24 Oktober 2018

Vietnam to Develop its Own Satellite

24 Oktober 2018


The roadmap of developing earth observation satellites at Vietnam National Space Centre (Photo: Vietnam National Space Centre)

Hanoi (VNS/VNA) - Vietnam is working to develop its own earth observation satellite, which will help the country manage natural resources and mitigate the impacts of climate change and natural disasters, a conference heard on October 18.

Speaking at the conference, Tyutaro Kobayashi, deputy head of Japan International Cooperation Agency’s Vietnam Office said Vietnam was facing many challenges caused by climate change, including coastal erosion, high tides and saltwater intrusion.

The country was estimated to lose 1.5 percent of its GDP due to climate change, not including the loss of lives. Thus, the construction and operation of technology facilities to help the country collect data for accurate forecasts of natural disasters were necessary, he said.

Therefore, the project using earth observation satellites for climate change and natural calamities prevention and control, jointly implemented by the Japanese government and Vietnam, has been set among key national projects.

The project, worth about 7 trillion VND (301 million USD), is planned to use official development assistance funds and the State budget from 2011 to 2023. The project was approved by the Government in 2006.

Vu Anh Tuan, deputy head of Vietnam National Space Centre, said the construction of the centre is part of the project, and would be completed by 2019. The centre successfully developed the first PicoDragon Satellite in 2013, which could operate in space for three months. Three other satellites, including NanoDragon, MicroDragon and LOTUSat-1, are currently under development.

LOTUSat-1 is set to be launched next year. The satellite uses radar-tracking technology to give Vietnam the ability to view the entire country and its territorial sea in all weather conditions in high resolution.

According to experts, the country currently has to wait at least two days to get image data on certain areas in the country, but the time would reduce to between six and 12 hours if the country had its own satellite.

Having its own satellite would also give Vietnam image data in case of emergency situations, reducing losses and contributing to a safer life. The image data would be shared among the international community, they said.

Tuan said as many as 36 engineers had been sent to Japan to study satellite technology. They were key staff studying and developing the MicroDragon satellite.

The satellite was set to be launched into space this December, he added.

Vietnam is among the top ten countries in the world most affected by climate change, according to the UN. The country has recorded unusual weather conditions in recent years. Each year, the country suffers loss estimated at 780 million USD due to public health and environmental problems related to climate change.

(VietnamPlus)

39 komentar:

  1. JICA ini banyak nyumbang2, maren dpt baruw filipin. top dech jepun, yg ntuw dpt kapal kosgard seken doank yak haha!😊😊😊

    BalasHapus
  2. Again, Indons are jealous. What they only build is plastic kite.



    xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Poor Malon love plastic ships from China buy with 25 year soft loan 😁😁😁😁

      Hapus
    2. why jealous there are Indonesian engineers like professor Josaphat sri sumantyo already developing micro radars In Chiba university

      Its better for south east asian countries to send their student to Japan for studying rather than to a north east asian country just to be indoctrinated with.

      Hapus
    3. Ady@ That's right bro,profesor malon kepakarannya cuma melancap n kongkek sahaje Wkwkwk

      Hapus
    4. Jujur ... Tampaknya Vietnam akan lebih berjaya melampaui prestasi Indonesioa di bidang satelite ini ..

      Hapus
    5. @firdausj,Lapan akhir akhir ini sibuk seminar sana sini .Cocoknya LAPAN kini dirobah mananya jadi universitas Lapan.
      Saya jadi heran banyak proyek kini jadi mandeg dimana mana. Kenapa?
      Satu satunya yang diharapkan kini adalah litbang missile kaliber 70 atau 2,75",di gagas Litbang TNI-AD di bantu Universitas Ahmad Dahlan dan dapat dukungan dari dari PT. Pindad dan Pustekbang LAPAN untuk uji aerodinamik dan telemetri .

      Bagi teman teman yang suka kisak heroik silakan baca kompasiana di bawah ini .Menceritakan bagaimana sulitnya China dalam mengembangkan Missile ,tapi akhirnya berbuah manis.

      https://www.kompasiana.com/makenyok/590ae23ab67e6151279174d9/suka-duka-tiongkok-dalam-mengembangkan-rudal-df-2-dan-bom-nuklir?page=all

      Hapus
    6. Itu salah satu alasan kenapa prof josaphat memutuskan keluar dari lapan dan pilih berkiprah di jepang , om komerat

      Hapus
    7. Maka lakukan proses mawas diri .. jangan narcis kayak sekarang ... Jika mau mengembangkan atau membuat sesuatu lakukan dengan cara=cara yang dapat dipertanggung-jawabkan (Well Plan) dengan target yang jelas dan terukur ... bukan proyek bagi-bagi menghabiskan anggaran kayak sekarang...

      Jika gak punya sumber daya sendiri ..minta bantuan atau kerja-sama dengan pihak lain yang memang betul-betul andal di bidang itu ... Beberapa proyek sudah dilakukan dengan baik seperti Medium Tank Kapaln/Harimau atau LPD/Kasel PT PAL ... tetapi masih banyak lainnya yang "ngawur" dan ga menghasilkan apa-apa ... walaupun sudah banyak dana/anggaran habis untuk itu ...

      Hapus
    8. Malasya ada jet halimunan yg org x bleh nampak..byk plak tu malon beli ada kat 200 bijik..rsnya dah 20 taun malaysia beli jet halimunan tu.huhuhu

      Hapus
  3. As I said, never ever buy made in Indons. Very poor quality with no originality.

