 😁

      Hapus
    5. Meski jauh diseberang lautan terpisah dari kumpulan teroterial lain tetap NKRI 🇮🇩 ,tidak pakai alasan "logikanya" tapi faktanya tetap ada dalam kedaulatan NKRI 🇮🇩 & itulah NKRI.🇮🇩.

      Hapus
  2. Wkwkwkwk seluruh dunia di klaim Malaysian....

    BalasHapus
  3. 75 unit Boat RHIB diserahkan Kemhan kepada TNI AD untuk digunakan oleh Yonbekang untuk pergeseran Logistik dan Pasukan




    https://www.facebook.com/181276675314017/posts/4158550397586605/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Efisiensi desain kapal perang Indonesia

      1. Kapal patroli cepat : semua diganti sama pc 40 dan pc 60
      2.Kapal cepat rudal: semua diganti sama kcr 60 dan kri golok class
      3. NbKapal opv : opv dan parchim class diganti sama opv 90
      4. Kapal angkut tank : semua diganti sama kri Bintuni class
      5. Kapal tanker : semua diganti sama Tarakan dan Bontang class

      Hapus
  4. Kendaraan M3 Amphibios Rig Zeni TNI AD pertama kalinya mengikuti Latancab di Martapura Sumsel



    https://www.facebook.com/181276675314017/posts/4158120890962889/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lo kirain jembatan penyeberangan mirip pke jerigen minyak itu disusun susun Lo,kayak dinas kebersihan Jakarta bersihin waduk

      Hapus
  5. Indonesia kalau Beli bot RHIB dalam jumlah Besar Yaitu 75 unit lagipula ini digunakan untuk TNI AD Beda dengan Malon beli sikit Wkwkwkwkwkkwwkwkk

    BalasHapus
  6. https://www.kompas.com/global/read/2021/10/31/213000570/perancis-dekati-indonesia-dan-india-setelah-dikhianati-australia-dengan



    Kesempatan emas nih.
    kasih SAM ASTER dulu baru COLABS😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. +TOT PLUNCUR SYLVER A-50 buat fregat ARROWHEAD🤤🤤🤤

      Hapus
    2. Kalo dikasih sih, Perancis pasti kasih...asal fulus lantjar..

      😁

      Hapus
    3. Kalau masalah fulus tenang om

      West disiapno karo seng DUWE KEMUKUS SEkalian dipasang nak kono

      Hapus
  7. Waah...
    Ada Litening Targeting Pod 😁

    Barang "harom"...😁😁😁

    BalasHapus
  8. Wakil Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Laksma TNI Bayu Alisyahbana, S.M., CHRMP., memimpin Presentasi Helikopter H145M dan H225M oleh PT. Airbus Helicopter Indonesia, bertempat di Ruang Rapat Mako Puspenerbal, Juanda, Sidoarjo, Rabu (3/11). Kegiatan Presentasi Helikopter H145M dan H225M Oleh PT Airbus Helicopter Indonesia melalui vicon.

    TNI AL Puspenerbal ingin memperkuat armadanya untuk pelaksanaan tugasnya, Helikopter H145M dan H225M ini akan bergabung dengan armada TNI AL Puspenerbal untuk penugasan tempurnya.

    "Kami sangat mendukung keputusan TNI AL Puspenerbal dalam memilih Helikopter H145M dan H225M untuk melengkapi armada mereka. H225M adalah helikopter yang telah teruji di medan tempur dan disenangi oleh banyak pelanggan di seluruh dunia. Pesanan ini mencerminkan kepercayaan Indonesia terhadap Airbus Helicopters," kata Airbus Helicopters Indonesia dalam keterangannya pada saat memaparkan tentang kedua Helikopter tersebut, Rabu (3/11).

    Wadan Puspenerbal meminta agar "satker yang terkait dengan rencana pemilihan Helikopter ini benar-benar mempelajari secara sepesipikasi keunggulan-keunggulan dari kedua Helikopter tersebut, untuk kita sampaiakan ke pempimpin atas.


    https://www.facebook.com/181276675314017/posts/4158692734239038/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi ini yang dimaksud heli angkut sedang dan heli angkut cepat dalam dokumen TNI AL tahun kemarin

      Hapus
    2. Itu H145 termsuk heli kelas ringan serbaguna,

      Hapus
  9. TNI AL akan Membeli helikopter H225M versi angkatan laut bukan Versi CSAR dan angkut seperti TNI AU Dan Kemungkinan besar Bisa Dipasang AM 39 Exocet dan untuk misi Over the horizon seperti H225M Brazil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Versi AL yalah yg airframenya versi "marinized" shg lebih tahan karat.......dan konfigurasi nya sbg pendorong pasukan dan logisitk mirip heli marinir Belanda dan infantri laut perancis

      Hapus
    2. Mudah-mudahan dibeli 12 unit untuk H225M

      H145M itu kan Heli Latih Dan beberapa waktu lalu TNI AL juga Akan segera diperkuat Bell 205 kok TNI AL memiliki 2 jenis Helikopter latih yang memiliki fungsi yang hampir sama

      Hapus
    3. H145 bukan heli latih .....tapi heli serbaguna yg bisa digunakan utk me dukungan operasi SAR

      Hapus
    4. H145 buat pengganti BO105 mungkin

      Hapus
    5. Untuk Misi SAR kan AS 565 panther TNI AL bisa menjalankan misi tersebut Lagipula jumlahnya lumayan yaitu 11 unit ,Mungkin H145M ini dibeli untuk VIP/VVIP atau bisa juga Sebagai pengganti NBO 105 yang sudah agak Uzur

      Hapus
    6. Type 16@ Bukan BO 105 tapi NBO 105 karena helikopter tersebut Dibuat dari hasil lisensi oleh PT DI

      Hapus
    7. Heli latih untuk TNI AL pakai BELL 505

      Hapus
    8. H145 ini masuk heli kelas ringan,bisa serbaguna juga

      Hapus
  10. Tetangga sebelah nak ngutang tejas guys. Ngerayu india spy msu borong lg sawit busuk mereka. hikhikhik

    BalasHapus
  11. TLDM dan TUDM ternyata OMPONG guys xixixi

    BalasHapus
  12. Demonstration of the performance and capability of network-centric air operations (NCO: Network Centric Operation) to extend to multi-domain operations (MDO: Multi Domain Operation) based on Tactical Data Links of the Thai Army (Data Link TH).

    ---------------

    data link thailen link-t ini buat aset pespur ajah ato konek ke aset laut ama darat gak?
    klo bisa, keren jugak bisa gerak2 bareng kyk gangnam stail haha!🤗🤗🤗



    BalasHapus
    Balasan
    1. klo thailen minat f-35, trs dapet..paket link-16 dicopot gt? sayang amet haha!🤓🤓🤓

      Hapus
  13. SIH COBRA bersama M3 RIG AMPHIBIOUS BRIDGING LAYER(mau ikutan latihan gabungan)

    https://www.facebook.com/groups/183021936698489/permalink/401795171487830/


    PERSIAPAN LATIHAN GABUNG GUYS
    https://www.facebook.com/groups/183021936698489/permalink/401045888229425/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu Pandur bro bukan Cobra 8x8,itu Pandur yang kontrak pengadaannya satu paket dengan M3 amphibios Rig untuk ZENI TNI AD

      Sedangkan 22 unit panser Cobra 8x8 yang dipesan 2019 Itu versi IFV untuk Yonkav, perbedaan cobra dan pandur itu Adalah Pandur full dibuat Oleh Excalibur Army Ceko sedangkan Cobra dibuat Pindad

      Hapus
    2. gak masalah mo kasi nama kobra langsung.
      lah ituw 1st WIN jadi hanuman bole gaesz, pdhl improt haha!😉😉😉

      Hapus
  14. Project to develop the capacity of maintenance Gripen C/D, medium price limit 629,224,200 baht ($20,961,358 or 175,505,261 Swedish Krona), most likely a modernization of the MS20 instruction set standard.