    What they are good is making Plastic plane and ship.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Poor Malon no money to buy high quality product from Indonesia, But Malon already buy plastic ships from China with 25 year soft Loan 😆😆😆😆

      Hapus
    2. Mantap @bang mul
      🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    3. Bro Essen bahkan negara sekelas Australia saja tahun 2018 pesan 4 CN 235 ke Indonesia anda dapat membayangkan betapa bodoh nya beruk Malon yang nggak mampu buat apa2 itu 😁😁😁😁

      Hapus
    4. Malon pintar bro ahli kuliner nasi lemak. nguknguk..m

      Hapus
    5. Unknown ga bisa beli tapi pemerintah Malaysia yg beli, iya real. hahaha... goblok kvadrat kau....

      Hapus
    6. https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/3421895/bangga-ini-3-satelit-asli-buatan-perusahaan-indonesia

      Hapus
    7. Malon jealous cuma boleh beli plastic ship from cina Wkwkwk

      Hapus
    8. Aku udah lama ga ke sate balap yg deket smk jetis je dek royan...suk kalo libur tak ampuni ke sana piye?

      Hapus
    9. The engine may still sound good but without the overhaul and replacement of worn parts.kehkekkeh

      Hapus
    10. Masyarakat malon trauma dengan plastic, negara mereka bangkrap gegare biaya plastic wajah rosmah...hihihi

      Hapus
  4. meanwhhile..
    malon build its own stupidity

    kel kel kell..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk...malon cuma pandai melancap n kongkek sahaje Wkwkwk

      Hapus
  5. https://lancerdefense.com/2018/10/24/kal-mamuju-i-6-64-memperkuat-alutsista-tni-al/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8313287040
    lumayan nambah lg,,,ini enaknya kalau bisa bikin sendiri ;)

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. https://lancerdefense.com/2018/10/24/uji-terbang-roket-r-han-122b-di-landasan-udara-tni-au-cikelet/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8991978166
    uji coba lg,,,semua usaha, kerja keras dan doa akan indah pada waktunya ;)

    BalasHapus
  8. "Ya pantes kalo para troller malaysia, otaknya bahlul...lha wong kualitas pemimpinnya aja kayak gini 😒🤤😪"

    international.sindonews.com/read/1348866/40/politisi-malaysia-klaim-lgbt-biang-tsunami-palu-syafii-maarif-kaget-1540372920

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuhuuuu mas Smili,

      Silakan lihat blog legendaris

      Hapus
    2. Lha kok njaluk opah, mesthine njenengan sing ngopahi

      😉

      Hapus
    3. Wkwkwk...pemimpin malon jancok Wkwkwk

      Hapus
  9. ...dari piala AFC 19, laga ketiga ;

    Indonesia ( 1 ) vs ( 0 ) UEA

    ...Indonesia berstatus sebagai RUNNER UP dan akan menantang Jepang di perempat Final





    ...Xixixixixixi :D

    BalasHapus
  10. ...di group D AFC 19, Malassia Beruk punya kans untuk lolos dari fase group sebagai RUNNER UP juga...tapi dengan catatan ;

    Malassia Beruk menang atas China minimal 2 - 0 lalu Tajikistan kalah oleh Arab Saudi, karena HEAD TO HEAD Malassia Beruk - Tajikistan itu sama kuat skornya 2 - 2...dan China pun sudah dipastikan TERSINGKIR disebabkan mengalami dua kali kekalahan...





    ...Xixixixixixi :D

    BalasHapus
  11. Malaysia sedang bina project rahasia pesawat juang gen 6 dgan nama project (Beruk Fighter Experiment) untuk berperang dgan alien dan ufo

    BalasHapus
  12. HAIL VIETNAM...!!!!

    Keep Strong brada..

    BalasHapus
  13. Bonus THR Hari Raya Lebaran 2019 Bersama Anapoker

    Pada kesempatan kali ini kami agen Poker Online terbaik dan terpecaya Anapoker ingin ikut berpatisipasi dalam rangka merayakan hari raya lebaran 2019 dengan memberikan bonus THR kepada member setia Anapoker yang sudah pernah melakukan deposit atau yang sudah aktif dalam bermain.

    Berikut Syarat Dan Ketentuan Yang Berlaku :
    – Promo berlaku pada tanggal 5, 6, dan 7 juni 2019
    – Minimal melakukan deposit sebesar 50rb akan langsung mendapatkan bonus THR sebesar 10%
    – Dapat melakukan withdraw dan pindah dana apabila sudah mencapai turnover sebanyak 3x
    – Bonus berlaku untuk 100 user id pertama
    – Contoh: deposit 200rb mendapatkan bonus 10% (200.000 + 10%) = 220.000 x 3 = 660.000 untuk bisa melakukan withdraw atau pindah dana
    - Maksimal Bonus 2.000.000,-
    – Promo ini tidak bisa digabungkan dengan promo lain
    – Tidak di perbolehkan kesamaan data Nama, No Rek & No Telp.
    – Kami berhak membatalkan bonus dan membekukan userid apabila terdapat segala bentuk indikasi kecurangan.
    – Keputusan anapoker adalah mutlak yang tidak dapat diganggu gugat.

    Contact Kami :
    Line id : agens1288
    WhatsApp : 085222555128

    BalasHapus