    And a project to procure 1 Gripen C/D fighter aircraft for the 701 Squadron to have 12 complete machines in the fiscal year 2023-2025, but it is uncertain whether the Swedish company Saab will open the production line, can or not and now the Swedish Air Force does not have a spare aircraft for sale.
    ----

    mo apgred ke standar gipeng baruw tp kok murah,
    nilai segituw keknya blom termasyuk radar AESA keknya yak.

    daripada nambah 1 bijik gipeng c/d mendingan nanti beli lagi gipeng E/F, 1 skuadron +
    emang sich harganya keterlaluan mehonk haha!🤭🤭🤭
    abis drpd katanya stok gak ada, c/d uda tutup produksi.
    tapi kok filipin ditawarin 12 bonus 4 blok c/d ms20 ..lah stok dr mana ini haha!🤓🤓🤓

    BalasHapus
    Balasan
    1. Stock lama kali ato mungkin dari Brazil. Brazil udah dapet tot dari Swedia dan bisa buat parts sendiri. Mungkin kalo buat satu doank susah ngak cost effective. Kalo mau murah beli selosin biar harga komponennya grosir.

      Hapus
  15. http://garudamiliter.blogspot.com/2021/11/ukraine-indonesia-stepping-up.html?m=1

    Ni MOU mau lanjut kerjasama apa sama Ukraina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Direktur Utama Pindad Abraham Mose menambahkan kerjasama dengan SPETS (Ukraina) dalam bidang perbaikan sistem senjata pertahanan udara AAG bernama S-60 kaliber 57 mm.

      Sistem senjata buatan Uni Soviet tahun 1950-an ini masih banyak digunakan oleh berbagai negara, termasuk salah satunya adalah Indonesia.

      Terdapat kurang lebih 236 unit S-60 yang terdiri dari 188 manual unit dan 48 retrofit yang digunakan oleh TNI satuan Arhanud.

      "Kerja sama ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan PT Pindad sebagai produsen untuk melakukan perbaikan dan modernisasi sistem senjata tersebut agar AZP S-60 dapat terus digunakan secara maksimal untuk proteksi wilayah udara Indonesia oleh Arhanud," kata Abraham.
      =============
      Kerjasama yang ini 🙈

      Hapus
    2. “Rencana akan ada Joint Production BTR 4, disini terkait penyediaan Tank Amfibi buat Marinir/ TNI AL. Pindad memperoleh benefit terkait Pembuatan Ranpur Amfibi,” katanya.

      ----------------------

      ini jugak...asoyyy...haha!👏👏👏

      Hapus
    3. Both parties may cooperate in the field of procurement of armaments and military products as part of joint projects, production, supply of weapons and other military goods, as well as maintenance, repair and modernization of armaments.

      https://ukrinform.net/rubric-defense/3344974-ukraine-indonesia-stepping-up-cooperation-in-defense-sector.html

      Ni yg MOU dri delegasi TNI AU
      R27..?,

      Hapus
  16. denger2 ada aroma HAM di pengadaan gipeng buat filipin..klo gak bole dr awal aja kan kesian selesnya haha!🤭🤭🤭

    BalasHapus
  17. Sedangkan sekelas thailand oun punya gripen mantap......malon klo jd cma punya tejas....xaxaxaxxa...acha...acha...meri meh bobha

    BalasHapus
  18. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211105174755-25-717310/dahana-bangun-pabrik-elemented-detonator-pertama-di-indonesia

    BalasHapus
  19. Malon mau beli gripen 1 squadron tukar dengan LAWAK di panggung wayang hahaha...ha

    BalasHapus